Bank Indonesia Gandeng Media Sosialisasikan Transaksi Digital QRIS

Sabtu, 19 Juli 2025 | 08:16:42 WIB
Bank Indonesia Gandeng Media Sosialisasikan Transaksi Digital QRIS

JAKARTA - Digitalisasi sistem pembayaran terus merambah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga akhir triwulan I 2025, tercatat sudah 38,1 juta UMKM menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Jumlah ini merupakan porsi terbesar dari total 56,3 juta merchant QRIS yang tersebar di seluruh Indonesia.

Deputi Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran KPwBI Jawa Timur, Himawan Kusprianto, menilai capaian ini sangat signifikan. Ia membandingkan perkembangan QRIS dengan penggunaan kartu debit maupun kredit yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menjangkau populasi besar.

“Ini pencapaian luar biasa jika dibandingkan dengan kartu debit atau kredit yang butuh puluhan tahun untuk menjangkau jumlah tersebut,” kata Himawan.

Lebih dari 90 persen merchant pengguna QRIS berasal dari UMKM, yang membuktikan bahwa sektor usaha kecil telah mampu menyesuaikan diri dengan sistem pembayaran digital. Di sisi lain, secara demografi, Generasi Z (Gen Z) mendominasi pengguna QRIS, dengan komposisi mencapai 27,94 persen dari seluruh pengguna nasional.

QRIS kini bukan hanya sekadar alat pembayaran nontunai, namun juga menjadi simbol transformasi digital UMKM serta adopsi teknologi oleh generasi muda. Hal ini turut mempercepat inklusi keuangan di masyarakat, khususnya kelompok usaha skala kecil.

Menuju Transaksi Digital Lintas Negara

Bank Indonesia mencatat bahwa volume transaksi QRIS hingga pertengahan tahun 2025 sudah menembus Rp6,1 miliar transaksi, atau sekitar 93 persen dari target nasional sebanyak Rp6,5 miliar transaksi. Angka ini mengonfirmasi tren pertumbuhan yang berkelanjutan, baik dari sisi jumlah transaksi, nilai transaksi, maupun penambahan merchant aktif.

Tak berhenti di tingkat domestik, Bank Indonesia juga tengah mengembangkan QRIS Cross Border yang memungkinkan masyarakat melakukan transaksi lintas negara menggunakan QRIS. Jepang akan menjadi negara pertama yang bermitra dalam uji coba sistem ini.

“Penguatan sistem pembayaran domestik tidak hanya ditujukan untuk efisiensi nasional, tapi juga mendukung Regional Payment Connectivity (RPC) di kawasan Asia Tenggara. Indonesia menjadi pelopor di antara negara ASEAN,” ujar Himawan.

Langkah ini dinilai akan memperluas jangkauan ekonomi digital Indonesia, serta memperkuat posisi QRIS sebagai standar pembayaran digital regional.

Sinergi BI dan Media dalam Literasi Digitalisasi Ekonomi

Semua perkembangan ini mengemuka dalam kegiatan Capacity Building & Media Gathering yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. Acara berlangsung di Kota Malang pada 18–20 Juli 2025 dan diikuti oleh puluhan jurnalis dari wilayah Surabaya, Malang, Kediri, dan Jember.

Dalam kesempatan itu, Kepala KPw BI Jawa Timur, Ibrahim, menegaskan pentingnya peran media dalam memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ekonomi digital. Ia menyebut media sebagai mitra strategis yang turut menjaga kestabilan informasi publik, terutama di tengah percepatan transformasi digital sektor keuangan dan ekonomi.

“Siapapun, lembaga apapun, tak akan berarti tanpa peran media. Kami siap membuka ruang diskusi atau media briefing untuk mendalami isu ekonomi dan moneter,” ujar Ibrahim.

Tak hanya forum diskusi, kegiatan ini juga menghadirkan pelatihan penulisan berita ekonomi serta memperkuat jaringan antara wartawan dan perwakilan BI. Harapannya, media tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga menjadi bagian penting dalam membentuk ekosistem digital yang inklusif dan produktif.

Bank Indonesia terus mendorong pemanfaatan QRIS oleh UMKM dan masyarakat luas sebagai bagian dari strategi digitalisasi sistem pembayaran nasional. Dukungan media menjadi kunci dalam memperluas literasi masyarakat terhadap manfaat QRIS dan arah kebijakan digital BI. Inovasi seperti QRIS Cross Border menjadi langkah maju yang membawa ekonomi digital Indonesia menuju konektivitas kawasan.

Terkini