Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp 6,19 Triliun Dorong Infrastruktur Nasional

Senin, 20 Oktober 2025 | 08:07:27 WIB
Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp 6,19 Triliun Dorong Infrastruktur Nasional

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus menunjukkan kinerja kuat dengan mencatat kontrak baru senilai Rp 6,19 triliun hingga September 2025. Pencapaian ini menegaskan posisi WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi nasional yang andal.

Keberhasilan ini mencerminkan kemampuan WIKA menjaga pertumbuhan usaha secara berkelanjutan. Diversifikasi portofolio menjadi kunci dalam merespons berbagai peluang pembangunan di tanah air.

Komposisi Kontrak Berdasarkan Sektor dan Sumber

Dari total kontrak, sektor industri penunjang konstruksi mendominasi dengan kontribusi 47,13%. Sementara itu, sektor infrastruktur dan gedung menyumbang 38,14%, sektor EPCC 6,57%, dan sektor properti 6,04%.

Jika dilihat dari sumber perolehan kontrak, BUMN menjadi penyumbang utama sebesar 38,98%. Pihak swasta menyumbang 30,95%, sedangkan Pemerintah 27,95%, mencerminkan portofolio proyek yang solid dan beragam.

Langkah ini memperlihatkan ketangguhan WIKA dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan nasional. Portofolio yang terdiversifikasi juga menjadi kekuatan utama dalam mempertahankan kinerja positif perusahaan.

Fokus pada Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pertanian

Sebagai bagian dari kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, WIKA meraih sejumlah proyek strategis di sektor irigasi. Proyek-proyek ini selaras dengan program Asta Cita dan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang diterapkan perusahaan.

Proyek irigasi ini tidak hanya memperkuat infrastruktur air, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian di berbagai daerah. Peningkatan distribusi air diharapkan mendorong hasil panen yang lebih optimal bagi petani.

Di Jawa Tengah, WIKA mengerjakan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah untuk memperluas jangkauan irigasi di lahan pertanian produktif. Sementara di Sumatra, perusahaan menggarap Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tahap II di Jambi, serta pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah di Kabupaten Muara Enim dan beberapa lokasi di Kabupaten Musi Rawas.

Di Kalimantan, proyek WIKA mencakup Jaringan Irigasi Air Tanah di Kalimantan Tengah, serta di Kalimantan Utara yang meliputi Kabupaten Tana Tidung, Nunukan, dan Bulungan. Semua proyek tersebut bertujuan meningkatkan efisiensi distribusi air pertanian dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber terbarukan.

Langkah ini menunjukkan komitmen WIKA terhadap pembangunan ramah lingkungan. Penggunaan energi surya juga mendukung efisiensi energi dalam operasional proyek.

Dampak dan Rencana Pengembangan Portofolio

“Capaian kontrak baru hingga September ini menjadi bukti konsistensi WIKA dalam menjaga pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, menghadirkan multiplier effect bagi masyarakat, serta memperkuat peran Perseroan dalam pembangunan nasional,” ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 20 Oktober 2025.

Ke depan, WIKA berencana memperluas portofolio proyek yang kompetitif di berbagai sektor strategis. Perusahaan menargetkan peningkatan kiprah di sektor-sektor yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah operasionalnya.

Inovasi dan prinsip keberlanjutan menjadi fondasi utama bagi ekspansi proyek WIKA. Hal ini diharapkan mampu memastikan perusahaan tetap menjadi motor penggerak pembangunan nasional.

Peningkatan kontrak di sektor konstruksi juga memberikan dampak positif bagi lapangan kerja. Tenaga kerja lokal dan profesional di bidang konstruksi mendapatkan peluang pengembangan karier melalui berbagai proyek perusahaan.

Diversifikasi proyek WIKA mencakup pembangunan infrastruktur, gedung, proyek industri penunjang konstruksi, hingga sektor properti. Strategi ini memastikan perusahaan tetap adaptif menghadapi dinamika pasar dan kebutuhan pembangunan nasional.

Proyek irigasi yang dijalankan WIKA tidak hanya meningkatkan infrastruktur, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan efisiensi distribusi air dan penggunaan energi terbarukan, produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan.

Sektor industri penunjang konstruksi yang mendominasi kontrak baru menunjukkan adanya permintaan tinggi untuk fasilitas pendukung pembangunan. Sementara itu, sektor EPCC dan properti memperkuat keberagaman layanan WIKA di pasar konstruksi.

Kontribusi BUMN, swasta, dan Pemerintah dalam kontrak WIKA menunjukkan kolaborasi lintas sektor yang solid. Diversifikasi sumber kontrak ini juga menjadi strategi mitigasi risiko bisnis perusahaan.

Dengan portofolio yang kuat dan strategi berkelanjutan, WIKA siap menghadapi tantangan proyek besar nasional. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur yang efisien, ramah lingkungan, dan berdampak positif bagi masyarakat.

Peningkatan kontrak baru hingga September 2025 menunjukkan tren positif bagi WIKA di tengah dinamika industri konstruksi. Hal ini sekaligus menegaskan kemampuan perusahaan menjaga pertumbuhan usaha dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan nasional.

Terkini