MindID

TINS, INCO, PTBA, dan ANTM Ungkap Kinerja 2024: Siapa Paling Cuan di Antara Emiten Tambang MIND ID?

TINS, INCO, PTBA, dan ANTM Ungkap Kinerja 2024: Siapa Paling Cuan di Antara Emiten Tambang MIND ID?
TINS, INCO, PTBA, dan ANTM Ungkap Kinerja 2024: Siapa Paling Cuan di Antara Emiten Tambang MIND ID?

JAKARTA - Empat emiten tambang yang berada di bawah naungan Holding BUMN Pertambangan MIND ID telah mengumumkan kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Emiten-emiten tersebut adalah PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Meskipun dihadapkan pada fluktuasi harga komoditas global, keempatnya menunjukkan performa yang beragam. Siapa yang mencatatkan cuan tertinggi?

PT Timah (TINS): Laba Melonjak 364 Persen

PT Timah mencetak laba bersih sebesar Rp1,19 triliun pada 2024, naik drastis 364 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat rugi Rp449,67 miliar. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya volume penjualan logam timah dan harga jual rata-rata yang lebih tinggi. Pendapatan TINS juga naik 29,37 persen secara tahunan menjadi Rp10,86 triliun.

“Kinerja keuangan perusahaan mencatat hasil positif, yang tercermin dari indikator keuangan utama seperti Quick Ratio 73,2 persen dan Debt to Equity Ratio sebesar 71,8 persen,” ujar Fina Eliani, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS.

Fina juga menyampaikan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai upaya efisiensi biaya tetap, termasuk melakukan buyback Medium Term Notes (MTN) untuk menurunkan utang berbunga dan menjaga arus kas.

ANTM: Catatkan Rekor Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi emiten yang paling bersinar. Antam membukukan laba bersih sebesar Rp3,85 triliun, naik 25 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga meningkat menjadi Rp69,19 triliun. Laba kotor ANTM naik 3 persen menjadi Rp6,5 triliun, sementara EBITDA tumbuh menjadi Rp6,73 triliun.

“Antam berhasil menunjukkan daya saing dan resiliensi tinggi di tengah fluktuasi harga komoditas serta perubahan regulasi. Kami tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan mencetak kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan,” kata Nicolas D. Kanter, Direktur Utama Antam.

PTBA: Didukung Kuatnya Ekspor Batu Bara

PT Bukit Asam (PTBA) mencatat pendapatan sebesar Rp42,76 triliun sepanjang 2024, tumbuh 11 persen dibanding tahun sebelumnya. Perusahaan juga membukukan laba bersih Rp5,10 triliun dan EBITDA sebesar Rp8,30 triliun. Kinerja positif ini ditopang oleh penjualan ekspor yang melonjak 30 persen menjadi 20,26 juta ton dan penjualan domestik yang juga naik 6 persen menjadi 22,64 juta ton.

Perusahaan berhasil merealisasikan belanja modal sebesar Rp2,35 triliun untuk pengembangan bisnis, termasuk proyek angkutan batu bara Tanjung Enim–Keramasan. “Meski pasar batu bara global terkoreksi, kami tetap berhasil mencetak pertumbuhan yang solid,” demikian tertulis dalam keterangan resmi PTBA.

Vale Indonesia (INCO): Laba Tertekan hingga 78,96 Persen

Berbeda dengan tiga emiten lainnya, PT Vale Indonesia (INCO) mengalami tekanan kinerja. Perusahaan hanya mampu membukukan laba bersih sebesar US$57,76 juta atau sekitar Rp931,33 miliar, turun 78,96 persen dibandingkan tahun 2023.

CFO Vale Indonesia, Rizky Putra, menyebut anjloknya laba disebabkan oleh rendahnya harga realisasi nikel matte serta dampak dari pemeliharaan fasilitas batu bara yang menyebabkan konsumsi bahan bakar alternatif meningkat.

“Kami menghadapi tantangan berat akibat penurunan harga nikel dan adanya efek satu kali dari pemeliharaan fasilitas penggilingan batu bara,” ungkap Rizky.

Antam Paling Cuan, Vale Paling Tertekan

Dari keempat emiten tambang milik MIND ID, ANTM menjadi yang paling mencetak keuntungan tertinggi secara nominal dan historis, diikuti oleh PTBA. PT Timah mencatat lonjakan laba tertinggi secara persentase, sementara Vale Indonesia menjadi satu-satunya yang mengalami penurunan signifikan. Ini mencerminkan tantangan dan dinamika berbeda yang dihadapi masing-masing sektor tambang dalam ekosistem BUMN tambang nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index