JAKARTA - Geliat olahraga voli di Surabaya akan mencapai puncaknya pada Agustus 2025. Kota Pahlawan bersiap menyambut 24 negara peserta Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025 yang akan berlangsung pada 7–17 Agustus 2025. Ajang ini menjadi momen bersejarah karena untuk kedua kalinya Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah turnamen voli putri kelompok umur tertinggi di dunia.
Atmosfer kompetisi dunia segera terasa di tiga venue utama yang telah disiapkan, yaitu Jawa Pos Arena, Gelora Pancasila, dan GOR Samator. Surabaya tidak hanya menghadirkan lapangan pertandingan, tetapi juga menampilkan semangat menjadi pusat perhatian dunia olahraga bola voli.
Wakil Ketua III Bidang Pertandingan PP PBVSI, Reginald Nelwan, menegaskan bahwa kesempatan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia adalah momen langka. “Kejuaraan dunia di kelompok umur memberikan kesempatan ke berbagai penjuru dunia. Sebuah kehormatan bagi Indonesia, khususnya Surabaya mendapatkan kepercayaan besar ini,” ujarnya.
Persiapan Maksimal dan Antusiasme Penonton
Reginald menekankan, seluruh persiapan harus dilakukan sebaik mungkin agar penyelenggaraan ini sukses. Kepercayaan yang diberikan dunia internasional perlu dijawab dengan kesiapan penuh. “Semua harus siap, kita upayakan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Selain itu, Surabaya memiliki keunggulan dari segi atmosfer penonton. Kota ini dikenal memiliki basis penggemar voli yang besar, sehingga diharapkan mampu menambah energi positif bagi tim tuan rumah dan menciptakan pengalaman pertandingan yang berkesan bagi peserta internasional.
Drawing atau undian grup telah dilakukan sejak Desember 2024 di markas FIVB, Lausanne, Swiss. Hasilnya, 24 negara peserta terbagi dalam empat grup, masing-masing berisi enam tim. Sesuai regulasi, empat tim teratas di setiap grup akan melaju ke babak 16 besar dan berkesempatan memperebutkan gelar juara.
Sementara itu, tim yang berada di posisi kelima dan keenam pada fase grup tidak langsung tersingkir. Mereka masih akan memainkan laga penentuan untuk memperebutkan peringkat 17 hingga 24, memastikan setiap peserta mendapat pengalaman penuh selama turnamen.
Persaingan Sengit di Semua Grup
Jumlah peserta pada edisi 2025 meningkat signifikan dibandingkan gelaran perdana 2023 di Meksiko yang hanya diikuti 16 negara. Peningkatan ini menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi terhadap kejuaraan dunia kelompok umur voli putri.
Pada edisi sebelumnya, Tiongkok keluar sebagai juara dan kini kembali menjadi unggulan. Selain Tiongkok, kekuatan besar seperti Italia, Brasil, dan Jepang juga diprediksi mendominasi persaingan. Hasil undian menempatkan Indonesia di Grup A yang cukup menantang, bersama Argentina, Serbia, Puerto Riko, Kanada, dan Vietnam.
Grup B akan menghadirkan persaingan seru dengan juara bertahan Tiongkok, Amerika Serikat, Republik Dominika, Meksiko, Korea Selatan, dan Kroasia. Grup C diisi Italia, Türkiye, Mesir, Polandia, Aljazair, dan Republik Ceko. Sementara itu, Grup D dihuni Brasil, Jepang, Tunisia, Thailand, Cile, dan Bulgaria.
Format turnamen memastikan bahwa seluruh tim memiliki peluang untuk unjuk kemampuan, sekaligus menghadapi lawan-lawan berkualitas dari berbagai belahan dunia. Dengan meningkatnya jumlah peserta, pertandingan diprediksi semakin menarik dan menantang bagi para atlet muda yang ingin membuktikan diri di panggung dunia.
Surabaya Siap Jadi Sorotan Dunia
Sebagai tuan rumah, Surabaya memiliki tanggung jawab besar tidak hanya dalam menyediakan fasilitas pertandingan, tetapi juga memastikan kenyamanan peserta, ofisial, dan penonton. Tiga venue utama telah disiapkan untuk memenuhi standar internasional, mulai dari kualitas lapangan hingga sarana penunjang lainnya.
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025 bukan hanya tentang persaingan memperebutkan gelar juara. Ajang ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang mampu menggelar kompetisi olahraga internasional dengan sukses.
Dengan dukungan penuh penggemar, kesiapan infrastruktur, dan antusiasme yang tinggi, Surabaya diharapkan mampu menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi semua peserta. Kehormatan ini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah bola voli Tanah Air sekaligus mempertegas posisi Indonesia di peta olahraga dunia.