JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan yang stabil pada perdagangan Rabu, 7 Mei 2025. Dimulai dengan kenaikan 27,05 poin di level 6.925,25, IHSG terus bergerak positif sepanjang sesi perdagangan. Pada akhirnya, IHSG ditutup pada angka 6.926,22, naik 28,03 poin dari pembukaan. Penguatan ini menandakan bahwa pasar saham Indonesia tetap menunjukkan stabilitas, meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih mengalami fluktuasi.
Dalam pergerakan tersebut, sektor-sektor besar seperti perbankan, energi, dan konsumsi mencatatkan kinerja positif. Penguatan IHSG ini juga didorong oleh ekspektasi positif terhadap kebijakan ekonomi dalam negeri yang mulai menunjukkan hasil. Namun, para investor tetap harus berhati-hati dan memperhatikan perkembangan kebijakan The Federal Reserve (The Fed) dan situasi geopolitik global yang dapat memengaruhi pasar.
Pasar Saham Stabil, Investasi Jangka Panjang Masih Menjadi Pilihan Tepat
Dengan stabilitas yang ditunjukkan oleh IHSG, banyak investor yang masih memilih strategi investasi jangka panjang. Pergerakan indeks yang stabil memberi peluang bagi investor untuk tetap percaya diri dalam mengelola portofolio mereka. Oleh karena itu, penting bagi pelaku pasar untuk terus memperhatikan perkembangan kondisi ekonomi baik domestik maupun global, serta melakukan perencanaan yang matang dalam investasi jangka panjang.
Rekomendasi Saham Hari Ini, 8 Mei 2025:
Mengacu pada kondisi pasar saham yang positif, Ajaib Sekuritas memberikan rekomendasi saham yang layak diperhatikan oleh investor pada hari ini, 8 Mei 2025. Berikut adalah beberapa saham dengan prospek menarik untuk dipertimbangkan:
JPFA (Japfa Comfeed Indonesia)
Buy: 1.765
Target Price (TP): 1.820
Stop Loss: 1.720
Analisis: JPFA menunjukkan potensi reversal jangka pendek dengan pola double bottom. Laba bersih 1Q25 naik 2,35% YoY, memberikan indikasi pertumbuhan positif.
ADMR (Adaro Minerals Indonesia)
Buy: 910
TP: 945
Stop Loss: 885
Analisis: ADMR menunjukkan bullish reversal di atas MA100, didorong oleh proyeksi pertumbuhan penjualan batu bara metalurgi dan smelter aluminium.
BUKA (Bukalapak.com)
Buy: 147
TP: 152
Stop Loss: 143
Analisis: Potensi breakout dari pola double bottom, dengan laba bersih 1Q25 yang berhasil rebound ke Rp110,7 miliar.
UNVR (Unilever Indonesia)
Buy: 3.600
TP: 3.800
Stop Loss: 3.500
Analisis: Sebagai saham defensif, UNVR menunjukkan potensi pemulihan konsumsi domestik pasca-Lebaran.
BBCA (Bank Central Asia)
Buy: 9.600
TP: 10.000
Stop Loss: 9.400
Analisis: Kinerja konsisten dengan fundamental yang kuat, serta basis nasabah yang besar mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
TLKM (Telkom Indonesia)
Buy: 3.700
TP: 3.900
Stop Loss: 3.600
Analisis: Didukung oleh pertumbuhan segmen data dan infrastruktur digital nasional yang semakin berkembang.
MDKA (Merdeka Copper Gold)
Buy: 2.500
TP: 2.700
Stop Loss: 2.420
Analisis: Momentum harga emas dan ekspansi tambang memberikan potensi upside yang menarik bagi investor.
ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur)
Buy: 10.300
TP: 10.800
Stop Loss: 10.000
Analisis: Permintaan produk makanan olahan tetap solid, dengan margin yang terjaga meski ada fluktuasi ekonomi.
BBNI (Bank Negara Indonesia)
Buy: 5.500
TP: 5.750
Stop Loss: 5.400
Analisis: Kinerja keuangan BBNI menunjukkan rebound, dengan valuasi yang masih relatif murah bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan.
PTBA (Bukit Asam)
Buy: 2.300
TP: 2.450
Stop Loss: 2.220
Analisis: Didukung oleh permintaan batubara ekspor yang tinggi dan imbal hasil dividen yang kompetitif, PTBA menawarkan peluang yang menarik.
Tips Investasi Saham Jangka Panjang
Bagi investor yang memilih untuk berinvestasi dalam saham jangka panjang, berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam merencanakan investasi yang lebih efektif:
Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh seluruh dana investasi pada satu saham atau sektor. Diversifikasi ke berbagai industri dapat mengurangi risiko investasi. Penyebaran investasi yang bijak memberikan perlindungan terhadap potensi kerugian yang datang dari fluktuasi pasar.
Pilih Perusahaan Berkualitas
Fokuskan investasi pada perusahaan dengan kinerja keuangan solid, bisnis yang berkelanjutan, serta manajemen yang terpercaya. Perusahaan-perusahaan ini cenderung lebih mampu bertahan dalam menghadapi tantangan ekonomi jangka panjang.
Kendalikan Emosi
Pasar saham cenderung fluktuatif. Dalam menghadapi penurunan harga saham, investor harus menghindari kepanikan. Tetap tenang dan fokus pada rencana investasi jangka panjang yang telah disusun.
Pantau dan Evaluasi Portofolio
Tinjau portofolio investasi secara berkala dan perhatikan perubahan yang dapat memengaruhi nilai saham. Mengikuti perkembangan pasar dan ekonomi global akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Reinvestasi Dividen
Dividen yang diterima dari saham bisa digunakan kembali untuk membeli saham lainnya, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan melalui efek compounding. Strategi ini sangat berguna untuk meningkatkan nilai portofolio dalam jangka panjang.
Dengan mengikuti tips-tips ini, investor dapat membangun kekayaan secara bertahap melalui investasi saham jangka panjang yang terencana dengan baik.