Bursa

IHSG Menguat ke 6.789 di Sesi Jumat Siang, Bursa Asia Kompak Naik Didukung Optimisme Negosiasi Dagang AS China

IHSG Menguat ke 6.789 di Sesi Jumat Siang, Bursa Asia Kompak Naik Didukung Optimisme Negosiasi Dagang AS China
IHSG Menguat ke 6.789 di Sesi Jumat Siang, Bursa Asia Kompak Naik Didukung Optimisme Negosiasi Dagang AS China

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada sesi perdagangan Jumat siang, 2 Mei 2025, seiring dengan sentimen positif dari bursa kawasan Asia dan perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China. IHSG mencatat kenaikan sebesar 22,698 poin atau 0,34% ke level 6.789,493, melanjutkan tren kenaikan yang sudah berlangsung beberapa hari terakhir.

Sejak pembukaan pagi tadi, IHSG sudah menunjukkan sinyal positif dengan dibuka naik 34,323 poin (0,51%) ke posisi 6.801,118, mendekati level tertingginya dalam 10 minggu terakhir. Namun, memasuki sesi siang, indeks sedikit terkoreksi namun tetap berada di zona hijau. Di sisi lain, indeks LQ45 siang ini justru melemah tipis 0,12% atau 0,890 poin ke level 760,620, setelah sempat menguat ke 766,440 di awal sesi.

Pasar saham Indonesia bergerak searah dengan bursa regional Asia yang turut mencatat penguatan. Indeks Nikkei di Jepang naik 1,05%, sedangkan Hang Seng di Hong Kong melonjak hingga 1,69%. Kenaikan ini terjadi di tengah sentimen positif dari investor global terhadap kemungkinan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Analis dari Vibiz Research Center menyebutkan bahwa penguatan IHSG kali ini merupakan lanjutan dari reli lima hari berturut-turut yang telah membawa indeks ke level tertingginya dalam dua setengah bulan terakhir. Menurutnya, tren positif ini masih memiliki potensi berlanjut.

“Pergerakan IHSG hari ini mendapat dorongan dari sentimen global, khususnya optimisme pasar atas negosiasi dagang Amerika dengan mitra dagangnya, termasuk China,” ujar analis Vibiz Research Center.

Sementara itu, mata uang rupiah juga menunjukkan performa impresif terhadap dolar AS. Rupiah menguat signifikan sebesar 0,66% atau 109 poin ke level Rp16.488 per dolar AS. Ini merupakan level terkuat rupiah dalam enam minggu terakhir, setelah sebelumnya ditutup di Rp16.597 per dolar AS. Dolar AS sendiri terlihat melemah tipis di pasar Asia siang ini, setelah sebelumnya menguat selama tiga hari berturut-turut di pasar global.

Data perdagangan menunjukkan sebanyak 298 saham mengalami kenaikan, 309 saham turun, dan 193 saham lainnya stagnan. Artinya, pasar masih menunjukkan pergerakan yang cukup variatif, meski sentimen keseluruhan cenderung positif.

Untuk prospek ke depan, Vibiz Research Center memperkirakan IHSG masih berpeluang melanjutkan tren naik, namun secara lebih bertahap. “Resistance mingguan IHSG saat ini berada di kisaran 6.836 dan 6.909. Sementara support ada di level 6.588, dan jika tekanan jual meningkat bisa menembus ke 6.373,” lanjut analis tersebut.

Dengan berbagai faktor global yang mendukung, termasuk potensi kesepakatan dagang AS-China dan menguatnya bursa Asia, investor diharapkan tetap mencermati dinamika pasar serta menjaga strategi portofolio yang adaptif terhadap perubahan kondisi makro.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index