JAKARTA - Optimisme kembali mengemuka di tengah pelaku pasar domestik. BNI Sekuritas memproyeksikan ruang gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik lebih tinggi pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 25 Juli 2025, menyusul penguatan yang tercatat pada sesi sebelumnya.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memperkirakan rentang pergerakan IHSG akan melebar dengan batas bawah pada level 7.470–7.500 dan batas atas berada di kisaran 7.550–7.600.
Proyeksi ini menandai revisi naik dari estimasi sebelumnya yang berlaku untuk perdagangan Kamis, 24 Juli 2025, yaitu 7.400–7.440 untuk batas bawah dan 7.500–7.520 sebagai batas atas. IHSG sendiri pada akhirnya berhasil menguat dan ditutup di posisi 7.530.
Namun, Fanny mengingatkan bahwa tren penguatan tersebut tidak menjamin kondisi pasar yang sepenuhnya stabil. “IHSG rentan terpuruk pada perdagangan hari ini,” ujarnya, memberikan catatan kehati-hatian kepada investor.
Sentimen Global Positif, Saham AS dan Asia Bergerak Variatif
Di pasar global, sentimen investor relatif membaik. Wall Street mencatatkan performa yang bervariasi namun cenderung positif pada penutupan perdagangan Kamis, 24 Juli 2025. Indeks S&P 500 naik tipis 0,07 persen, sementara Nasdaq berhasil menguat 0,18 persen. Namun, Dow Jones Industrial Average justru mencatatkan pelemahan sebesar 0,7 persen.
Sementara itu, bursa utama di kawasan Asia menunjukkan kecenderungan menguat, ditopang oleh angin segar dari sentimen kesepakatan dagang antara beberapa negara besar. Indeks Nikkei 225 mencatat kenaikan 1,59 persen, disusul oleh Topix yang naik 1,75 persen. Kospi Korea Selatan turut menguat tipis 0,21 persen, meskipun sempat terkoreksi sebesar 0,45 persen. Adapun Hang Seng Hong Kong ditutup naik 0,51 persen.
Melihat arah pasar yang positif tersebut, BNI Sekuritas juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi saham potensial yang bisa menjadi perhatian para investor dalam jangka pendek.
Berikut ulasan saham-saham pilihan BNI Sekuritas yang disarankan dalam kategori speculative buy:
MINA: Area beli di 113–120, cut loss di bawah 110, target dekat di 125–130.
INET: Area beli di 296–300, cut loss di bawah 292, target dekat di 310–324.
TAPG: Area beli di 1.345–1.370, cut loss di bawah 1.320, target dekat di 1.400–1.430.
ENRG: Area beli di 464–474, cut loss di bawah 456, target dekat di 486–494.
PANI: Area beli di 16.200, cut loss di bawah 15.950, target dekat di 16.450–16.700.
PGEO: Area beli di 1.580–1.600, cut loss di bawah 1.550, target dekat di 1.620–1.650.
Keenam saham tersebut dinilai memiliki potensi pergerakan teknikal yang menarik untuk dipantau, terutama di tengah ketidakpastian pasar yang masih cukup tinggi. Strategi speculative buy dimaksudkan untuk memanfaatkan peluang jangka pendek, dengan risiko yang tetap diperhitungkan melalui batasan cut loss yang ketat.
Dengan arah pasar yang menunjukkan sinyal campuran, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pelaku pasar disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengambil posisi. Kendati tren penguatan terlihat, faktor eksternal dan volatilitas tetap menjadi risiko yang perlu diwaspadai.