PTPP Catat Kinerja Melemah di Semester I 2025

Jumat, 25 Juli 2025 | 09:23:02 WIB
PTPP Catat Kinerja Melemah di Semester I 2025

JAKARTA - Kinerja PT PP Tbk (PTPP) pada semester I 2025 mengalami tekanan, seiring penurunan signifikan pada pendapatan usaha yang berdampak langsung terhadap laba bersih perusahaan. Meski beban pokok pendapatan berhasil ditekan, hal tersebut belum cukup untuk menahan pelemahan kinerja keuangan secara keseluruhan.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, perusahaan konstruksi pelat merah ini mencatatkan penurunan pendapatan usaha hingga 23,7% secara tahunan (year-on-year/YoY), dari Rp 8,79 triliun pada semester I 2024 menjadi Rp 6,7 triliun pada semester I 2025.

Pendapatan Turun, Laba Tergerus Lebih dari Setengah

Segmen jasa konstruksi masih menjadi penyumbang utama pendapatan PTPP, dengan kontribusi sebesar Rp 5,52 triliun. Diikuti oleh segmen engineering, procurement, and construction (EPC) yang memberikan kontribusi sebesar Rp 486,16 miliar, kemudian segmen properti dan realty sebesar Rp 326,74 miliar.

Segmen lainnya turut memberi kontribusi meski dalam jumlah yang lebih kecil, seperti pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi sebesar Rp 163,52 miliar, jasa pertambangan sebesar Rp 106,73 miliar, jalan tol Rp 33,87 miliar, energi Rp 28,85 miliar, persewaan peralatan Rp 27,17 miliar, dan segmen pracetak sebesar Rp 8,99 miliar.

Penurunan pendapatan beriringan dengan turunnya beban pokok pendapatan dari Rp 7,75 triliun menjadi Rp 5,78 triliun. Hal ini membuat laba kotor ikut terkoreksi sebesar 11,38% secara tahunan menjadi Rp 922,13 miliar, dari sebelumnya Rp 1,04 triliun.

Pelemahan kinerja tersebut turut menekan laba bersih PTPP, yang per 30 Juni 2025 tercatat hanya Rp 65,24 miliar. Angka ini anjlok 55,61% dibandingkan dengan perolehan laba bersih Rp 147 miliar di semester pertama tahun lalu.

Sebagai dampaknya, laba per saham dasar juga menurun, dari Rp 24 menjadi Rp 11 per lembar saham.

Aset Menurun, Saham Direkomendasikan Tunggu

Per 30 Juni 2025, total aset PTPP tercatat sebesar Rp 55,53 triliun, menurun dari posisi akhir 2024 yang mencapai Rp 56,58 triliun. Di sisi lain, liabilitas perusahaan juga ikut turun menjadi Rp 40,22 triliun, dari sebelumnya Rp 41,33 triliun.

Jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp 15,31 triliun pada semester I 2025. Sementara itu, posisi kas dan setara kas juga mengalami koreksi, dari Rp 4,32 triliun menjadi Rp 2,54 triliun, mengindikasikan adanya penurunan likuiditas yang perlu dicermati.

Di pasar saham, pergerakan harga saham PTPP tercatat berada pada level 416 per saham dalam perdagangan 24 Juli 2025. Menurut analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, saham PTPP saat ini berada pada level support di Rp 408 dan resistance di Rp 440 per saham.

"Rekomendasi untuk saat ini adalah wait and see," ujar Herditya.

Meski mencatatkan pelemahan kinerja di paruh pertama 2025, PTPP masih memiliki potensi pemulihan seiring penyelesaian proyek-proyek strategis dan penguatan likuiditas di semester berikutnya. Namun investor disarankan untuk mencermati perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB