Pinjaman Online

6 Perbedaan Antara Paylater dan Pinjaman Online, Kenali Perbedaannya Agar Tidak Salah Pilih

6 Perbedaan Antara Paylater dan Pinjaman Online, Kenali Perbedaannya Agar Tidak Salah Pilih
6 Perbedaan Antara Paylater dan Pinjaman Online, Kenali Perbedaannya Agar Tidak Salah Pilih

JAKARTA – Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan oleh curahan hati seorang aktris terkait masalah paylater. Ia mengungkapkan bahwa dirinya menerima 'teror' dari debt collector yang memintanya untuk segera melunasi tagihan, seolah-olah ia melakukan pinjaman melalui pinjaman online (pinjol). Kejadian ini pun langsung menarik perhatian publik dan memicu perdebatan panjang mengenai perbedaan antara paylater dan pinjol.

Meski kedua layanan tersebut sama-sama menawarkan kemudahan dalam mendapatkan dana untuk memenuhi kebutuhan, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar dari segi cara kerja, prosedur, hingga risiko yang ditimbulkan. Memahami perbedaan ini sangat penting agar masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih fasilitas pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial mereka.

Definisi: Apa Itu Paylater dan Pinjaman Online?

Secara sederhana, paylater adalah fasilitas pembiayaan yang memungkinkan pengguna untuk membeli barang atau jasa terlebih dahulu, dan kemudian membayar tagihan tersebut di kemudian hari. Layanan ini biasanya tersedia pada aplikasi e-commerce, platform perjalanan, atau aplikasi gaya hidup lainnya. Proses pengajuan paylater sangat cepat dan tidak membutuhkan jaminan, menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang ingin berbelanja namun belum memiliki dana siap pakai.

Di sisi lain, pinjaman online atau pinjol adalah layanan pinjaman tunai yang dapat diajukan secara online melalui aplikasi fintech atau lembaga keuangan digital. Pinjaman ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan pribadi dan pencairannya langsung ke rekening peminjam. Pinjol menawarkan kemudahan yang serupa, namun dengan risiko dan tanggung jawab yang berbeda.

Prosedur Pencairan Dana: Paylater vs Pinjol

Salah satu perbedaan utama antara paylater dan pinjol adalah cara pencairan dana. Pinjaman online biasanya langsung ditransfer ke rekening pribadi peminjam atau dompet digital tanpa perantara. Dengan demikian, dana tersebut bisa segera digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk kebutuhan mendesak yang memerlukan tunai.

Sementara itu, fasilitas paylater tidak memberikan dana tunai yang bisa dicairkan. Sebaliknya, paylater hanya bisa digunakan untuk bertransaksi di platform yang menyediakan layanan tersebut, seperti di toko online atau merchant yang terhubung. Dana paylater hanya berlaku di ekosistem aplikasi tertentu dan tidak bisa ditarik atau dipindahkan ke rekening pribadi.

Dasar Hukum dan Regulasi yang Mengatur

Regulasi adalah hal yang sangat penting untuk memastikan keamanan dan legalitas suatu layanan. Layanan paylater diatur secara jelas dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran. PBI ini memberikan dasar hukum yang kuat terkait pengaturan transaksi digital, termasuk layanan pembiayaan seperti paylater.

Sementara itu, pinjaman online (pinjol) diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No. 10/POJK.05/2021, yang mengatur tentang penyelenggaraan layanan pinjaman berbasis teknologi finansial. Meskipun keduanya berada di bawah pengawasan OJK, masyarakat perlu waspada karena banyak penyedia pinjol ilegal yang beroperasi di luar regulasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa legalitas penyedia layanan pinjaman online yang dipilih.

Dampak Terhadap Skor Kredit: Paylater vs Pinjol

Baik paylater maupun pinjol dapat mempengaruhi skor kredit seseorang, namun pengaruh pinjol cenderung lebih signifikan. Hal ini dikarenakan sistem pemantauan pinjaman online yang terhubung langsung dengan lembaga pemeringkat kredit. Keterlambatan dalam membayar pinjaman online dapat berdampak langsung pada reputasi kredit Anda, yang kemudian mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengajukan pinjaman di masa mendatang.

Sebaliknya, meskipun paylater juga mempengaruhi skor kredit, dampaknya biasanya lebih kecil. Meskipun demikian, keterlambatan pembayaran paylater tetap akan dicatat dan bisa berakibat pada pembatasan penggunaan layanan paylater di masa depan.

Tingkat Keamanan: Mana yang Lebih Aman?

Kedua layanan ini diawasi oleh OJK, namun tingkat keamanannya berbeda. Paylater cenderung lebih aman karena umumnya disediakan oleh lembaga keuangan yang sudah terpercaya seperti bank atau multifinance, yang memiliki standar operasional dan perlindungan hukum yang jelas.

Di sisi lain, risiko penggunaan pinjaman online masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penyedia pinjol ilegal yang sulit dibedakan dari yang legal. Pinjol ilegal seringkali tidak mematuhi peraturan OJK, dan bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari bunga yang tidak wajar hingga praktik penagihan yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum.

Skema Pembayaran dan Bunga: Perbedaan yang Signifikan

Skema pembayaran dan bunga yang diterapkan pada paylater dan pinjol juga berbeda. Paylater biasanya menawarkan pilihan tenor yang bervariasi, mulai dari 30 hari hingga 12 bulan. Untuk tenor 30 hari, umumnya tidak dikenakan bunga, namun jika memilih tenor yang lebih panjang, pengguna akan dikenakan bunga yang bisa mencapai 2,95% per bulan.

Sementara itu, pinjaman online memiliki jangka waktu pelunasan yang lebih singkat, biasanya antara 7 hingga 30 hari. Bunga yang dikenakan pun bisa lebih tinggi, dengan kisaran bunga mencapai 3% per bulan, belum termasuk biaya administrasi lainnya yang sering kali membuat total biaya pinjaman menjadi lebih mahal.

Pilih Sesuai Kebutuhan dan Kondisi Finansial

Secara keseluruhan, baik paylater maupun pinjaman online memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk Anda yang membutuhkan pembiayaan jangka pendek untuk kebutuhan konsumtif, paylater mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat. Layanan ini menawarkan kemudahan tanpa perlu mengajukan pinjaman tunai dan cenderung lebih aman.

Namun, jika Anda membutuhkan dana tunai yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, pinjaman online bisa menjadi pilihan yang tepat, meskipun harus berhati-hati terhadap penyedia pinjol ilegal. Sebagai alternatif, Anda bisa mempertimbangkan untuk memanfaatkan fasilitas cicilan tanpa bunga atau menggunakan kartu debit khusus, sehingga Anda tetap bisa menjaga kestabilan keuangan tanpa terjebak dalam utang yang berisiko tinggi.

"Penting untuk memahami perbedaan antara paylater dan pinjol, agar Anda dapat memilih dengan bijak sesuai dengan kebutuhan finansial Anda," jelas seorang analis keuangan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index