BRI

BRI Catat Laba Bersih Rp13,80 Triliun di Triwulan I 2025, Tumbuh Positif Berkat Fokus pada UMKM

BRI Catat Laba Bersih Rp13,80 Triliun di Triwulan I 2025, Tumbuh Positif Berkat Fokus pada UMKM
BRI Catat Laba Bersih Rp13,80 Triliun di Triwulan I 2025, Tumbuh Positif Berkat Fokus pada UMKM

JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada triwulan pertama tahun 2025, mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tengah dinamika ekonomi global. Bank yang memiliki aset sebesar Rp2.098,23 triliun ini mencatatkan kenaikan 5,49 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Dalam konferensi pers yang diadakan daring pada Rabu (29/4), Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa kinerja positif BRI didorong oleh penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas. “Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, di mana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” kata Hery.

Penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp1.373,66 triliun, dengan angka pertumbuhan sebesar 4,97 persen yoy. Kredit UMKM masih mendominasi dengan porsi mencapai 81,97 persen atau setara dengan Rp1.126,02 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa BRI terus berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi bagian vital dari perekonomian Indonesia.

Seiring dengan itu, BRI juga meningkatkan inklusi keuangan dengan memperluas jaringan Agen BRILink, yang kini telah mencapai 1,2 juta agen hingga akhir Maret 2025. Melalui agen-agen ini, BRI berhasil mencatatkan volume transaksi mencapai Rp423 triliun sepanjang triwulan pertama 2025.

Kualitas Kredit Terjaga dengan Manajemen Risiko yang Prudent

Kinerja positif BRI juga tercermin dari perbaikan kualitas kredit. Rasio non-performing loan (NPL) tercatat mengalami penurunan, dari 3,11 persen pada triwulan I 2024 menjadi 2,97 persen pada triwulan I 2025. Rasio loan at risk (LAR) juga menunjukkan perbaikan yang signifikan, turun dari 12,68 persen menjadi 11,12 persen.

Namun demikian, BRI tetap mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset dengan pencadangan yang memadai. Hal ini terlihat dari rasio NPL coverage BRI yang mencapai 200,60 persen, memberikan keyakinan kepada investor dan regulator bahwa bank ini memiliki cadangan yang cukup untuk menghadapi tantangan yang ada.

Pendanaan dan Digitalisasi Jadi Kunci Kinerja Positif

Dari sisi pendanaan, BRI berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,6 triliun, dengan dominasi dana murah (CASA) mencapai 65,77 persen atau Rp934,95 triliun. Pencapaian CASA ini mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap BRI, yang semakin meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar 61,66 persen.

Pertumbuhan CASA juga didorong oleh suksesnya platform digital super app BRImo, yang hingga akhir Maret 2025 tercatat memiliki 40,28 juta pengguna, meningkat 20,26 persen yoy. BRImo turut mencatatkan 1,2 miliar transaksi finansial dengan volume sebesar Rp1.599 triliun, menunjukkan peningkatan yang signifikan masing-masing sebesar 25,5 persen dan 27,79 persen yoy.

Likuiditas dan Modal yang Kuat Menjadi Pondasi untuk Pertumbuhan

BRI juga menunjukkan pengelolaan likuiditas dan permodalan yang solid. Bank ini berhasil menjaga rasio loan to deposit ratio (LDR) pada level 86,03 persen, sementara rasio kecukupan modal (CAR) berada di angka 24,03 persen. Posisi CAR yang jauh di atas ketentuan regulator memberikan gambaran bahwa BRI memiliki permodalan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan yang lebih baik dan lebih sehat pada periode yang akan datang.

Dengan kinerja yang kuat di triwulan pertama 2025, BRI menunjukkan daya saing yang semakin kokoh di industri perbankan. Fokus pada UMKM, pemanfaatan teknologi digital, serta pengelolaan risiko yang prudent menjadi kunci utama dalam mempertahankan pertumbuhan positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index