JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil mencatatkan pencapaian positif pada kuartal pertama tahun 2025 dengan meraih nilai kontrak baru sebesar Rp 2,16 triliun. Angka ini menunjukkan komitmen WIKA dalam memperkuat posisi perusahaan di industri konstruksi dan pengembangan infrastruktur, meskipun menghadapi sejumlah tantangan ekonomi global.
Menurut Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya, kontrak-kontrak baru yang diperoleh perusahaan mayoritas berasal dari segmen industri penunjang konstruksi, diikuti oleh sektor infrastruktur dan gedung, properti, serta Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC). "Mayoritas berasal dari segmen industri penunjang konstruksi, diikuti segmen infrastruktur & gedung, properti, dan EPCC," ujar Mahendra.
Mahendra juga menambahkan bahwa meskipun pencapaian ini cukup menggembirakan, WIKA tidak lantas merasa puas. Perusahaan menyadari adanya tantangan yang harus dihadapi di sisa tahun ini, terutama terkait dampak perang tarif global. Menurutnya, perang tarif berpotensi mempengaruhi rantai pasok secara global, termasuk sektor konstruksi di Indonesia. "Walaupun WIKA tidak banyak melakukan impor material, tetapi jika nanti material lokal mengalami dampak, hal ini akan menjadi dampak ke industri konstruksi Tanah Air," ungkapnya.
WIKA juga sedang melakukan kajian mendalam mengenai seberapa besar dampak fluktuasi harga material dan potensi peningkatan suku bunga pinjaman akibat perang tarif global. "Suku bunga pinjaman juga berpotensi meningkat lantaran perang tarif bisa membuat suku bunga acuan bank sentral beberapa negara naik," tambah Mahendra. Meskipun demikian, WIKA tidak merencanakan untuk menambah pinjaman di tengah ketidakpastian ini, namun tetap memantau dampak yang mungkin dirasakan oleh mitra kerja mereka.
Selain itu, WIKA menyambut positif keputusan pemerintah untuk melanjutkan proyek-proyek di Ibu Kota Negara (IKN), setelah sebelumnya sempat ada pemblokiran anggaran akibat program efisiensi anggaran. "WIKA menyikapi positif jika pemerintah tetap melanjutkan proyek-proyek di IKN maupun proyek lain, dan terus memonitor realisasinya," kata Mahendra dengan optimisme.
WIKA Group saat ini dipercaya untuk mengerjakan sejumlah proyek besar di IKN, di antaranya adalah Jaringan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1 dan 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Jalan Tol KKT Kariangau-Sp. Tempadung Segmen 3B, Jalan Kebangsaan Sumbu Timur tahap 2, Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), serta pembangunan Rusun Paspampres dan proyek lainnya.
Dengan pencapaian kontrak baru yang signifikan dan berbagai proyek strategis yang tengah berjalan, WIKA terus memperkuat posisi sebagai salah satu pemain utama dalam industri konstruksi dan infrastruktur di Indonesia. Perusahaan ini juga berkomitmen untuk mengatasi tantangan yang ada dan beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat demi mencapai target-target jangka panjang yang telah ditetapkan.