JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi menguat atau rebound secara teknikal pada perdagangan Jumat, 9 Mei 2025, setelah mencatatkan penurunan tajam lebih dari 1 persen pada hari sebelumnya. Para analis menyoroti peluang pemulihan jangka pendek dan merekomendasikan sejumlah saham yang layak dicermati investor hari ini.
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah sebesar 1,42 persen atau turun 98,47 poin ke posisi 6.827,75 pada Kamis, 8 Mei 2025. Secara year-to-date, indeks acuan pasar modal Indonesia ini tercatat telah mengalami penurunan sebesar 3,56 persen sepanjang 2025.
Net Sell Asing Tekan Indeks
Penurunan IHSG pada Kamis kemarin sebagian besar dipengaruhi oleh tekanan jual dari investor asing. Menurut catatan BNI Sekuritas, nilai jual bersih (net sell) asing mencapai Rp906 miliar, dengan saham perbankan besar menjadi sasaran utama aksi jual.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengungkapkan bahwa investor asing paling banyak melepas saham BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, dan ASII.
"IHSG hari ini masih berpotensi teknikal rebound sepanjang masih kuat bertahan di support 6.800," ujar Fanny dalam riset harian yang diterbitkan Jumat (9/5/2025).
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.770–6.800 dan resistance 6.850–6.925. Fanny juga merekomendasikan sejumlah saham potensial untuk trading hari ini, yakni BRMS, SMBR, RAJA, PTRO, BRIS, dan AMMN.
Mirae Asset: Koreksi Wajar, Potensi Rebound Terbuka
Sementara itu, analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menilai penurunan tajam IHSG pada Kamis merupakan koreksi yang wajar setelah reli yang cukup cepat sejak awal April 2025.
Menurut Rully, arus keluar modal asing pada perdagangan Kamis mencapai sekitar Rp842 miliar, didominasi oleh saham sektor perbankan. Rinciannya, BMRI mencatat net sell Rp453 miliar, BBRI Rp279 miliar, dan BBNI Rp101 miliar. Selain itu, saham ASII dan TLKM juga mengalami tekanan jual asing masing-masing sebesar Rp80 miliar dan Rp65 miliar.
"Kami menilai memang kenaikan IHSG yang terjadi sejak April lalu terlalu cepat karena kami memperkirakan kondisi ekonomi dalam beberapa kuartal ke depan akan mengalami tantangan yang lebih besar," tutur Rully dalam riset tertulisnya, Jumat, 9 Mei 2025.
Rully menambahkan, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 yang lebih rendah dari ekspektasi menjadi faktor risiko yang patut diperhatikan pasar. Namun demikian, untuk jangka pendek, Mirae Asset masih melihat peluang rebound menuju target harian di level 6.945.
Strategi Trading Hari Ini
Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang fluktuatif dan tekanan jual asing yang masih berlangsung, investor direkomendasikan untuk menerapkan strategi "buy on weakness", terutama pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan sempat terkoreksi.
Adapun saham pilihan Mirae Asset yang direkomendasikan hari ini antara lain:
BBNI (PT Bank Negara Indonesia Tbk.)
BMRI (PT Bank Mandiri Tbk.)
SSIA (PT Surya Semesta Internusa Tbk.)
Sementara itu, BNI Sekuritas menggarisbawahi potensi pergerakan positif dari:
BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk.)
SMBR (PT Semen Baturaja Tbk.)
RAJA (PT Rukun Raharja Tbk.)
PTRO (PT Petrosea Tbk.)
BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk.)
AMMN (PT Amman Mineral Internasional Tbk.)
Sentimen Global dan Domestik
Di sisi lain, investor juga disarankan untuk mencermati perkembangan global, termasuk arah kebijakan suku bunga The Fed, harga komoditas dunia, serta tensi geopolitik internasional yang bisa memicu volatilitas pasar modal.
Faktor domestik seperti inflasi, nilai tukar rupiah, serta laporan kinerja keuangan emiten kuartal I/2025 juga akan mempengaruhi psikologis pasar dalam beberapa pekan ke depan.
Dengan dinamika tersebut, pelaku pasar disarankan tetap selektif dalam memilih saham dan memanfaatkan momentum teknikal rebound secara bijak. Kombinasi antara analisis teknikal dan fundamental akan menjadi kunci utama dalam menghadapi pergerakan pasar yang cenderung tidak menentu.