JAKARTA - Perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia sepanjang tahun 2025 kini mulai dirasakan langsung nasabah perbankan digital. Salah satunya adalah Line Bank, layanan milik PT Bank KEB Hana Indonesia, yang mengumumkan penyesuaian bunga simpanan baik untuk tabungan maupun deposito. Kebijakan ini efektif berlaku mulai 1 September 2025.
Kebijakan tersebut menandai langkah bank digital dalam merespons kondisi pasar keuangan nasional. Bagi nasabah, informasi mengenai perubahan ini penting agar dapat menyesuaikan strategi pengelolaan dana dan memaksimalkan keuntungan dari produk simpanan.
Dampak ke Produk Deposito Reguler
Line Bank menegaskan bahwa penyesuaian bunga simpanan difokuskan pada produk deposito reguler dengan tenor tertentu. Untuk deposito yang belum jatuh tempo, bunga masih akan mengacu pada ketentuan awal hingga waktu jatuh tempo berakhir.
Namun, bagi nasabah yang menggunakan fitur Automatic Roll-over (ARO), maka pada periode perpanjangan berikutnya suku bunga baru akan berlaku. Hal ini berarti imbal hasil yang diterima nasabah otomatis menyesuaikan ketentuan terbaru dari bank.
Secara lebih rinci, deposito reguler tenor 1 bulan mengalami perubahan dari 6% per tahun menjadi 5,50% per tahun. Sedangkan deposito dengan tenor 7 bulan hingga 12 bulan mengalami penyesuaian lebih signifikan, yakni dari 7,5% per tahun turun menjadi 6,5% per tahun.
Penyesuaian ini selaras dengan tren penurunan BI rate yang dilakukan Bank Indonesia sejak awal 2025. Dengan demikian, meskipun ada penurunan, suku bunga deposito di Line Bank masih dinilai cukup kompetitif dibandingkan rata-rata pasar.
Penyesuaian Bunga Tabungan
Tidak hanya deposito, tabungan reguler Line Bank juga mengalami perubahan pada besaran bunga berdasarkan saldo rata-rata yang dimiliki nasabah.
Saldo di bawah Rp1 juta: sebelumnya memperoleh bunga 1% per tahun, kini menjadi 0%. Artinya, nasabah dengan saldo kecil tidak lagi memperoleh bunga.
Saldo Rp1 juta – Rp10 juta: bunga turun dari 1% menjadi 0,5% per tahun.
Saldo Rp100 juta – Rp1 miliar: justru mengalami kenaikan bunga dari 1% menjadi 1,5% per tahun.
Saldo di atas Rp1 miliar: diberikan bunga hingga 2% per tahun, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Dengan demikian, meskipun terdapat pengurangan untuk saldo kecil hingga menengah, Line Bank memberikan insentif lebih besar bagi nasabah dengan saldo tinggi. Strategi ini dinilai mampu menarik kalangan deposan besar sekaligus mendorong pengguna untuk meningkatkan saldo rata-rata tabungan mereka.
Implikasi bagi Nasabah
Bagi nasabah, kebijakan ini memberikan dua sisi berbeda. Di satu sisi, pemilik saldo rendah harus menerima kenyataan bahwa bunga tabungan semakin kecil bahkan hilang sama sekali untuk nominal di bawah Rp1 juta. Di sisi lain, nasabah dengan saldo besar justru akan menikmati imbal hasil lebih baik.
Hal ini menunjukkan adanya diferensiasi strategi yang ditempuh Line Bank: menjaga loyalitas nasabah dengan dana besar sekaligus mendorong nasabah ritel untuk meningkatkan simpanan.
Namun demikian, fleksibilitas Line Bank tetap terlihat dengan adanya berbagai pilihan tenor deposito serta skema tabungan berjenjang. Nasabah bisa menyesuaikan produk sesuai dengan kebutuhan likuiditas dan tujuan keuangan masing-masing.
Perubahan suku bunga tabungan dan deposito di Line Bank mulai September 2025 merupakan konsekuensi logis dari kebijakan moneter nasional. Bagi nasabah, penting untuk memahami detail perubahan ini agar dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan dana.
Bagi yang memiliki saldo kecil, alternatif pengelolaan keuangan lain mungkin perlu dipertimbangkan, seperti menambah saldo tabungan agar tetap mendapatkan bunga, atau memanfaatkan produk deposito dengan tenor tertentu. Sementara itu, bagi pemilik dana besar, kebijakan ini jelas memberikan keuntungan tambahan melalui bunga yang lebih tinggi.
Line Bank melalui langkah ini menunjukkan komitmennya untuk tetap kompetitif di era perbankan digital, dengan menawarkan struktur bunga yang adaptif dan fleksibel bagi berbagai segmen nasabahnya.