JAKARTA - Kebijakan bebas visa untuk wisatawan grup asal Tiongkok yang akan berlaku mulai akhir September 2025 menjadi sinyal positif bagi industri pariwisata Korea yang tengah bangkit pasca pandemi. Dengan langkah ini, pemerintah Korea tidak hanya berharap meningkatnya kunjungan wisatawan, tetapi juga kebangkitan ekonomi daerah melalui dorongan konsumsi domestik yang lebih besar.
Bebas Visa untuk Wisatawan Grup Tiongkok: Mendorong Pemulihan Pariwisata
Pada 6 Agustus 2025, Kantor Perdana Menteri Korea mengumumkan keputusan strategis terkait pembukaan bebas visa bagi wisatawan grup dari Tiongkok. Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada 29 September 2025 hingga 30 Juni 2026. Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan timbal balik yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok sejak November 2024 dengan memberikan bebas visa bagi warga Korea yang berkunjung ke Tiongkok.
Perdana Menteri Kim Min-seok memimpin rapat satuan tugas kebijakan pariwisata yang menekankan pentingnya langkah tersebut dalam mengakselerasi pemulihan pasar pariwisata yang sempat terpuruk. Pemerintah yakin kebijakan ini akan menjadi pemicu meningkatnya permintaan kunjungan ke Korea, sekaligus menghidupkan kembali perekonomian di berbagai daerah.
Kemudahan Masuk dan Pengembangan Wisata Medis
Selain membuka bebas visa bagi wisatawan grup Tiongkok, pemerintah Korea juga tengah mengembangkan kemudahan akses masuk bagi warga asing yang menghadiri konferensi internasional. Saat ini, program uji coba "jalur cepat" atau fast track sedang dijalankan dan akan diperluas cakupannya. Kriteria penerimaan peserta konferensi asing akan dilonggarkan dari sebelumnya minimal 500 peserta menjadi 300 peserta.
Tak hanya itu, pengembangan wisata medis juga menjadi fokus utama pemerintah. Dengan memasukkan indikator jumlah pasien asing sebagai salah satu kriteria penunjukan institusi unggulan wisata medis, pemerintah berharap sektor ini mampu tumbuh signifikan dan memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional.
Dengan strategi yang matang dan kebijakan yang saling melengkapi, Korea berharap bisa menarik lebih banyak wisatawan asing, khususnya dari Tiongkok, sekaligus memperkuat posisi negaranya sebagai destinasi wisata dan pusat konferensi serta medis di kawasan Asia.