Ekspor Jadi Penyelamat Utama Industri Otomotif Indonesia

Kamis, 31 Juli 2025 | 07:59:13 WIB
Ekspor Jadi Penyelamat Utama Industri Otomotif Indonesia

JAKARTA - Industri otomotif nasional tengah menghadapi pasar domestik yang melambat, namun aktivitas ekspor terbukti menjadi penopang utama keberlanjutan produksi. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menegaskan bahwa kontribusi ekspor kini jauh lebih dominan dibanding penjualan lokal.

Menurut Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, 60 persen produksi mobil Toyota Indonesia saat ini ditujukan untuk pasar luar negeri, sementara 40 persen sisanya diserap pasar domestik.
“Yang membuat industri kita tahan banting adalah ekspor. Sampai akhir tahun ini targetnya sekitar 250.000 unit, belum termasuk komponen yang bisa menambah 20–30 persen lagi,” kata Bob di sela pameran GIIAS 2025.

Jangkauan Ekspor Luas, Komponen Ikut Sumbang Devisa

Toyota Indonesia telah mengirimkan kendaraan ke lebih dari 80 negara, dengan pasar utama tersebar di Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, hingga Afrika.
“Pasar Asia Tenggara itu kontribusinya sekitar 50 persen dan harus kita jaga. Posisi Indonesia sebagai nomor satu di kawasan ini tidak boleh lepas,” ujar Bob.

Selain kendaraan utuh (completely built-up/CBU), ekspor juga mencakup komponen dan suku cadang. Segmen ini menjadi penyumbang devisa penting karena kebutuhan penggantian suku cadang di pasar global terus ada, bahkan ketika penjualan mobil baru melemah.

Bob menjelaskan bahwa ekspor komponen memberikan fleksibilitas bagi industri otomotif untuk tetap berputar meski pasar domestik mengalami penurunan. Model bisnis seperti ini membuat pabrik tetap beroperasi dan menjaga ketahanan industri.

Tantangan dan Strategi ke Depan

Meski ekspor menjadi penyelamat, Bob mengakui bahwa kondisi ekonomi global membawa tantangan tersendiri.
“Ke depan, supply chain akan jadi isu besar. Selama bisa dilokalisasi, kita bisa lebih fleksibel dan aman. Kalau tidak, justru bisa menghambat produksi dan ekspor,” ujarnya.

TMMIN berfokus memperluas pasar dan mempertahankan daya saing dengan strategi lokalisasi komponen. Upaya ini mendukung program hilirisasi pemerintah agar Indonesia menjadi basis produksi kendaraan global, termasuk di era elektrifikasi.

Produk elektrifikasi, seperti hybrid, telah menjadi salah satu andalan ekspor. Ke depan, Toyota berencana menambah varian elektrifikasi untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri yang semakin mengutamakan kendaraan ramah lingkungan.
“Kami harus mendukung upaya pemerintah supaya Indonesia bisa menjadi basis produksi kendaraan, termasuk elektrifikasi dan baterai di masa depan,” tegas Bob.

Dengan dominasi ekspor dan strategi lokalisasi yang kuat, industri otomotif Indonesia diharapkan mampu bertahan menghadapi tekanan pasar domestik. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat produksi kendaraan penting di kawasan Asia Tenggara dan dunia.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB