JAKARTA - Dunia investasi digital makin diminati, dan crypto menjadi salah satu primadona yang tak luput dari perhatian. Tak hanya para investor kawakan, pemula pun kini ramai-ramai mencoba peruntungan lewat aktivitas trading crypto. Apalagi, prosesnya kini makin mudah dan bisa dilakukan dari mana saja, bahkan cukup dari rumah.
Namun, memulai trading crypto bisa terasa membingungkan. Banyak istilah baru dan strategi yang perlu dipahami agar tidak salah langkah. Untungnya, ada sejumlah pendekatan sederhana yang bisa dijalani pemula untuk mulai memahami pasar ini tanpa tekanan.
Berikut ini lima cara mudah memulai trading crypto bagi siapa saja yang ingin mencoba langkah pertama di dunia aset digital.
1. Pilih Platform Legal dan Ramah Pemula
Langkah awal yang penting dalam memulai trading adalah memilih platform yang tepat. Platform exchange crypto yang mudah digunakan, punya antarmuka ramah pengguna, dan tentu saja, sudah legal di Indonesia adalah syarat utama.
Beberapa platform yang dapat dipertimbangkan antara lain:
Pintu
Triv
Upbit
OKX
Luno
Platform-platform tersebut umumnya menyediakan fitur trading instan, dompet digital, dan tampilan grafik harga yang mudah dimengerti.
Tips Memilih Platform:
Pastikan terdaftar resmi di Indonesia.
Lihat ulasan pengguna di toko aplikasi.
Perhatikan biaya trading yang dikenakan.
Pilih platform yang memiliki layanan pelanggan responsif.
2. Kenali Aset Crypto Sebelum Membeli
Sebelum mulai membeli koin, penting untuk mengetahui karakter aset crypto yang tersedia. Memahami jenis koin dan fungsinya akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih tepat.
Contoh Aset Populer:
Bitcoin (BTC): Aset utama dalam dunia crypto, banyak digunakan untuk investasi jangka panjang.
Ethereum (ETH): Mendukung teknologi smart contract dan banyak digunakan dalam ekosistem DeFi.
Stablecoin (USDT, USDC): Nilainya stabil mengikuti dolar AS, cocok sebagai penyimpan nilai atau “parkir dana”.
Altcoin seperti SOL, ADA, DOGE: Memiliki volatilitas tinggi dan potensi keuntungan besar, tapi risikonya juga lebih tinggi.
Belajar Dasar Crypto:
Ikuti video edukasi atau konten belajar seputar crypto.
Gabung komunitas crypto yang aktif berbagi informasi.
Baca blog atau artikel edukatif untuk memahami istilah dan strategi.
3. Mulai dari Fitur Sederhana: Beli-Jual Instan
Bagi pemula, fitur beli-jual instan menjadi pilihan terbaik untuk latihan awal. Kamu hanya perlu memasukkan nominal pembelian, lalu sistem akan otomatis mencocokkan harga terbaik di pasar saat itu.
Cara Praktis:
Lakukan deposit IDR ke akun exchange.
Pilih aset yang ingin dibeli, misalnya BTC atau ETH.
Gunakan fitur beli instan.
Aset akan langsung tersimpan di dompet crypto milikmu.
Setelah terbiasa, kamu bisa mulai mempelajari fitur order manual, seperti limit order atau stop-limit.
4. Gunakan Strategi Aman: DCA (Dollar Cost Averaging)
Strategi DCA (Dollar Cost Averaging) menjadi cara paling aman untuk mulai trading crypto. Dengan DCA, kamu membeli aset secara berkala dengan nominal tetap, terlepas dari naik turunnya harga pasar.
Contoh:
Ali membeli Bitcoin setiap hari Jumat sebesar Rp100.000. Dengan cara ini, ia tidak perlu menebak kapan harga terbaik untuk beli. Dalam jangka panjang, harga beli akan rata-rata, mengurangi dampak fluktuasi.
Manfaat DCA:
Minim stres karena tidak perlu memantau harga setiap saat.
Lebih stabil untuk investasi jangka panjang.
Tidak terpengaruh emosi saat pasar naik turun.
5. Pelajari Analisis dan Terapkan Manajemen Risiko
Setelah terbiasa, pemula bisa mulai mempelajari analisis teknikal dan fundamental.
Analisis Teknikal (TA):
Gunakan grafik harga dan indikator seperti RSI, MACD, atau Moving Average.
Pelajari pola candlestick dasar.
Gunakan alat bantu seperti TradingView untuk melihat tren harga.
Analisis Fundamental (FA):
Ikuti berita pasar dan sentimen global.
Perhatikan faktor makro seperti inflasi, suku bunga, atau regulasi.
Pantau data on-chain seperti volume transaksi dan jumlah wallet aktif.
Gunakan Stop-Loss dan Take-Profit:
Stop-Loss akan menjual aset secara otomatis saat harga turun ke level tertentu, membatasi kerugian.
Take-Profit menjual aset ketika harga mencapai target keuntungan yang telah ditentukan.
Contoh:
Beli ETH di Rp30 juta, pasang take-profit di Rp35 juta, dan stop-loss di Rp28 juta. Sistem akan otomatis menjual aset saat harga menyentuh salah satu batas itu.
Pahami Risiko dan Psikologi Trading
Tak kalah penting dari strategi teknis, manajemen risiko dan kendali emosi sangat krusial dalam dunia crypto.
Tips Manajemen Risiko:
Batasi risiko maksimal 1–2% dari modal per transaksi.
Jangan taruh semua dana di satu aset, lakukan diversifikasi.
Hindari FOMO atau serakah saat harga naik tajam.
Psikologi Trading:
Emosi adalah musuh terbesar trader pemula.
Catat semua aktivitas trading dalam jurnal untuk evaluasi mingguan.
Belajar dari kesalahan dan perkuat strategi secara bertahap.
Latihan dengan Modal Kecil atau Simulasi
Jika belum yakin, kamu bisa mencoba mode simulasi (demo account) di beberapa platform, atau memulai dengan modal kecil seperti Rp50.000 untuk latihan.
Trading crypto bisa menjadi aktivitas menyenangkan dan menguntungkan jika dilakukan dengan pengetahuan, disiplin, dan strategi yang tepat. Yang paling penting, selalu gunakan uang dingin yakni dana yang tidak digunakan untuk kebutuhan harian.