Akulaku Finance Fokus Diversifikasi Meski Paylater Masih Mendominasi

Senin, 25 Agustus 2025 | 08:23:10 WIB
Akulaku Finance Fokus Diversifikasi Meski Paylater Masih Mendominasi

JAKARTA - Masyarakat semakin terbiasa dengan pola belanja praktis tanpa harus membayar penuh di awal. Layanan buy now pay later (BNPL) atau paylater kini menjadi pilihan utama karena memberi fleksibilitas dalam mengatur keuangan. Perkembangan tren ini terbukti membawa dampak besar bagi industri pembiayaan, termasuk bagi PT Akulaku Finance Indonesia.

Hingga semester pertama tahun 2025, paylater masih menjadi andalan bisnis perusahaan. Produk ini menyumbang sekitar 87% dari total portofolio pembiayaan, menandakan betapa besar minat pasar terhadap layanan cicilan digital tersebut.

Paylater Jadi Tulang Punggung Bisnis Akulaku

Direktur Keuangan Akulaku Finance Indonesia, Aan Setiawandi, mengungkapkan bahwa dominasi paylater sejalan dengan kebutuhan konsumen yang terus meningkat. Namun, ia menegaskan perusahaan tidak hanya bergantung pada satu produk saja.

“Saat ini, produk BNPL masih berkontribusi sekitar 87% dari total portofolio kami. Namun kami juga terus mencari peluang lewat diversifikasi produk dan inovasi layanan,” ujar Aan.

Ia menambahkan, penyaluran pembiayaan BNPL pada semester I-2025 berjalan sesuai target. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kinerja pembiayaan juga tumbuh sesuai ekspektasi perusahaan. Hal ini menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap Akulaku Finance tetap terjaga di tengah persaingan industri keuangan digital.

Dari sisi risiko, Akulaku Finance optimistis bisa menjaga rasio kredit macet tetap terkendali. “NPF masih berada pada rasio sesuai ketentuan regulator. Kami rutin melakukan pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari manajemen risiko,” jelas Aan.

Tren BNPL Masih Menguat di Indonesia

Fenomena meningkatnya penggunaan paylater tidak hanya terlihat pada kinerja Akulaku Finance. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menunjukkan tren serupa. Hingga Juni 2025, penyaluran pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan menembus Rp8,56 triliun, naik 56,26% secara tahunan (year on year).

Angka ini menguatkan fakta bahwa paylater masih menjadi primadona di kalangan pengguna, terutama generasi muda yang mengutamakan kemudahan transaksi. Selain itu, fleksibilitas tenor cicilan dan proses approval cepat membuat layanan BNPL semakin diminati dibanding metode pembayaran konvensional.

Meski begitu, Akulaku Finance melihat pentingnya strategi jangka panjang. Perusahaan berupaya memperluas portofolio dengan menghadirkan produk keuangan lain agar tidak hanya bergantung pada paylater. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi perusahaan sekaligus mengantisipasi perubahan perilaku pasar di masa mendatang.

Menjaga Pertumbuhan dengan Inovasi

Akulaku Finance tidak menutup mata terhadap dinamika industri keuangan digital yang sangat cepat berubah. Persaingan ketat menuntut perusahaan untuk terus berinovasi, baik dalam fitur layanan maupun teknologi yang mendukung keamanan transaksi.

Diversifikasi produk menjadi strategi penting agar bisnis lebih berkelanjutan. Dengan memperluas lini pembiayaan, perusahaan dapat menjangkau segmen pasar baru sekaligus menjaga pertumbuhan stabil di tengah tren paylater yang sangat kompetitif.

Bagi konsumen, kehadiran inovasi ini tentu membawa keuntungan. Tidak hanya memberikan kemudahan dalam bertransaksi, tetapi juga membuka akses ke berbagai layanan keuangan yang lebih beragam.

Paylater masih menjadi motor utama bisnis Akulaku Finance hingga pertengahan 2025 dengan kontribusi mencapai 87% dari total portofolio. Namun, perusahaan tidak berpuas diri. Melalui diversifikasi produk dan inovasi berkelanjutan, Akulaku Finance ingin memperkuat posisinya di pasar serta menjaga pertumbuhan yang sehat.

Dengan kondisi pasar yang masih kondusif dan tren BNPL yang terus meningkat, prospek industri pembiayaan digital diyakini akan semakin cerah. Konsumen pun diuntungkan dengan lebih banyak pilihan layanan yang fleksibel, aman, dan mudah diakses.

Terkini