JAKARTA - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mempercepat pembangunan rest area di ruas Tol Padang-Sicincin, Sumatera Barat, dengan progres fisik yang kini mencapai 80,06 persen. Proyek yang berlokasi di STA 23+000 ini mencakup dua rest area, masing-masing terletak di jalur A (arah Kota Padang ke Sicincin) dan jalur B (dari Sicincin ke Padang), yang ditargetkan selesai pada Juni 2025.
Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya, menyampaikan bahwa pembangunan rest area ini bertujuan memberikan fasilitas lengkap bagi pengguna jalan tol sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Rest area ini tidak hanya sebagai tempat beristirahat, tapi juga menjadi wahana strategis untuk memperkenalkan budaya dan kuliner khas Sumatera Barat kepada para pengunjung,” ujarnya.
Rest area tipe A ini akan dilengkapi berbagai fasilitas modern, antara lain masjid, toilet umum, klinik kesehatan, bengkel, SPBU, kantor pengelola, bangunan pengolahan limbah, pujasera atau food court yang mampu menampung hingga 16 tenant UMKM, serta sebuah minimarket. Dengan fasilitas lengkap tersebut, HKI ingin memberikan kenyamanan optimal sekaligus kesempatan usaha bagi pelaku UMKM untuk berkembang.
Dari sisi kapasitas parkir, rest area jalur A mampu menampung 211 kendaraan golongan I dan 55 kendaraan golongan II hingga V. Sementara di jalur B, kapasitas parkir disiapkan untuk 210 kendaraan golongan I dan 59 kendaraan golongan II sampai V. Kapasitas ini dirancang untuk mendukung kelancaran mobilitas pengguna jalan tol, khususnya pada rute padat seperti Padang-Sicincin.
Dalam pengerjaan proyek ini, HKI juga menggunakan teknologi konstruksi modern berupa Building Information Modeling (BIM). Teknologi ini memungkinkan manajemen proyek yang lebih presisi dengan representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional bangunan rest area. Penggunaan BIM diharapkan dapat memastikan kualitas konstruksi sekaligus mempercepat proses pembangunan.
Selain aspek teknologi, desain arsitektur rest area ini mengusung gaya neo vernacular yang mengadopsi kearifan lokal budaya Minangkabau. Konsep ini menggabungkan material modern dengan ornamen khas Minangkabau seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, dan motif ukiran tradisional yang dibuat oleh para pengrajin lokal. “HKI tidak sekadar membangun fisik, tapi juga merawat warisan budaya,” kata Aditya menegaskan komitmen menjaga nilai kultural dalam proyek ini.
Keberadaan rest area ini juga diharapkan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat di sekitar Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman. Dengan menyediakan ruang bagi UMKM memasarkan produk mereka, rest area ini bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi baru sekaligus ajang promosi budaya dan kuliner lokal.
Proyek pembangunan rest area ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur Jalan Tol Padang-Sicincin sepanjang 36,6 kilometer, yang merupakan salah satu ruas penting di Jalan Tol Trans Sumatera. Dengan rampungnya fasilitas ini, diharapkan kenyamanan dan keamanan perjalanan di tol tersebut meningkat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah.
Aditya juga mengungkapkan optimisme bahwa proyek rest area ini akan selesai tepat waktu sesuai target Juni 2025. Dengan berbagai inovasi teknologi dan desain budaya yang diaplikasikan, proyek ini menjadi contoh pengembangan infrastruktur yang mengedepankan kualitas, kenyamanan, dan keberlanjutan ekonomi lokal.
Dengan progres yang sudah hampir mencapai 81 persen, pembangunan rest area Tol Padang-Sicincin menjadi langkah penting untuk memperkuat konektivitas transportasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sinergi antara fasilitas publik dan pemberdayaan UMKM lokal.