JAKARTA - Peningkatan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus menunjukkan hasil nyata sepanjang 2025. Pemerintah mencatat, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berhasil mendorong satu juta UMKM naik kelas hingga pertengahan tahun ini. Selain memberi dampak positif bagi perekonomian, KUR juga menghadirkan peluang pembiayaan berbasis syariah melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan proses yang mudah dan tanpa biaya administrasi.
1 Juta UMKM Berhasil Naik Kelas
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa hingga Juli 2025, capaian program KUR menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pertumbuhan dan skala usaha pelaku UMKM.
“Alhamdulillah, per semester pertama 2025 sudah ada 1 juta pelaku usaha yang berhasil naik kelas. Artinya program ini memberikan dampak positif yang nyata, dalam konteks penaikan level dari usaha mikro ke usaha kecil, usaha kecil ke usaha menengah,” ujar Maman saat menghadiri Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro di Tapanuli Utara.
Program akselerasi UMKM naik kelas ini menjadi bagian dari amanah Komite Pembiayaan dan Komisi VII DPR RI. Tidak hanya menghadirkan akses pembiayaan, pemerintah juga membangun ekosistem yang mendukung legalitas usaha, sertifikasi, hingga peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar siap bersaing.
Selain menargetkan 1,2 juta UMKM naik kelas, pemerintah juga ingin mencetak 2,3 juta debitur baru KUR pada 2025. Hingga pertengahan tahun, realisasi telah mencapai 50 persen dari target tersebut.
“Insya Allah dalam enam bulan ke depan kami akan selesaikan seluruh target itu. Kami optimistis karena kolaborasi dengan berbagai pihak berjalan dengan sangat baik,” kata Maman.
Presiden Prabowo Subianto juga menekankan agar penyaluran KUR lebih banyak mengarah ke sektor produktif. Minimal 60 persen alokasi pembiayaan diarahkan untuk produksi, bukan konsumsi.
“Selama ini angka realisasi sektor produksi biasanya mentok di 56% atau 57%. Tapi per Juli ini, kita berhasil menembus 60%, sesuai target nasional,” jelas Maman.
Ia menilai keberhasilan ini merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah, legislatif, dan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung pertumbuhan UMKM nasional. Festival perizinan seperti yang digelar di Tapanuli Utara juga membantu percepatan legalisasi usaha sehingga akses KUR semakin luas.
Syarat dan Cara Ajukan KUR BSI 2025
BSI menyediakan pembiayaan KUR berbasis syariah hingga Rp500 juta untuk pelaku UMKM. Terdapat tiga jenis KUR BSI 2025, yaitu KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil, yang semuanya bebas biaya administrasi.
1. BSI KUR Super Mikro
Plafon hingga Rp10 juta untuk modal kerja atau investasi.
Syarat: WNI, usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, usaha berjalan minimal 6 bulan.
Dokumen: KTP, Kartu Keluarga/akta nikah, dan legalitas usaha.
Pengajuan melalui kantor cabang atau aplikasi Salam Digital.
2. BSI KUR Mikro
Plafon di atas Rp10 juta hingga Rp50 juta.
Syarat dan dokumen sama dengan KUR Super Mikro.
Pengajuan dapat melalui kantor cabang atau aplikasi Salam Digital.
3. BSI KUR Kecil
Plafon di atas Rp50 juta hingga Rp500 juta.
Syarat: WNI, usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, usaha berjalan minimal 6 bulan.
Dokumen: KTP, Kartu Keluarga/akta nikah, NPWP, legalitas usaha, dan dokumen agunan.
Pengajuan bisa melalui kantor cabang atau aplikasi Salam Digital.
Program KUR BSI ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM yang ingin menambah modal usaha dengan skema syariah yang lebih aman dan terjangkau. Dengan plafon besar dan prosedur mudah, KUR diharapkan mendorong pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar.
Dorong UMKM Naik Kelas Secara Berkelanjutan
Melalui sinergi pemerintah dan lembaga keuangan, program KUR bukan hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga memastikan keberlanjutan usaha para penerimanya. Akselerasi legalitas, pendampingan, dan peningkatan kapasitas menjadi faktor penting agar UMKM yang mendapat pembiayaan mampu naik kelas dan bertahan di pasar yang semakin kompetitif.
Bagi pelaku usaha yang memenuhi syarat, pengajuan KUR BSI 2025 bisa segera dilakukan agar tambahan modal dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat ketahanan usaha di paruh kedua tahun ini.