JAKARTA – Harga emas Antam (ANTM) saat ini mengalami lonjakan yang signifikan seiring dengan tren kenaikan harga emas global. Menurut data yang dirilis oleh Logam Mulia Antam, harga emas saat ini mencapai Rp 1.663.000 per gram. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar Rp 13.000 dari harga sebelumnya pada 4 Februari 2025.
Ibrahim Assuibi, seorang pengamat komoditas emas, mengungkapkan dalam wawancara dengan BeritaSatu bahwa peningkatan harga emas Antam sejalan dengan gerakan harga emas dunia yang kini berada di kisaran US$ 2.863 per troy ounce.
"Ini adalah reaksi dari beberapa faktor fundamental yang mendasari pergerakan harga emas dunia," ujarnya.
Fluktuasi harga emas dalam beberapa waktu terakhir, menurut Ibrahim, lebih banyak dipengaruhi oleh kurs dolar Amerika Serikat (USD) dan dinamika perekonomian global terutama karena ketegangan perdagangan.
Kebijakan Ekonomi Amerika Serikat
Kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump menjadi salah satu pemicu utama fluktuasi ini. Kebijakan tersebut termasuk tarif bea masuk barang yang memicu meningkatnya permintaan terhadap safe haven, yaitu emas. Pasar emas umumnya mendapat dorongan dari ketidakpastian ekonomi dan politik global, yang membuat investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai yang lebih aman.
Ibrahim pun menilai bahwa akan sulit bagi harga emas untuk kembali turun ke level US$ 2.000 per troy ounce hingga akhir tahun ini. "Saya melihat kalau emas dunia sampai akhir tahun untuk kembali ke level US$ 2.000 sangat sulit. Ini kan masih membahas perang dagang bagaimana Trump yang begitu kuat genderang perang ke berbagai negara," ungkapnya lebih lanjut.
Saran bagi Investor dan Pemilik Emas
Meskipun harga emas melesat, Ibrahim menyarankan agar para pemilik emas tidak tergoda untuk segera menjual aset mereka. Ia mengingatkan bahwa fluktuasi harga logam mulia ini akan tetap ada, namun kemungkinan besar tidak akan terjadi secara signifikan dalam waktu dekat.
Bagi para investor, mantan pedagang emas ini menyarankan untuk mengambil sikap wait and see terkait perkembangan dinamika ekonomi global dan fluktuasi harga emas. Tindakan ini, menurutnya, lebih bijaksana daripada mengambil keputusan terburu-buru yang mungkin merugikan.
"Saya menyarankan para pemilik untuk menahan dulu menjual emas. Alangkah baiknya menjual pada saat harga emas dunia mencapai atau mendekati US$ 2.000 per troy ounce," kata Ibrahim.
Kiat lain yang diberikan Ibrahim termasuk pengawasan terhadap kondisi ekonomi dan geopolitik dunia yang dapat mempengaruhi harga emas. "Perhatikan juga kebijakan ekonomi AS dan fluktuasi dolar, mereka adalah indikator kuat kenaikan atau penurunan harga emas," tambahnya.
Tren Positif di Pasar Emas
Lebih jauh, tren positif di pasar emas diperkirakan masih akan berlanjut, meskipun mungkin tidak setinggi gejolak tahun sebelumnya. Pasar akan terus memonitor kebijakan ekonomi global, termasuk penyesuaian suku bunga oleh bank sentral utama dan perubahan dalam kebijakan perdagangan internasional.
Harga emas yang terus merangkak naik membuat banyak pihak optimis bahwa investasi dalam emas akan semakin menguntungkan ke depannya. Pasar emas dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang relatif aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Mengikuti tren yang ada, banyak investor yang tetap memegang emas dengan harapan bahwa harga akan terus naik. Meski belum ada tanda jelas mengenai kapan kenaikan harga ini akan berakhir, para analis pasar menyatakan optimisme terhadap stabilitas harga yang pada akhirnya dapat menguntungkan para investor logam mulia.
Mengakhiri wawancaranya, Ibrahim menegaskan pentingnya pemantauan yang cermat terhadap setiap perubahan dalam indikator ekonomi utama. "Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, gunakan data yang ada untuk menentukan langkah investasi yang tepat," tutupnya.
Melihat situasi ini, penting bagi investor untuk cermat dan berhati-hati dalam mengambil langkah. Memahami pergerakan pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas dapat membantu dalam membuat keputusan yang tepat di pasar komoditas ini. Dengan perkembangan yang dinamis dan terkadang tak terduga, strategi yang matang dan siap akan menjadi kunci dalam menavigasi pasar emas ke depan.