JAKARTA - Bank DKI mengumumkan bahwa layanan transfer antarbank melalui skema Real Time Online (RTOL) pada aplikasi JakOne Mobile telah kembali beroperasi normal setelah mengalami gangguan sementara. Perbaikan sistem ini menjadi bagian dari upaya Bank DKI untuk memastikan kenyamanan dan keamanan nasabah.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerja keras untuk memulihkan layanan ini secepat mungkin. Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh nasabah selama periode pemulihan sistem.
"Saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh nasabah kami. Kami memahami bahwa gangguan ini memberi dampak pada kenyamanan mereka dalam melakukan transaksi," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Agus menambahkan, proses pemulihan sistem dilakukan dengan hati-hati dan secara bertahap untuk memastikan keamanan dan kenyamanan nasabah. Bank DKI mengutamakan kerahasiaan data dan dana nasabah, yang dipastikan tetap aman dan tidak mengalami kerugian selama masa pemulihan.
"Saat ini, kami juga sedang melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak regulator terkait layanan transfer antarbank menggunakan BI Fast. Kami pastikan seluruh transaksi tetap terjaga dengan baik dan aman," tambah Agus.
Selain aplikasi JakOne Mobile, Bank DKI juga memastikan bahwa layanan transfer antarbank dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bank DKI yang tersedia 24 jam. Saat ini, Bank DKI mengoperasikan lebih dari 750 unit ATM yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dan kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Semarang, dan Lampung. ATM ini juga terhubung dengan jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi strategis.
Layanan Transfer Antarbank di ATM dan Kantor Cabang
Dalam hal ini, Bank DKI memastikan bahwa meskipun layanan transfer antarbank di JakOne Mobile sempat terganggu, nasabah tetap memiliki alternatif untuk melakukan transaksi melalui jaringan ATM dan kantor cabang. Agus menjelaskan, nasabah juga dapat memanfaatkan layanan di kantor cabang untuk melakukan setor dan tarik tunai, pemindahbukuan antar rekening Bank DKI, maupun antarbank melalui SKNBI dan RTGS.
“Nasabah korporasi tetap dapat melakukan transfer antarbank menggunakan fasilitas SKNBI dan RTGS melalui Cash Management System Bank DKI. Semua layanan ini beroperasi dengan normal untuk mendukung aktivitas perbankan nasabah," ujar Agus.
Komitmen Bank DKI terhadap Pelayanan Prima
Bank DKI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabahnya. Untuk itu, pihak bank secara rutin melakukan pemantauan dan pengujian sistem guna memastikan stabilitas operasional dan kelancaran layanan.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh nasabah atas kesabaran mereka selama proses pemulihan sistem. Arie menegaskan, Bank DKI akan terus memastikan bahwa setiap permasalahan yang timbul akan segera ditindaklanjuti dengan baik.
"Kami sangat mengapresiasi kesabaran nasabah kami selama proses pemeliharaan sistem berlangsung. Bagi nasabah yang masih mengalami kendala, kami menyediakan berbagai saluran pengaduan, termasuk melalui Call Center, kunjungan langsung ke kantor cabang terdekat, hingga pesan langsung melalui kanal media sosial resmi kami," ujar Arie.
Waspada terhadap Penipuan Digital
Sebagai tambahan, Bank DKI juga mengimbau nasabah untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan digital. Bank DKI menekankan pentingnya menggunakan kanal resmi untuk mendapatkan informasi dan bantuan terkait layanan perbankan. Nasabah dapat menghubungi Call Center Bank DKI di 1500351 atau langsung mendatangi kantor cabang terdekat untuk memastikan keabsahan layanan.
Pemulihan layanan transfer antarbank melalui JakOne Mobile oleh Bank DKI menandai langkah penting dalam upaya penyempurnaan layanan digital bagi nasabah. Meskipun sempat mengalami gangguan sementara, Bank DKI terus berkomitmen untuk menjaga kenyamanan, keamanan, dan kelancaran layanan transaksi perbankan digital. Bank DKI memastikan bahwa semua dana dan data nasabah tetap aman dan tidak ada kerugian yang terjadi selama pemulihan sistem berlangsung.