Kredit Bank

DKPP Buleleng Fasilitasi Sosialisasi Pinjaman Kredit Bank BPD Bali untuk Dorong Literasi Keuangan Pegawai

DKPP Buleleng Fasilitasi Sosialisasi Pinjaman Kredit Bank BPD Bali untuk Dorong Literasi Keuangan Pegawai
DKPP Buleleng Fasilitasi Sosialisasi Pinjaman Kredit Bank BPD Bali untuk Dorong Literasi Keuangan Pegawai

JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng menggelar kegiatan sosialisasi pinjaman kredit perbankan bekerja sama dengan Bank BPD Bali Cabang Singaraja. Kegiatan ini difasilitasi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pegawai DKPP terkait produk dan layanan pinjaman kredit yang ditawarkan oleh bank daerah tersebut.

Sosialisasi yang berlangsung di lingkungan kantor DKPP Buleleng ini dibuka secara resmi oleh Kepala Subbagian Umum dan Keuangan, drh. Luh Gede Ira Yuniariani. Dalam sambutannya, Luh Gede menyampaikan pentingnya peningkatan literasi keuangan di kalangan pegawai, khususnya dalam hal pengelolaan pinjaman dan pembiayaan perbankan secara bijak.

"Sosialisasi ini kami fasilitasi agar seluruh pegawai memahami secara jelas manfaat, syarat, dan risiko dari pinjaman kredit yang ditawarkan oleh perbankan, khususnya Bank BPD Bali," ujar drh. Luh Gede Ira Yuniariani,

Menurutnya, masih banyak aparatur sipil negara (ASN) yang belum sepenuhnya memahami prosedur pengajuan kredit dan cara mengelola utang dengan tepat. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini dinilai sangat strategis dalam membekali pegawai dengan informasi yang valid dan relevan.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan dari Bank BPD Bali Cabang Singaraja yang memberikan penjelasan langsung mengenai berbagai jenis produk pinjaman yang bisa dimanfaatkan oleh pegawai, mulai dari kredit multiguna, kredit konsumtif, hingga produk pinjaman dengan skema bunga ringan dan tenor panjang. Para pegawai juga diberi kesempatan untuk berdialog langsung, mengajukan pertanyaan, serta berdiskusi mengenai solusi keuangan sesuai kebutuhan masing-masing.

Perwakilan dari Bank BPD Bali menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendekatkan layanan perbankan kepada ASN dan masyarakat umum di daerah, terutama dalam hal transparansi informasi produk kredit.

"Kami berharap kegiatan ini dapat membantu ASN dalam mengambil keputusan finansial yang lebih terukur dan bertanggung jawab," ujar salah satu staf dari Bank BPD Bali yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Ia menambahkan, Bank BPD Bali telah menyediakan berbagai kemudahan dalam proses pengajuan kredit, termasuk sistem layanan digital yang mempercepat proses administrasi dan verifikasi.

Tak hanya itu, pihak bank juga menjelaskan pentingnya memiliki riwayat kredit yang sehat, termasuk kewajiban untuk disiplin membayar cicilan agar tidak tercatat dalam sistem kolektibilitas buruk di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.

Sosialisasi ini juga menyoroti peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai institusi keuangan yang memiliki tanggung jawab sosial dalam mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran kredit yang produktif.

Menurut data Bank Indonesia, peningkatan literasi keuangan di kalangan ASN terbukti mampu menurunkan angka kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di sektor konsumtif, sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan pendapatan rumah tangga.

Salah satu peserta kegiatan, Ni Made Sari, yang merupakan staf dari DKPP Buleleng, mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat. Ia merasa lebih memahami seluk-beluk pengajuan pinjaman kredit, termasuk bagaimana menghindari risiko keterlambatan bayar atau overlimit kredit.

"Saya jadi lebih tahu apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengajukan kredit. Informasinya jelas dan membantu," ungkap Ni Made.

Di sisi lain, pihak DKPP berharap sosialisasi seperti ini bisa terus berlanjut dan dikembangkan ke unit kerja lain di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Menurut drh. Luh Gede Ira Yuniariani, penguatan kapasitas keuangan personal ASN harus menjadi bagian dari pembangunan sumber daya manusia secara menyeluruh.

"Kami akan terus mendorong agar kegiatan edukatif seperti ini menjadi agenda rutin dalam mendukung kesejahteraan pegawai melalui pengelolaan keuangan yang lebih cerdas," tambahnya.

Ke depan, DKPP Buleleng juga berencana menjalin lebih banyak kerja sama dengan lembaga perbankan, koperasi, maupun lembaga keuangan lainnya untuk memberikan akses informasi dan fasilitas kredit yang aman dan sesuai kebutuhan pegawai.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para ASN dapat menjadi contoh dalam manajemen keuangan pribadi yang sehat, sekaligus mampu memanfaatkan fasilitas kredit secara produktif tanpa terjebak dalam beban utang yang tidak terkendali. Selain itu, peningkatan pemahaman terhadap sistem keuangan formal diharapkan akan menciptakan budaya finansial yang lebih positif dan berkelanjutan di lingkungan kerja pemerintahan.

Dengan peran aktif institusi seperti DKPP Buleleng dan Bank BPD Bali, literasi keuangan di sektor publik dapat terus meningkat dan mendorong kinerja birokrasi yang lebih profesional dan sejahtera.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index