JAKARTA - Di tengah gegap gempita pembangunan infrastruktur, PT Hutama Karya (Persero) mengambil langkah strategis yang tak kalah penting: membuka pintu ilmu bagi generasi muda di pelosok negeri. Bertepatan dengan Hari Literasi Internasional, Senin 8 September 2025, perusahaan BUMN ini menegaskan komitmen lima tahunnya melalui program “HK Peduli Pendidikan”, yang dirancang untuk memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas literasi di berbagai sudut Indonesia.
Inisiatif ini bukan sekadar program sosial biasa, melainkan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Indonesia yang mampu bersaing di masa depan. Lewat program ini, Hutama Karya menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya sebatas jalan, jembatan, dan infrastruktur fisik, tetapi juga menyalakan obor pengetahuan di komunitas yang sebelumnya minim akses pendidikan.
Tiga Pilar Hutama Karya Peduli Pendidikan
Program HK Peduli Pendidikan dijalankan melalui tiga pilar utama yang saling melengkapi:
Literasi Komunitas
Pilar ini hadir melalui beragam inovasi, seperti Motor Pustaka, Perahu Pustaka, perpustakaan digital Edu-BP hasil kolaborasi dengan PT Balai Pustaka, Pojok Literasi, dan ATM Buku. Motor Pustaka berkeliling desa-desa di Lampung Selatan sejak 2023, membawa rak buku yang dapat dibaca di tempat atau dipinjam. Sementara di wilayah pesisir, Perahu Pustaka menyeberangi perairan untuk mengantarkan buku, laptop, dan perlengkapan sekolah ke anak-anak di pulau terpencil seperti Rimau Balak, Sebesi, dan Sebuku.
Beasiswa dan HK Mengajar
Program beasiswa menjangkau pelajar, santri, dan mahasiswa rentan. Contohnya, penerima beasiswa dari Sumatra Barat, Aulia Ramadhan, kini menjadi anggota Polri, menandakan perubahan hidup yang nyata melalui akses pendidikan. HK Mengajar menautkan teori sekolah dengan praktik konstruksi, menghadirkan praktisi yang membimbing siswa SMKN 2 Bengkulu, SMKN 1 Padang, dan SMKN 1 Pariaman, sekaligus menanamkan keterampilan vokasi dan soft skills.
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Hutama Karya juga memperbaiki ruang kelas, menyediakan perangkat TIK, perabot belajar, dan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk PAUD. Perpustakaan digital Edu-BP kini hadir di SMAN 1 Terbanggi Besar, SDN 008 Purnama Dumai, dan SMPN 25 Bengkulu. Sekolah di kawasan IKN mendapat dukungan khusus, termasuk rehabilitasi asrama dan penyediaan laptop, komputer, serta proyektor.
Dampak Nyata di Lapangan
Sejak dimulai, program ini telah menjangkau ribuan penerima manfaat: siswa, mahasiswa, guru, dan komunitas lokal. Antrean panjang setiap kali Motor Pustaka datang, dan ramainya anak-anak menanti Perahu Pustaka, menjadi bukti literasi yang dulunya asing kini tumbuh menjadi kebiasaan baru.
Rak-rak buku dari donasi ATM Buku, pojok literasi yang menjadi ruang diskusi warga, serta meningkatnya pemanfaatan perpustakaan digital, menegaskan bahwa program ini menciptakan perubahan nyata. Selain itu, pendekatan langsung ke komunitas memungkinkan pengawasan dan pemeliharaan aset literasi secara berkelanjutan.
Kolaborasi multipihak menjadi kunci keberhasilan ini. Hutama Karya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Lampung Selatan, Perpustakaan Daerah, komunitas lokal, dan anak perusahaan seperti PT Hakaaston (HKA) dan PT HK Infrastruktur (HKI). Pemerintah daerah mendukung dari sisi perizinan dan pemetaan lokasi, memastikan program tepat sasaran dan berkelanjutan.
Literasi sebagai Investasi Masa Depan
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menekankan bahwa literasi komunitas adalah bukti bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya menyambungkan kota, tetapi juga masa kini dengan masa depan melalui pendidikan. “Kami ingin memastikan anak-anak Indonesia, di mana pun berada, tidak tertinggal dari akses pendidikan dan literasi,” ujar Adjib.
Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, termasuk:
Target 4.3 dan 4.5: Beasiswa untuk kelompok rentan.
Target 4.A: Perbaikan sarana prasarana sekolah.
Target 4.4: Peningkatan keterampilan teknis dan vokasional melalui HK Mengajar dan gerakan literasi.
Evaluasi berkala, perawatan aset literasi, serta inovasi modul dan kanal pembelajaran akan terus dilakukan. Hutama Karya memastikan bahwa program ini bukan sekadar proyek seremonial, melainkan upaya berkelanjutan untuk menjangkau lebih banyak anak di seluruh Indonesia.
Menuju Generasi Emas Indonesia
Dalam lima tahun terakhir, inisiatif HK Peduli Pendidikan telah menyalakan semangat belajar di berbagai komunitas. Anak-anak yang sebelumnya sulit mengakses buku dan fasilitas pendidikan kini memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang. Dengan pendekatan inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan, Hutama Karya membuktikan bahwa investasi di literasi adalah investasi di masa depan bangsa.
Momentum Hari Literasi Internasional menjadi pengingat bahwa pendidikan merata dan program berkelanjutan bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga strategi pembangunan nasional yang akan menentukan kualitas generasi mendatang. Hutama Karya menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan program, memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi bagi negeri.