JAKARTA - Nama Danantara mendadak populer belakangan ini, menarik perhatian tidak hanya dari kalangan pebisnis, tetapi juga masyarakat umum. Popularitas ini semakin meluas setelah Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pernyataan mencengangkan dalam Town Hall Meeting yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senin, 28 April 2025. Presiden Prabowo mengungkapkan, “Kita hitung aset-aset kita ternyata kita kaya, mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus 1 triliun US dollar”.
Tentu saja, hal ini menimbulkan rasa penasaran tentang apa sebenarnya Danantara, dan apa peran lembaga ini dalam perekonomian Indonesia ke depan. Danantara, atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, adalah lembaga investasi yang didirikan oleh pemerintah Indonesia untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara. Tujuan utama dari pendirian Danantara adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Nama "Danantara" sendiri berasal dari kata Daya (energi), Anagata (masa depan), dan Nusantara (Indonesia), yang menggambarkan potensi ekonomi Indonesia di masa depan. Lembaga ini bekerja dengan dua perusahaan induk utama, yaitu Biro Klasifikasi Indonesia untuk operasional, dan Indonesia Investment Authority untuk pengelolaan investasi.
Danantara bertanggung jawab atas lebih dari 844 perusahaan BUMN, termasuk anak, cucu, dan cicit perusahaan. Presiden Prabowo Subianto meresmikan badan ini pada 24 Februari 2025, dengan Rosan Roeslani dipercaya sebagai CEO pertama Danantara.
Pengaruh Besar terhadap Perekonomian Indonesia
Danantara diproyeksikan akan memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal investasi dan pengelolaan aset negara. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada beberapa pengaruh utama yang akan dihadirkan oleh Danantara:
-Stabilitas Ekonomi
Danantara berperan penting dalam menarik investasi asing dan domestik, serta mengelola dana strategis untuk proyek-proyek nasional. Dengan demikian, lembaga ini akan membantu meningkatkan stabilitas ekonomi Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah.
-Peningkatan Infrastruktur
Investasi yang dikelola Danantara akan digunakan untuk membangun infrastruktur vital seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara, yang secara langsung meningkatkan konektivitas nasional dan menurunkan biaya logistik.
-Penciptaan Lapangan Kerja
Investasi yang diarahkan ke sektor-sektor produktif akan menciptakan jutaan lapangan kerja baru, memperbaiki daya beli masyarakat, serta mengurangi angka kemiskinan.
-Diversifikasi Sumber Pendapatan Negara
Dengan mengoptimalkan keuntungan dari investasi, Danantara membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada penerimaan pajak dan sumber daya alam. Pendapatan ini kemudian dapat digunakan untuk membiayai berbagai program sosial seperti pendidikan dan kesehatan.
-Meningkatkan Daya Saing Global
Melalui proyek-proyek strategis dan investasi asing yang masuk, Danantara akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Proyek Strategis yang Akan Didanai oleh Danantara
Danantara berfokus pada pendanaan proyek-proyek strategis yang bertujuan untuk mempercepat hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Beberapa proyek utama yang telah diumumkan mencakup:
-Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik (EV Battery)
Pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan listrik sebagai bagian dari transisi energi yang ramah lingkungan.
-Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR)
Pembangunan pabrik pemurnian alumina untuk meningkatkan nilai tambah dari industri bauksit.
-Hilirisasi Tembaga
Pengolahan tembaga untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menambah nilai tambah.
-Ekspansi Industri Aluminium
Pengembangan industri aluminium untuk memenuhi kebutuhan domestik dan memperluas pasar ekspor.
-Kilang Minyak Berkapasitas 500 Ribu Barel per Hari
Pembangunan kilang minyak untuk meningkatkan kapasitas produksi energi nasional.
-Hilirisasi Dimetil Eter (DME)
Pemanfaatan batu bara sebagai bahan baku alternatif untuk menggantikan impor LPG.
-Pusat Data Artificial Intelligence (AI)
Investasi dalam infrastruktur AI untuk mendukung transformasi digital Indonesia.
-Proyek Petrokimia Lotte Chemical
Danantara juga berpotensi mendanai proyek petrokimia yang dikembangkan oleh Lotte Chemical Indonesia.
Proyek-proyek ini adalah bagian dari gelombang pertama investasi yang mencapai nilai US$20 miliar yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Danantara diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam memajukan ekonomi Indonesia dan menciptakan masa depan yang lebih sejahtera bagi masyarakat Indonesia. "Mudah-mudahan langkah-langkah tersebut akan membawa perubahan besar bagi masa depan Indonesia," ujar Presiden Prabowo dalam pernyataan terkait.
Dengan semakin banyaknya proyek yang akan didanai, Danantara tak hanya menjadi sebuah lembaga investasi, tetapi juga simbol kemajuan ekonomi Indonesia di kancah global.