Waskita Karya

Waskita Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung, Ditargetkan Rampung Akhir 2025 Jadi Kado Lebaran 2026

Waskita Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung, Ditargetkan Rampung Akhir 2025 Jadi Kado Lebaran 2026
Waskita Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung, Ditargetkan Rampung Akhir 2025 Jadi Kado Lebaran 2026

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah mempercepat pengerjaan Jalan Tol Palembang-Betung, proyek strategis nasional yang menjadi bagian penting dari pengembangan infrastruktur di luar Pulau Jawa. Ditargetkan rampung pada akhir 2025, jalan tol ini diharapkan sudah dapat difungsikan sebagai jalur Lebaran pada tahun 2026.

Proyek ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II yang digarap oleh Waskita Karya, mencakup dua seksi utama, yaitu Seksi 1 Palembang-Rengas dan Seksi 2 Rengas-Pangkalan Balai. Total panjang jalan tol ini mencapai 54,5 kilometer dengan nilai kontrak sebesar Rp2,07 triliun.

Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan wujud kontribusi perusahaan dalam mendukung visi pemerintah untuk pemerataan pembangunan nasional. Menurutnya, proyek ini akan menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Sumatera Selatan.

“Proyek ini sesuai dengan visi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa, maka kami yakin akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi baru,” kata Ar.

Pengerjaan Jalan Tol Palembang-Betung tidak hanya berfokus pada peningkatan konektivitas wilayah, tetapi juga mengakomodasi pembangunan infrastruktur strategis lainnya seperti Jembatan Musi V. Jembatan ini membentang sepanjang 1,68 kilometer dan menjadi salah satu komponen krusial dari proyek tol tersebut. Nilai kontraknya mencapai Rp345,1 miliar dan ditargetkan selesai dalam waktu 16 bulan sejak dimulainya pekerjaan pada Oktober 2024.

Ari menambahkan bahwa percepatan pengerjaan dilakukan dengan tetap menjaga standar kualitas dan keselamatan kerja. Penerapan teknologi konstruksi terkini juga menjadi bagian dari strategi percepatan penyelesaian proyek.

“Pembangunan ruas tol ini kami kerjakan secara paralel di beberapa titik dengan dukungan tenaga kerja profesional dan teknologi konstruksi yang efisien. Target kami adalah selesai tepat waktu dan dapat difungsikan jelang Lebaran 2026,” ujarnya.

Dukungan Kementerian PUPR dan Monitoring Ketat Progres Proyek

Proyek ini mendapat perhatian langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, bahkan melakukan kunjungan lapangan untuk memantau progres konstruksi di awal Mei 2025. Dalam kunjungannya, Dody menegaskan pentingnya penyelesaian proyek ini sesuai jadwal, mengingat dampaknya yang besar terhadap konektivitas antarwilayah dan kelancaran arus logistik di Sumatera Selatan.

“Saya mungkin akan sering memantau langsung ke sini, agar penyelesaian ruas Palembang-Betung berjalan sesuai target dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Dody.

Ia juga menekankan bahwa tol ini akan menjadi salah satu jalur vital yang menghubungkan kawasan industri, pelabuhan, dan sentra ekonomi lainnya di Sumatera Selatan. Dengan beroperasinya jalan tol ini, arus barang dan orang diharapkan menjadi lebih efisien sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Manfaat Ekonomi dan Strategis Jalan Tol Palembang-Betung

Tol Palembang-Betung memiliki peran strategis dalam mendukung jaringan transportasi di Sumatera bagian selatan. Selain mempercepat mobilitas masyarakat, kehadiran tol ini juga diharapkan mendorong investasi di kawasan sekitar dan memperkuat daya saing daerah.

Seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai wilayah Indonesia, proyek ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperluas konektivitas antar daerah sebagai fondasi transformasi ekonomi nasional.

Tol ini juga akan menjadi jalur alternatif yang signifikan untuk mengurangi beban lalu lintas pada jalur eksisting lintas timur Sumatera, yang selama ini kerap padat dan rawan kemacetan, terutama saat musim mudik dan libur panjang.

Selain efisiensi transportasi, kehadiran tol ini berpotensi membuka akses bagi pengembangan kawasan ekonomi baru, seperti kawasan industri dan perdagangan di Palembang dan sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja serta menggerakkan sektor UMKM lokal.

Waskita Karya Optimistis Capai Target

Sebagai kontraktor utama dalam proyek ini, Waskita Karya menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proyek sesuai waktu yang ditargetkan. Meski dihadapkan pada tantangan teknis di lapangan, perusahaan optimistis bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaksana konstruksi akan memastikan proyek berjalan lancar.

Dengan waktu pelaksanaan yang terus dimonitor, baik oleh perusahaan maupun kementerian terkait, Tol Palembang-Betung diharapkan menjadi salah satu proyek infrastruktur yang selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat Sumatera Selatan.

Keberhasilan proyek ini juga akan menjadi penanda kebangkitan proyek strategis nasional pasca pandemi, sekaligus mencerminkan konsistensi pemerintah dan BUMN konstruksi dalam mewujudkan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index