JAKARTA - Bank Indonesia mencatat adanya peningkatan signifikan pada jumlah uang primer yang beredar di masyarakat dan tersimpan di bank sentral. Data terbaru Juli 2025 menunjukkan uang primer yang telah disesuaikan (M0 Adjusted) mencapai Rp1.925,4 triliun, naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini memberikan gambaran penting mengenai kondisi likuiditas dalam perekonomian Indonesia.
Apa Itu M0 Adjusted dan Mengapa Penting?
M0 Adjusted adalah indikator uang primer yang tidak hanya mencakup uang tunai yang beredar di masyarakat, tetapi juga rekening giro bank umum di Bank Indonesia, setelah dilakukan penyesuaian untuk menghilangkan efek insentif likuiditas yang dapat memengaruhi data secara tidak akurat.
“Dengan penyajian data M0 Adjusted sejak Januari 2025, Bank Indonesia berupaya memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai dinamika uang primer dan pengaruh kebijakan moneter terhadap likuiditas perekonomian,” jelas Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Penyesuaian ini penting agar publik dan pelaku ekonomi memperoleh informasi yang jujur dan transparan, sehingga dapat memahami kondisi riil uang yang tersedia dalam sistem keuangan nasional.
Faktor Pendorong Kenaikan Uang Primer
Kenaikan M0 Adjusted ini didorong oleh dua faktor utama. Pertama, uang kartal atau uang tunai yang beredar di masyarakat meningkat sebesar 9,7 persen. Ini menunjukkan adanya pertumbuhan kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai dalam aktivitas sehari-hari.
Kedua, giro bank umum di Bank Indonesia naik 8,4 persen. Giro ini merupakan simpanan wajib bank yang dikelola oleh Bank Indonesia sebagai alat pengendali likuiditas dan pelaksanaan kebijakan moneter.
Kedua aspek ini yang secara simultan menguat, menandakan likuiditas dalam sistem keuangan nasional masih dalam kondisi yang sehat dan mencukupi untuk mendukung aktivitas ekonomi.
Dengan data M0 Adjusted, Bank Indonesia semakin transparan dalam menyajikan informasi dan memudahkan masyarakat untuk memahami pengaruh kebijakan moneter terhadap peredaran uang. Lonjakan uang primer ini juga menjadi sinyal positif bagi stabilitas ekonomi nasional di tengah berbagai dinamika global.