JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang melanda berbagai sektor, industri properti Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Ray White, salah satu jaringan properti terkemuka di Indonesia, mencatat adanya peningkatan permintaan di sektor properti komersial dan residensial, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali.
Peningkatan permintaan ini, menurut Ray White, didorong oleh stabilitas makroekonomi Indonesia, meskipun terdapat tantangan eksternal seperti inflasi global dan suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini menjadi angin segar bagi para pelaku industri yang semakin optimistis dengan prospek pasar properti di Indonesia.
Johann Boyke Nurtanio, Country Director Ray White Indonesia, menjelaskan bahwa meskipun pasar global diwarnai dengan ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi yang tidak menentu, pasar properti Indonesia tetap menarik bagi para investor domestik maupun asing. "Kondisi makroekonomi Indonesia yang stabil menjadi pendorong utama yang membuat sektor properti kami mampu bertahan dan bahkan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat," ujar Johann dalam keterangan resminya.
Indonesia, yang berada di kawasan Asia-Pasifik, menjadi salah satu destinasi investasi properti yang menarik. Penurunan harga properti di beberapa negara berkembang memberikan peluang investasi yang menguntungkan di sektor ini. Dengan berkembangnya infrastruktur dan perekonomian digital, sektor properti Indonesia dipandang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang solid.
Selain itu, kondisi pasar properti global juga memberi dampak yang signifikan terhadap sektor ini. Di negara-negara maju, sektor real estate mengalami penyesuaian akibat tingginya suku bunga dan ketegangan geopolitik. Namun, meskipun terdapat tantangan tersebut, kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, tetap menunjukkan daya tarik yang besar bagi investor asing.
Johann menekankan pentingnya adaptasi inovatif dalam menghadapi tantangan pasar global yang terus berubah. "Penting untuk terus berinovasi dan memanfaatkan peluang yang ada. Kami percaya, dengan kerja keras dan dedikasi, kita dapat terus berkembang meski pasar semakin kompetitif," tambahnya.
Acara penghargaan Ray White 28th & Loan Market 6th Annual Awards 2025, yang diselenggarakan di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, menjadi momen penting bagi para pelaku industri properti dan keuangan di Indonesia. Lebih dari 400 marketing dan principal dari Ray White dan Loan Market se-Indonesia hadir dalam acara tersebut, yang juga dihadiri oleh pemimpin industri dan individu-individu dengan pencapaian luar biasa di sektor properti.
Dalam acara penghargaan tersebut, Matt White, Managing Director Ray White Rural & Livestock, yang juga mewakili Ray White Group, memberikan wawasan mengenai pentingnya terus berinovasi dalam sektor properti. Penghargaan Top Office diberikan kepada Ray White Kemang Premier atas kontribusinya yang luar biasa, sementara penghargaan Marketing Executive of the Year diberikan kepada Anny Malyani dari Ray White Kebayoran Senopati atas pencapaian gemilangnya dalam penjualan dan pemasaran.
Selain itu, Loan Market juga memberikan penghargaan kepada Silvia Chandra dari Loan Market Harmoni sebagai Top Principal, dan Ario Adikuntoro dari Loan Market Harmoni sebagai Loan Advisers of the Year atas kontribusinya dalam mengembangkan bisnis dan memberikan layanan terbaik kepada klien.
Meskipun tantangan global terus memengaruhi pasar, optimisme dan inovasi di sektor properti Indonesia tetap menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pemulihan yang sedang terjadi. Para pelaku industri properti dan keuangan di Indonesia diajak untuk tetap fokus, termotivasi, dan beradaptasi dengan tren terkini, sehingga dapat meraih kesuksesan di pasar yang semakin kompetitif.