Bank

Bank Neo Commerce (BBYB) Putuskan Tidak Bagikan Dividen, Laba Bersih Tahun 2024 Ditahan untuk Penguatan Modal

Bank Neo Commerce (BBYB) Putuskan Tidak Bagikan Dividen, Laba Bersih Tahun 2024 Ditahan untuk Penguatan Modal
Bank Neo Commerce (BBYB) Putuskan Tidak Bagikan Dividen, Laba Bersih Tahun 2024 Ditahan untuk Penguatan Modal

JAKARTA — PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) secara resmi memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa, 3 Juni 2025 di Jakarta Selatan.

Dalam rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui agar laba bersih sebesar Rp19,88 miliar yang diperoleh BBYB sepanjang 2024 dialokasikan sepenuhnya sebagai laba ditahan. Dengan demikian, tahun ini Bank Neo Commerce absen membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono, menjelaskan bahwa keputusan menahan laba ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung rencana ekspansi bisnis jangka panjang, khususnya dalam memperbesar portofolio penyaluran kredit.

“Bank Neo menyampaikan keputusan ini menjadi bagian dari strategi Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung rencana ekspansi bisnis jangka panjang, khususnya dalam memperbesar portofolio penyaluran kredit,” ujar Eri Budiono.

Perubahan Rencana Penggunaan Dana dan Penguatan Organisasi

Selain keputusan terkait dividen, RUPST juga menyetujui perubahan atas rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dan Penawaran Umum Terbatas VI (PUT VI) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue. Penyesuaian ini diselaraskan dengan Rencana Bisnis Perseroan yang menitikberatkan pada peningkatan bisnis, terutama di bidang penyaluran kredit.

Di sisi lain, untuk menghadapi dinamika kemajuan teknologi yang cepat, perseroan juga mengumumkan penambahan jajaran direksi dengan mengangkat Daniel Armanto sebagai Direktur Teknologi Sistem Informasi PT Bank Neo Commerce Tbk. Pengangkatan ini akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kinerja Positif Setelah Mengalami Rugi pada Tahun Sebelumnya

Bank Neo Commerce berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp19,88 miliar pada tahun 2024, membalikkan kondisi rugi sebesar Rp573,8 miliar pada tahun 2023. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi penguatan fundamental kinerja yang dijalankan perseroan.

“Fokus utama kami di tahun lalu, yaitu memperkuat fundamental bank, meningkatkan kualitas kredit, mempertahankan pendapatan bunga, serta menjalankan efisiensi operasional, telah membuahkan hasil yang positif,” ungkap Eri Budiono pada Kamis (27/3/2025).

Meski laba bersih meningkat, BBYB mengambil sikap konservatif dengan menyalurkan kredit secara lebih selektif. Pada 2024, kredit yang disalurkan tercatat sebesar Rp8,82 triliun, menurun dari Rp10,78 triliun di tahun 2023. Penurunan ini juga berdampak pada total aset yang turun dari Rp18,17 triliun pada 2023 menjadi Rp17,41 triliun pada akhir 2024.

Perbaikan Kualitas Kredit dan Pendapatan Stabil

Kualitas kredit juga mengalami perbaikan signifikan. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) net turun dari 0,95% pada 2023 menjadi hanya 0,30% pada 2024. Namun, NPL gross naik sedikit dari 3,3% menjadi 3,73%, menandakan adanya tantangan yang masih harus diwaspadai oleh manajemen.

Dalam hal pendapatan bunga bersih, BBYB berhasil mempertahankan angka yang relatif stabil, yakni Rp2,74 triliun pada 2024, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan Rp2,90 triliun pada 2023. Hal ini menunjukkan kestabilan sumber pendapatan utama bank dalam situasi persaingan dan kondisi pasar yang dinamis.

Optimisme Menyambut Masa Depan

Dengan penguatan modal dan perbaikan kualitas kredit, Bank Neo Commerce optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan dan ekspansi bisnisnya, terutama dalam meningkatkan penyaluran kredit yang lebih selektif dan berkualitas.

Eri Budiono menegaskan, “Kami akan terus fokus pada penguatan fundamental dan pengembangan teknologi untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.”

Keputusan menahan laba untuk memperkuat modal menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan industri perbankan digital yang semakin kompetitif. Pengangkatan Direktur Teknologi Sistem Informasi juga menjadi bukti komitmen BBYB dalam mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan layanan dan efisiensi operasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index