Wijaya Karya Beton Raih Kontrak Baru Rp 2,1 Triliun hingga Juni 2025

Jumat, 25 Juli 2025 | 14:31:46 WIB
Wijaya Karya Beton Raih Kontrak Baru Rp 2,1 Triliun hingga Juni 2025

JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatat capaian kontrak baru yang cukup signifikan pada paruh pertama 2025 meskipun di sisi lain menghadapi tekanan terhadap kinerja keuangannya. Hingga akhir Juni 2025, WTON berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 2,10 triliun.

Menurut Sekretaris Perusahaan WTON, Yushadi, sektor infrastruktur masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 50,93% dari total kontrak baru tersebut. Sektor industri menyusul dengan porsi 23,31%, kemudian sektor kelistrikan menyumbang 12,80%, serta sektor properti, energi, dan pertambangan yang berkontribusi sekitar 13% secara keseluruhan.

Dari sisi kepemilikan proyek, WTON menunjukkan keberhasilan dalam memperluas pasar di sektor swasta. Porsi kontrak dari pelanggan swasta mencapai 57,72%, menjadi yang terbesar di antara jenis kepemilikan lainnya. Ini sekaligus mencerminkan kepercayaan pasar nonpemerintah terhadap kualitas layanan dan produk perusahaan.

Adapun kontribusi dari BUMN lain sebesar 24,68%, diikuti oleh induk usaha dan afiliasi sebanyak 5,64%. Sementara itu, kontrak yang diperoleh melalui kerja sama operasi (KSO) atau joint operation (JO) menyumbang 11,96%.

Pendapatan Turun, Laba WTON Tergerus Tajam

Di tengah pencapaian nilai kontrak yang positif, WTON mencatat penurunan signifikan dari sisi kinerja keuangan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba tahun berjalan pada semester I 2025 hanya sebesar Rp 4,38 miliar. Angka ini turun tajam sebesar 75,7% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 17,89 miliar.

Penurunan laba tersebut berkaitan langsung dengan merosotnya pendapatan usaha WTON sebesar 28,6% secara tahunan. Pada semester I 2025, pendapatan usaha tercatat hanya Rp 1,56 triliun, jauh di bawah pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,19 triliun.

Meski demikian, lini bisnis utama WTON yakni beton pracetak dan beton segar (readymix) masih menjadi andalan. Kedua produk ini secara konsolidasi berkontribusi sebesar 87,57% terhadap total pendapatan perusahaan hingga Juni 2025. Sementara itu, segmen jasa konstruksi memberikan kontribusi positif sebesar 12,43%.

Aset, Kas, dan Struktur Keuangan

Per 30 Juni 2025, total aset yang dimiliki WTON tercatat sebesar Rp 6,7 triliun. Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2024 yang sebesar Rp 7,19 triliun.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perusahaan juga menurun dari sebelumnya Rp 3,50 triliun menjadi Rp 3,01 triliun di akhir Juni 2025. Hal ini menunjukkan adanya upaya perusahaan dalam menekan beban utang secara bertahap. Sementara itu, ekuitas perusahaan tetap stabil di angka Rp 3,68 triliun, baik pada akhir Desember 2024 maupun akhir Juni 2025.

WTON juga mengalami penurunan kas dan setara kas yang cukup signifikan. Hingga akhir Juni 2025, nilai kas perusahaan tercatat sebesar Rp 194,59 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 290,61 miliar.

Meski menghadapi berbagai tantangan dari sisi keuangan, perusahaan masih mampu menjaga operasional dengan baik dan tetap mencatat kontrak baru secara agresif. Kinerja semester berikutnya akan menjadi penentu langkah strategis yang diambil WTON untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah dinamika pasar konstruksi dan infrastruktur nasional.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB