Harga Sembako di Jawa Timur 21 Oktober 2025 Stabil, Cabai Turun Kompak

Selasa, 21 Oktober 2025 | 11:01:52 WIB
Harga Sembako di Jawa Timur 21 Oktober 2025 Stabil, Cabai Turun Kompak

JAKARTA - Harga kebutuhan pokok di Jawa Timur kembali mengalami perubahan pada Selasa, 21 Oktober 2025. Fluktuasi harga sembako menjadi perhatian penting bagi masyarakat karena berpengaruh langsung terhadap pengeluaran rumah tangga harian.

Memantau harga sembako secara berkala kini menjadi kebiasaan yang tak bisa diabaikan. Informasi terkini soal perubahan harga dapat membantu masyarakat mengatur strategi belanja agar lebih hemat dan efisien.

Kondisi Terkini Harga Sembako di Jawa Timur

Pergerakan harga sembako hari ini di Jawa Timur menunjukkan stabilitas yang cukup baik. Meskipun ada perubahan pada beberapa komoditas, sebagian besar harga kebutuhan pokok masih berada pada kisaran normal.

Sembilan bahan pokok atau sembako menjadi kebutuhan utama setiap rumah tangga. Di antaranya meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang, gas elpiji, minyak tanah, serta garam.

Selain itu, cabai juga menjadi komoditas penting dalam kebutuhan dapur masyarakat Indonesia. Harga cabai yang sering berubah-ubah turut memengaruhi pengeluaran rumah tangga sehari-hari.

Berdasarkan pantauan harga di Jawa Timur pada Selasa pagi pukul 09.18 WIB, berikut daftar harga sembako terbaru dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok wilayah setempat.

Rincian Harga Sembako Hari Ini di Jawa Timur

Harga beras premium tercatat Rp15.159 per kilogram, sedangkan beras medium berada di angka Rp12.917 per kilogram. Untuk gula kristal putih, harga stabil di Rp16.300 per kilogram.

Minyak goreng curah dijual dengan harga Rp18.662 per liter. Sementara minyak goreng kemasan premium mencapai Rp20.184 per liter, dan kemasan sederhana Rp17.362 per liter. Adapun minyak goreng Minyakita berada di Rp16.574 per liter.

Harga daging sapi paha belakang mencapai Rp119.031 per kilogram. Untuk daging ayam ras, harga rata-rata berada di Rp35.982 per kilogram, sedangkan ayam kampung dijual Rp67.782 per kilogram.

Telur ayam ras kini dibanderol Rp29.194 per kilogram, sementara telur ayam kampung mencapai Rp45.982 per kilogram.

Produk susu juga mengalami kestabilan harga. Susu kental manis merek Bendera dijual Rp12.426 per 370 gram, dan Indomilk Rp12.416 untuk ukuran sama. Susu bubuk Bendera dijual Rp41.856 per 400 gram, sedangkan Indomilk Rp41.263 per 400 gram.

Untuk bumbu dapur, garam bata dijual Rp1.776 per buah dan garam halus Rp9.351 per kilogram. Harga bawang merah berada di Rp35.765 per kilogram, sementara bawang putih tercatat Rp30.604 per kilogram.

Pada komoditas cabai, cabai merah keriting dijual Rp43.783 per kilogram, cabai merah besar Rp46.156 per kilogram, dan cabai rawit merah Rp23.499 per kilogram. Sementara gas elpiji tercatat Rp19.817 per tabung.

Harga Cabai Turun, Sembako Lain Cenderung Stabil

Berdasarkan pemantauan hari ini, tidak terjadi kenaikan harga signifikan pada sebagian besar bahan pokok. Beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga, terutama pada kelompok cabai.

Penurunan tertinggi terjadi pada cabai merah keriting yang turun sebesar Rp1.049 atau sekitar 2,34 persen dibanding hari sebelumnya. Sementara cabai rawit merah mengalami penurunan Rp755 atau 3,11 persen.

Meski begitu, stabilitas harga bahan pokok lainnya menjadi kabar baik bagi masyarakat menjelang akhir Oktober 2025. Harga beras, gula, dan minyak goreng masih terjaga dalam kisaran normal, sehingga tidak membebani pengeluaran rumah tangga.

Kondisi ini menunjukkan pasokan sembako di Jawa Timur masih dalam keadaan aman. Aktivitas distribusi berjalan lancar dan permintaan pasar tetap stabil.

Faktor Penyebab Fluktuasi Harga Sembako

Harga sembako di pasaran bisa berubah sewaktu-waktu karena dipengaruhi banyak faktor. Salah satu penyebab utama adalah keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar.

Ketika permintaan meningkat tetapi pasokan tetap, harga biasanya naik. Sebaliknya, jika pasokan berlebih sementara permintaan menurun, harga bisa turun.

Faktor cuaca juga berperan besar terhadap produksi pertanian. Cuaca ekstrem atau perubahan musim dapat mengganggu panen dan mengurangi pasokan bahan makanan.

Selain itu, kebijakan pemerintah terkait impor, pajak, dan subsidi turut memengaruhi harga barang. Misalnya, pembatasan impor dapat menyebabkan kenaikan harga pada bahan yang pasokannya bergantung dari luar negeri.

Biaya produksi seperti harga pupuk, bahan bakar, dan upah pekerja juga menentukan harga akhir di pasaran. Ketika biaya produksi naik, harga jual barang pun ikut meningkat.

Kondisi nilai tukar mata uang juga memiliki dampak besar, terutama bagi barang yang diimpor. Jika mata uang lokal melemah, harga bahan impor menjadi lebih mahal dan memicu kenaikan harga di dalam negeri.

Inflasi yang tinggi turut mendorong kenaikan harga sembako karena meningkatnya biaya barang dan jasa. Situasi ekonomi yang tidak stabil juga bisa memperparah kondisi pasar.

Masalah dalam rantai distribusi, seperti kemacetan transportasi atau gangguan logistik, dapat menyebabkan pasokan tertunda. Akibatnya, stok barang menipis dan harga berpotensi naik.

Dampak Perubahan Harga bagi Masyarakat dan Pasar

Naik turunnya harga sembako berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Saat harga meningkat, pengeluaran rumah tangga otomatis bertambah, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Sebaliknya, jika harga turun, masyarakat memiliki ruang lebih besar untuk mengatur kebutuhan lain. Kondisi stabil seperti saat ini memberikan harapan bagi masyarakat untuk menjaga keseimbangan ekonomi keluarga.

Bagi pelaku usaha kecil dan pedagang, stabilitas harga juga menjadi faktor penting. Harga yang terkendali memudahkan mereka dalam menentukan harga jual tanpa mengorbankan keuntungan.

Pemerintah daerah terus berupaya menjaga kestabilan harga dengan melakukan pemantauan rutin dan mengendalikan distribusi bahan pokok. Langkah ini dilakukan untuk menghindari spekulasi harga dan penimbunan barang.

Menjaga Stabilitas Harga Menjelang Akhir Tahun

Menjelang akhir tahun 2025, stabilitas harga bahan pokok menjadi perhatian utama pemerintah dan masyarakat. Fluktuasi harga yang terkendali menunjukkan bahwa mekanisme pasar di Jawa Timur berjalan baik.

Ketersediaan stok bahan pokok di gudang dan pasar terpantau cukup aman. Kondisi ini diharapkan terus bertahan agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi menjelang akhir tahun dan masa liburan.

Masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Dengan menjaga keseimbangan permintaan, harga di pasaran dapat tetap stabil.

Selain itu, pemerintah terus memperkuat koordinasi dengan distributor dan pelaku pasar. Tujuannya agar distribusi bahan pokok tidak terganggu, terutama pada saat cuaca ekstrem atau musim panen bergeser.

Harga sembako yang relatif stabil di Jawa Timur pada 21 Oktober 2025 menjadi sinyal positif bagi perekonomian daerah. Dengan pasokan yang cukup dan harga yang terkendali, masyarakat dapat lebih tenang menghadapi kebutuhan harian tanpa khawatir lonjakan harga tiba-tiba.

Terkini