JAKARTA - Pembangunan infrastruktur konektivitas kembali mendapat dorongan besar setelah PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi memulai pengerjaan New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi II. Proyek sepanjang 3,8 kilometer ini menghubungkan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda dengan New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1), dengan nilai investasi sekitar Rp 2,33 triliun.
Langkah ini sekaligus menandai komitmen pemerintah dan BUMN konstruksi dalam mewujudkan jalur strategis baru yang memperlancar arus logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok pintu gerbang utama perdagangan Indonesia. Dengan masa pengerjaan 600 hari kalender atau sekitar 20 bulan, jalur ini ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Atasi Kemacetan dan Perkuat Rantai Pasok
Saat ini, akses utama menuju NPCT 1 hanya mengandalkan New Priok South Access (NPSA). Kondisi tersebut sudah tidak memadai karena beban kendaraan logistik yang terus meningkat. Jalur NPEA Seksi II diproyeksikan menjadi solusi nyata untuk mengurai kemacetan sekaligus menciptakan kelancaran distribusi.
Keunggulan jalur baru ini bukan hanya mempercepat waktu tempuh ke pelabuhan, tetapi juga terhubung langsung dengan Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC). Integrasi ini akan memangkas hambatan distribusi barang dari kawasan industri padat seperti Cikarang dan Cibitung menuju Tanjung Priok. Pada akhirnya, efisiensi logistik akan tercapai, daya saing ekspor meningkat, dan biaya distribusi nasional bisa ditekan.
Teknologi Konstruksi Mutakhir
Sebagai kontraktor pelaksana, PTPP menerapkan beragam teknologi canggih demi memastikan proyek berjalan efisien, presisi, dan terkontrol secara real-time. Smart Infrastructure Technology (SIT) digunakan untuk pemantauan progres, sedangkan Building Information Modeling (BIM) membantu integrasi desain dan visualisasi konstruksi.
Alat ukur presisi seperti Multi Beam Echo Sounder serta Drone LiDAR juga dipakai untuk memastikan akurasi data lapangan. Inovasi tersebut bukan sekadar meningkatkan produktivitas, melainkan juga mengurangi potensi kesalahan dalam konstruksi. PTPP menegaskan bahwa seluruh pengerjaan ditargetkan memenuhi standar mutu tinggi dengan prinsip zero accident.
Perhatian pada Aspek Sosial dan Lingkungan
Proyek besar kerap membawa dampak pada lingkungan sekitar. Menyadari hal ini, PTPP merancang NPEA Seksi II dengan memperhatikan keberlanjutan dan kebermanfaatan bagi masyarakat lokal.
Salah satunya melalui pembangunan jembatan khusus dengan bentang 70 meter dan tinggi 16 meter. Fasilitas ini menjaga akses bagi nelayan di kawasan Cilincing dan Kalibaru agar tetap bisa beraktivitas tanpa terganggu proyek jalan.
Selain itu, slag limbah industri baja dimanfaatkan sebagai material konstruksi ramah lingkungan. Langkah ini membantu menekan emisi karbon sekaligus mendukung konsep ekonomi sirkular. Lean construction juga diterapkan, dengan penggunaan reusable formwork yang mampu mengurangi limbah proyek secara signifikan.
Keterlibatan masyarakat sekitar tidak luput dari perhatian. PTPP menyerap tenaga kerja lokal untuk ikut serta dalam pelaksanaan proyek, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. Dengan demikian, proyek tidak hanya menghadirkan konektivitas nasional, tetapi juga mendorong penguatan ekonomi lokal.
Simbol Konektivitas Maritim dan Pertumbuhan Ekonomi
Lebih dari sekadar pembangunan jalan, NPEA Seksi II digadang sebagai simbol kemajuan konektivitas maritim Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan ketergantungan besar pada transportasi laut, kelancaran akses ke pelabuhan sangat menentukan keberhasilan rantai pasok nasional.
PTPP optimistis bahwa penyelesaian proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat daya saing logistik nasional. “Kami optimistis proyek ini dapat selesai dengan standar mutu terbaik dan prinsip zero accident, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat luas,” demikian komitmen perusahaan.
Dalam jangka panjang, jalur ini diharapkan menjadi tulang punggung distribusi barang, mendukung industri ekspor-impor, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Rincian Proyek New Priok Eastern Access Seksi II
Nama Proyek: New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi II
Kontraktor: PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
Nilai Proyek: Sekitar Rp 2,33 triliun
Panjang Jalan: 3,8 kilometer
Masa Pengerjaan: 600 hari kalender (~20 bulan)
Fokus Utama: Mengurai kemacetan, konektivitas ke JTCC, efisiensi logistik
Teknologi Konstruksi: SIT, BIM, Multi Beam Echo Sounder, Drone LiDAR
Aspek Sosial & Lingkungan: Jembatan untuk nelayan, slag sebagai bahan ramah lingkungan, lean construction, tenaga kerja lokal
Proyeksi: Zero accident, simbol konektivitas maritim, mendukung ekonomi berkelanjutan
Melalui proyek strategis ini, PTPP menegaskan dirinya sebagai pemain utama dalam pembangunan infrastruktur nasional. NPEA Seksi II bukan hanya jalan sepanjang 3,8 kilometer, melainkan jalur yang membawa visi besar: memperlancar konektivitas, menjaga keberlanjutan lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.