JAKARTA - Bursa saham Indonesia menunjukkan performa cemerlang pada akhir perdagangan Selasa, 30 April 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan dan menjadi salah satu indeks saham paling hijau di kawasan Asia, seiring dengan menguatnya sejumlah saham unggulan.
IHSG ditutup naik 26,10 poin atau 0,39 persen ke level 6.749,07. Kinerja serupa juga dicatatkan oleh Indeks LQ45 yang menguat 3,47 poin atau 0,46 persen ke posisi 757,18. Lonjakan indeks ini ditopang oleh reli saham-saham unggulan dan meningkatnya optimisme pasar menjelang libur panjang awal Mei.
Berdasarkan data perdagangan, terdapat 383 saham yang menguat, 230 saham melemah, dan 192 saham stagnan. Aktivitas transaksi tergolong aktif dengan frekuensi perdagangan mencapai 1,19 juta kali. Total volume saham yang berpindah tangan mencapai 21,14 miliar lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp10 triliun.
Di antara saham yang menjadi penopang utama indeks hari ini adalah:
-PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) yang melonjak 26,98 persen ke harga Rp80 per saham,
-PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) naik 23,56 persen ke Rp430,
-PT Remala Abadi Tbk (DATA) melonjak 15,65 persen ke Rp1.515,
-PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) dan PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) masing-masing naik 13,56 persen ke Rp67, serta PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang naik tajam 13,51 persen ke harga Rp420 per saham.
Menurut analis pasar modal PT Indo Capital Sekuritas, penguatan IHSG hari ini didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. “Investor merespons positif rilis kinerja keuangan kuartal I dan tren penguatan rupiah. Ini menjadi katalis kuat bagi pergerakan indeks,” ujar analis tersebut dalam pernyataan tertulis.
Sementara itu, data dari Bloomberg menunjukkan rupiah berhasil menguat 94,50 poin atau 0,56 persen terhadap dolar AS, ditutup di level Rp16.761 per dolar. Penguatan ini turut mendukung sentimen positif di pasar saham nasional.
Untuk regional Asia, kondisi bursa saham bervariasi. Bursa Jepang ditutup karena libur nasional, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong naik tipis 36,14 poin atau 0,16 persen ke 22.008. Bursa China melalui SSE Composite justru mengalami pelemahan 1,76 poin atau 0,05 persen ke 3.286,64. Sementara indeks Straits Times Singapura hanya naik tipis 0,56 poin atau 0,01 persen ke 3.812.
Secara keseluruhan, laju positif IHSG dan LQ45 memperlihatkan daya tahan pasar modal Indonesia di tengah fluktuasi global dan ketidakpastian eksternal. Kinerja sejumlah saham unggulan yang mencatatkan lonjakan dua digit juga menjadi sinyal positif menjelang awal bulan depan. Bursa akan memasuki masa libur, namun optimisme terhadap fundamental emiten dalam negeri diprediksi masih berlanjut.