Bursa

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Pertahanan Melonjak Imbas Ancaman Sanksi AS ke Rusia

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Pertahanan Melonjak Imbas Ancaman Sanksi AS ke Rusia
Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Pertahanan Melonjak Imbas Ancaman Sanksi AS ke Rusia

JAKARTA - Bursa saham utama di Eropa ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa, 27 Mei 2025, didorong oleh reli saham sektor pertahanan yang melonjak tajam. Kenaikan ini terjadi menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia, memicu kekhawatiran atas ketegangan geopolitik yang terus berlanjut.

Indeks acuan STOXX Europe 600 ditutup naik 0,33 persen ke level 552,32, melanjutkan tren positif yang telah berlangsung sejak awal pekan. Penguatan ini ditopang oleh lonjakan saham sektor pertahanan, yang mencatatkan kenaikan signifikan seiring meningkatnya permintaan di tengah eskalasi situasi keamanan global. Indeks pertahanan regional naik sekitar 1,4 persen, menjadi kontributor utama penguatan pasar.

"Investor kini melihat saham pertahanan sebagai pilihan yang lebih aman dan defensif di tengah ketidakpastian politik dan potensi konflik yang meningkat," ujar Daniela Hathorn, analis pasar senior. Ia menambahkan, “Saham pertahanan telah menjadi saham bernilai baru, dalam arti bahwa ini adalah tempat di mana investor sekarang merasa nyaman untuk mundur.”

Selain saham pertahanan, sektor jasa keuangan dan industri juga mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1,1 persen dan 0,95 persen. Kinerja positif ini turut mendukung penguatan indeks utama di kawasan Eropa.

Pasar Eropa juga mendapat sentimen positif dari penundaan tarif impor baru yang direncanakan Amerika Serikat terhadap produk-produk dari Uni Eropa. Sebelumnya, Trump mengumumkan rencana penundaan penerapan tarif sebesar 50 persen hingga awal Juli, memberikan waktu tambahan bagi kedua pihak untuk melanjutkan perundingan dagang. Keputusan ini disambut baik oleh pelaku pasar yang sempat khawatir akan dampak buruk perang dagang terhadap ekonomi regional.

“Kinerja yang telah kita lihat selama tiga hari terakhir menunjukkan bahwa pasar tidak lagi percaya bahwa Trump serius tentang tarif,” jelas Hathorn. Menurutnya, pasar mulai mengantisipasi peluang untuk pemulihan yang lebih stabil jika pembicaraan dagang berjalan lebih konstruktif.

Di bursa utama, indeks DAX Jerman mencatatkan rekor tertinggi baru dengan kenaikan 0,4 persen, didorong oleh sentimen konsumen yang meningkat. Indeks FTSE 100 di Inggris melonjak 1 persen usai libur nasional, sementara CAC 40 Prancis naik tipis 0,1 persen, meskipun inflasi domestik turun ke level terendah sejak Desember 2020.

Saham perusahaan pertahanan besar seperti Saab dari Swedia juga mengalami lonjakan harga signifikan. Saham Saab telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak awal tahun, didorong oleh pertumbuhan pesanan yang memecahkan rekor dan prospek bisnis yang solid. Perusahaan menyatakan tetap berkomitmen untuk memimpin di tengah ketidakpastian geopolitik. “Saab tetap berkomitmen untuk memimpin di tengah lanskap keamanan geopolitik yang tidak pasti,” demikian pernyataan perusahaan.

Sementara itu, Uni Eropa baru-baru ini menyetujui pembentukan dana pertahanan baru senilai €150 miliar, yang diberi nama Security Action for Europe (SAFE). Dana ini bertujuan memperkuat kemampuan pertahanan kawasan dan mengurangi ketergantungan pada jaminan keamanan dari Amerika Serikat, yang dinilai semakin tidak dapat diprediksi.

Dengan latar belakang ketegangan geopolitik yang terus meningkat dan ketidakpastian kebijakan perdagangan global, investor akan terus memantau perkembangan situasi yang berpotensi mempengaruhi arah pasar di masa mendatang. Pasar juga menanti keputusan lebih lanjut dari Amerika Serikat dan Rusia, yang akan menjadi penentu arah pergerakan harga saham sektor pertahanan dan industri lainnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index