JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan terakhir sebelum libur Kenaikan Isa Almasih. Pada Rabu, 28 Mei 2025, IHSG terkoreksi 0,32% ke level 7.175,82. Pelemahan ini disebabkan aksi ambil untung investor di tengah ketidakpastian global dan regional.
Menjelang perdagangan pada Senin, 2 Juni 2025, sejumlah analis saham memberikan rekomendasi teknikal untuk tiga saham potensial, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Saham-saham ini menarik perhatian pelaku pasar karena pergerakannya yang signifikan dan potensi teknikalnya.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Saham BRPT tercatat mengalami penahanan di area resistance Rp1.330 hingga Rp1.360. Menurut analis dari Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan sinyal jenuh beli, yang berpotensi memicu koreksi harga.
"BRPT saat ini berada di zona jenuh beli dengan indikator RSI yang mengindikasikan potensi pelemahan. Support terdekat terletak di Rp1.210 atau di moving average 5 (MA5). Jika harga menembus level ini, maka potensi koreksi lanjutan cukup terbuka," jelas Oktavianus.
Rekomendasi teknikal untuk BRPT adalah Wait and See. Dengan kata lain, pelaku pasar disarankan menunggu perkembangan harga berikutnya sebelum mengambil keputusan beli atau jual. Support kuat berada di Rp1.210, sedangkan area resistance terdekat tetap di Rp1.330 hingga Rp1.360.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Saham PGEO menunjukkan tren pergerakan yang masih dalam fase uptrend. Namun, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mencatat bahwa indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) mulai melandai, sementara Stochastic bergerak datar di area netral. Hal ini menandakan bahwa penguatan harga PGEO berpotensi melambat.
"Pergerakan PGEO tetap berada dalam tren naik, meskipun indikator MACD sudah mulai datar dan Stochastic berada di area netral. Potensi kenaikan tetap ada, namun perlu kehati-hatian," kata Herditya.
Rekomendasi teknikal untuk PGEO adalah Speculative Buy, dengan area support di Rp1.260 dan resistance di Rp1.410. Pelaku pasar disarankan mempertimbangkan pembelian spekulatif dengan pengawasan ketat terhadap level support.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Saham TLKM tercatat mengalami koreksi teknikal, menguji support moving average 20 (MA20) sekaligus support bullish channel-nya. Hal ini membuka peluang untuk rebound dan mencetak level higher high berikutnya. Menurut Herditya, RSI TLKM berada di level 62 dan histogram MACD menunjukkan +8, yang menandakan momentum masih terjaga.
"TLKM mengalami koreksi wajar untuk menguji MA20 dan support channel bullish-nya. Potensi rebound tetap terbuka, dengan peluang membentuk level higher high baru," jelas Herditya.
Rekomendasi teknikal untuk TLKM adalah Buy on Weakness. Support utama berada di Rp2.710, sementara resistance berada di Rp3.010. Investor disarankan memanfaatkan pelemahan harga sebagai peluang akumulasi.
Tren IHSG dan Sentimen Pasar
Pergerakan IHSG sepanjang pekan terakhir Mei 2025 memang sempat menguat berkat rilis data ekonomi domestik yang positif. Namun, pelemahan pada Rabu lalu mengindikasikan adanya tekanan jual menjelang libur panjang. Sentimen global, termasuk ketidakpastian arah suku bunga Amerika Serikat dan kondisi geopolitik, turut membayangi pasar.
Analis memperkirakan, pada awal pekan depan, pelaku pasar akan mencermati data ekonomi baru serta memantau aksi jual dan beli institusional. "IHSG masih berpeluang menguat, asalkan tidak terjadi tekanan jual besar dan aksi distribusi berlebihan. Level support IHSG berada di kisaran 7.100–7.120," tambah Oktavianus.
Untuk perdagangan Senin, 2 Juni 2025, saham BRPT direkomendasikan Wait and See dengan area support Rp1.210 dan resistance Rp1.330–Rp1.360. Saham PGEO direkomendasikan Speculative Buy dengan support Rp1.260 dan resistance Rp1.410. Sementara itu, TLKM direkomendasikan Buy on Weakness dengan support Rp2.710 dan resistance Rp3.010.
Investor diharapkan mencermati pergerakan harga, indikator teknikal, dan sentimen pasar global sebelum mengambil keputusan. Perdagangan awal pekan depan diprediksi akan tetap dinamis, dengan peluang rebound IHSG apabila tekanan jual mereda.
