JAKARTA - Pengerjaan proyek jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1B oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menunjukkan hasil yang menjanjikan. Hingga saat ini, progresnya telah mencapai 52,47%, angka yang tidak hanya melebihi target yang ditetapkan tetapi juga mencerminkan kinerja optimal dari perusahaan pelat merah tersebut.
Dibangun dengan nilai total Rp6,16 triliun (nilai secara JO), jalan tol ini bukan sekadar infrastruktur penghubung. Ia dirancang sebagai solusi multifungsi, yakni sebagai jalan tol sekaligus tanggul laut untuk menangkal banjir rob yang selama ini mengancam kawasan pesisir utara Semarang.
Kinerja PTPP dalam proyek ini turut diganjar apresiasi berupa penghargaan Zero Accident, setelah mencatatkan 1,5 juta jam kerja tanpa kecelakaan. Hal ini menjadi penanda penting dalam standar keselamatan kerja yang diterapkan selama pelaksanaan proyek.
Lebih dari Sekadar Jalan Tol
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dody Hanggodo, menekankan pentingnya proyek ini dalam konteks pembangunan nasional. Ia menyatakan bahwa Tol Semarang–Demak merupakan bukti konkret bagaimana pembangunan infrastruktur bisa menjawab tantangan banjir rob sekaligus mempercepat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Tol Semarang–Demak adalah contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi komprehensif bagi masalah banjir sekaligus mempercepat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan,” ujarnya.
Salah satu keunggulan proyek Seksi 1B adalah pendekatannya yang inovatif. Jalan tol ini menjadi konstruksi pertama di Indonesia yang menyatukan fungsi tol dengan tanggul laut. Hal tersebut disampaikan oleh Joko Rahardjo, Corporate Secretary PTPP, dalam pernyataan resminya.
“Proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B adalah konstruksi jalan pertama di Indonesia yang menggabungkan fungsi jalan tol di atas laut dengan fungsi tanggul laut,” ujar Joko.
Tidak berhenti sampai di situ, Joko juga menyebutkan bahwa tol ini akan memiliki rest area dengan keunikan tersendiri. Terletak di atas laut, rest area tersebut menyajikan pemandangan langsung ke Laut Jawa—menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna jalan.
“Selain itu, jalan tol ini juga akan memiliki rest area pertama dengan pemandangan Laut Jawa, menghadirkan pengalaman berkendara yang estetis dan berkelas,” tambahnya.
Inovasi Berkelanjutan dalam Konstruksi
PTPP juga memperkenalkan pendekatan konstruksi yang ramah lingkungan dalam proyek ini. Salah satu teknologi yang digunakan adalah cerucuk bambu dengan teknik mal template, yang membantu memastikan ketepatan pemancangan.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan terhadap inovasi berkelanjutan dalam sektor infrastruktur. Penggunaan material lokal dan berkelanjutan seperti bambu menandakan upaya serius untuk menyeimbangkan pembangunan dengan kelestarian lingkungan.
Teknologi ini memberikan presisi sekaligus efisiensi dalam proses konstruksi, menjadikan proyek ini sebagai model untuk pengembangan jalan tol berwawasan lingkungan di masa depan.
Mendorong Mobilitas dan Ekonomi Wilayah
Proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan wilayah Jawa Tengah, khususnya kawasan pesisir. Dengan mempercepat akses dan mengurangi risiko banjir, proyek ini diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang ekonomi dan investasi di wilayah sekitarnya.
Efisiensi transportasi dan perlindungan terhadap bencana alam menjadi dua hal yang diharapkan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Proyek ini juga menjadi bagian dari upaya integratif pemerintah untuk memadukan pembangunan ekonomi dengan adaptasi perubahan iklim.
Dengan capaian progres yang kini melampaui 52%, harapan untuk penyelesaian tepat waktu semakin besar. PTPP pun menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga ritme kerja yang produktif dan aman.