Emas

Harga Emas Antam Terus Melemah, Turun Rp54.000 dalam Tiga Hari Terakhir

Harga Emas Antam Terus Melemah, Turun Rp54.000 dalam Tiga Hari Terakhir
Harga Emas Antam Terus Melemah, Turun Rp54.000 dalam Tiga Hari Terakhir

JAKARTA - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir. Hingga Jumat, 2 Mei 2025, harga emas Logam Mulia di butik LM Graha Dipta Pulogadung kembali terkoreksi sebesar Rp20.000 menjadi Rp1.916.000 per gram.

Penurunan harga ini mencatatkan tren negatif selama tiga hari berturut-turut. Dalam rentang waktu tersebut, total penurunan harga mencapai Rp54.000 per gram. Jika dihitung sejak mencetak rekor tertinggi di level Rp2.039.000 per gram pada 23 April 2025 lalu, harga emas Antam telah anjlok sebesar Rp127.000 per gram.

Tak hanya harga jual, nilai buyback harga yang ditetapkan saat konsumen menjual kembali emas ke Antam juga mengalami koreksi. Pada Jumat ini, harga buyback turun Rp20.000 menjadi Rp1.761.000 per gram.

Pelemahan harga emas Antam disebut-sebut mengikuti tren koreksi harga emas dunia. Mengacu pada data perdagangan Kamis, 1 Mei 2025, harga emas dunia di pasar spot tercatat anjlok 1,44% ke level US$3.240,29 per troy ons. Penurunan ini memperpanjang tren negatif selama tiga hari berturut-turut, dengan akumulasi pelemahan sebesar 3,02%.

Harga penutupan pada Kamis menjadi yang terendah sejak 15 April 2025. Dalam sepuluh hari perdagangan terakhir, harga emas dunia hanya mampu menguat sebanyak dua kali. Selebihnya, harga mengalami tekanan jual yang masif.

Pada perdagangan Jumat pagi, 2 Mei 2025 hingga pukul 06.27 WIB, harga emas dunia di pasar spot kembali terkoreksi tipis sebesar 0,1% ke posisi US$3.237,22 per troy ons.

Kepala Analis Komoditas dari salah satu perusahaan sekuritas nasional menjelaskan bahwa tekanan terhadap harga emas dunia dipicu oleh menguatnya nilai dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang melonjak. “Sentimen pelaku pasar terhadap inflasi dan arah kebijakan suku bunga membuat investor mengalihkan aset dari emas ke instrumen lain,” ungkapnya.

Di sisi lain, kondisi harga emas yang melemah bisa menjadi momen strategis bagi investor jangka panjang untuk melakukan akumulasi. “Bagi investor yang percaya pada nilai lindung inflasi dari emas, penurunan ini adalah peluang beli,” tambahnya.

Seiring dengan fluktuasi pasar global, harga emas Antam di dalam negeri sangat mungkin terus bergejolak dalam beberapa waktu ke depan. Investor disarankan memantau tren harga dan indikator ekonomi secara seksama sebelum mengambil keputusan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index