Garuda Indonesia Dapat Modal Rp6,6 Triliun

Selasa, 15 Juli 2025 | 07:53:28 WIB
Garuda Indonesia Dapat Modal Rp6,6 Triliun

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah memasuki fase baru dalam pengembangan bisnisnya setelah menerima suntikan modal sebesar Rp6,6 triliun dari Danantara Indonesia. Dana tersebut disalurkan melalui skema shareholder loan senilai USD405 juta sebagai tahap awal dari total investasi yang direncanakan mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp16,6 triliun. Suntikan dana ini diharapkan menjadi pijakan kuat bagi Garuda untuk memperluas armada dan meningkatkan kualitas layanan, sekaligus memperkuat posisi perusahaan dalam persaingan pasar penerbangan nasional dan internasional.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa modal segar ini akan difokuskan untuk mendukung rencana strategis perusahaan dalam mengakuisisi pesawat-pesawat baru dari Boeing. “Kami masih dalam tahap pembicaraan untuk pembelian 50 hingga 70 unit pesawat Boeing, dengan tipe 737 Max dan 787 Dreamliner. Ini akan menjadi bagian dari transformasi armada kami untuk beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Langkah ini menandai kebangkitan Garuda pasca masa sulit akibat pandemi dan restrukturisasi utang, dengan penekanan pada efisiensi operasional dan peningkatan layanan yang berkelanjutan.

Fokus Pada Efisiensi dan Modernisasi Armada

Suntikan dana tahap pertama dari Danantara Indonesia ini diperkirakan akan menjadi motor penggerak utama dalam penguatan operasional Garuda Indonesia dan Citilink, anak usaha yang juga bergerak di sektor penerbangan. Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menyebut bahwa kelanjutan investasi selanjutnya akan disesuaikan dengan performa keuangan Garuda.

“Jika kinerja Garuda membaik, maka investasi berikutnya akan dilanjutkan. Namun, apabila tidak memenuhi ekspektasi, kami akan melakukan evaluasi dan mempertimbangkan kelanjutan pendanaan,” ungkap Dony.

Selain untuk pembelian armada baru, dana awal ini juga akan diprioritaskan untuk kebutuhan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul (MRO) armada Garuda dan Citilink. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesiapan operasional dan mengoptimalkan efisiensi biaya perusahaan.

Strategi ini menjadi bagian dari upaya menyeluruh agar Garuda tidak hanya bangkit sebagai maskapai penerbangan, tetapi juga bertransformasi menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan dan kompetitif, dengan model bisnis yang seimbang antara full service carrier (FSC) dan low cost carrier (LCC).

Dengan armada yang lebih modern, Garuda berharap bisa menekan biaya operasional seperti konsumsi bahan bakar serta membuka peluang membuka rute-rute baru yang strategis di pasar domestik maupun internasional. Ini sekaligus menjadi momentum penting bagi Garuda untuk memperkuat daya saingnya di kawasan Asia Pasifik.

Selain aspek bisnis, kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan tetap menjadi fokus utama dalam pengelolaan dana ini. Garuda bersama Danantara diharapkan mampu menjalankan sinergi yang efektif agar transformasi berjalan optimal dan berkelanjutan.

Dengan investasi besar ini, Garuda Indonesia tidak hanya berpeluang memperbesar kapasitas armadanya, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan dan daya saing secara signifikan. Keberhasilan ekspansi ini akan menentukan posisi maskapai nasional tersebut di kancah penerbangan regional dan global ke depan.

Terkini

Harga HP Infinix Terbaru September 2025 Semua Seri

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:14 WIB

POCO C85 Resmi Masuk Indonesia, Baterai Besar 6000mAh

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:12 WIB

Ramalan Shio 11 September 2025: Energi Positif Tiap Shio

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:11 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai dan Bawang Naik

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:10 WIB

Cek Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Mudah Cepat

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:09 WIB