SeaBank Fokus Inklusi Keuangan, Kinerja Semester I Melesat

Senin, 25 Agustus 2025 | 08:07:29 WIB
SeaBank Fokus Inklusi Keuangan, Kinerja Semester I Melesat

JAKARTA - Di tengah persaingan ketat perbankan digital di Indonesia, SeaBank tampil menonjol berkat kinerja keuangan yang solid pada Semester I-2025. Tidak hanya mencatat pertumbuhan laba bersih, bank ini juga menunjukkan komitmen serius dalam mendorong inklusi keuangan melalui layanan digital yang inklusif serta program literasi keuangan untuk masyarakat luas.

Capaian tersebut menjadi bukti bahwa transformasi digital yang diusung SeaBank tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada pemberdayaan segmen masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani.

Pertumbuhan Keuangan yang Konsisten

Pada periode Januari hingga Juni 2025, SeaBank berhasil meraih laba bersih sebesar Rp214 miliar. Angka ini mencerminkan kenaikan 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika dilihat dari laba sebelum pajak, perolehan SeaBank mencapai Rp274 miliar, menegaskan tren positif dalam efisiensi dan pengelolaan biaya operasional.

Total aset juga tumbuh signifikan menjadi Rp37 triliun, atau naik 18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Peningkatan aset ini memperlihatkan kemampuan SeaBank dalam menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus memperkuat fondasi bisnis untuk jangka panjang.

Dari sisi profitabilitas, Return on Assets (ROA) SeaBank naik dari 1,29 persen menjadi 1,53 persen. Perbaikan indikator ini menunjukkan bahwa bank mampu memanfaatkan aset yang dimiliki secara lebih efektif dalam menghasilkan laba.

Pertumbuhan kredit juga menjadi sorotan penting. Hingga akhir Juni 2025, SeaBank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp26 triliun, meningkat 44 persen yoy. Meski penyaluran kredit meningkat tajam, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tetap terkendali pada level 1,68 persen. Kondisi ini menandakan adanya pengelolaan risiko yang hati-hati tanpa mengorbankan ekspansi pembiayaan.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) SeaBank tumbuh 21 persen yoy menjadi Rp28 triliun. Komposisi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang mendominasi lebih dari 60 persen memperlihatkan kepercayaan nasabah sekaligus memberikan ruang lebih besar untuk efisiensi biaya dana.

Kinerja digital juga terlihat dari rata-rata transaksi harian yang mencapai 7 juta kali dengan perputaran uang sekitar Rp3,7 triliun hingga 30 Juni 2025. Angka tersebut membuktikan tingginya engagement nasabah terhadap layanan digital SeaBank yang praktis dan mudah diakses.

Komitmen pada Inklusi dan Literasi Keuangan

Meski catatan keuangan positif, SeaBank menegaskan bahwa tujuan mereka tidak semata mengejar laba. Bank ini terus memperkuat layanan perbankan digital inklusif yang menjangkau kelompok masyarakat underserved, yakni segmen yang selama ini sulit mengakses layanan finansial formal.

Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah meluncurkan kampanye Pesta SeaBank 2025. Melalui program ini, SeaBank aktif mendorong penggunaan transaksi nontunai berbasis QRIS. Langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah memperluas ekosistem pembayaran digital di Indonesia.

Tidak hanya itu, SeaBank juga gencar menjalankan program literasi keuangan. Salah satu fokus utamanya adalah memberdayakan pelaku UMKM perempuan di berbagai daerah. Dengan memberikan edukasi keuangan, SeaBank berharap kelompok ini bisa lebih mandiri dalam mengelola usaha sekaligus memperluas akses terhadap pembiayaan.

Direktur Utama SeaBank, Sasmaya Tuhuleley, menegaskan bahwa pencapaian Semester I-2025 bukan alasan untuk cepat puas. Menurutnya, hasil yang diperoleh justru menjadi motivasi agar perusahaan terus berinovasi. “Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan digital yang aman, mudah, dan terjangkau, sekaligus memperkuat edukasi serta inklusi keuangan,” ujarnya.

Menyongsong Pertumbuhan Lebih Berkelanjutan

Kinerja gemilang yang dicapai pada semester pertama tahun ini menjadi modal kuat bagi SeaBank untuk melanjutkan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. Dengan menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan pengelolaan risiko, SeaBank berpotensi terus memperluas pangsa pasar sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap inklusi keuangan nasional.

Keberhasilan SeaBank juga mencerminkan perubahan pola konsumsi keuangan masyarakat. Semakin banyak nasabah beralih ke layanan perbankan digital karena dianggap lebih cepat, praktis, dan efisien. Dengan strategi yang tepat, SeaBank bukan hanya bisa menjaga kinerja positif, tetapi juga memperluas peran sosial dalam mendukung pembangunan ekonomi inklusif di Indonesia.

Terkini