Wijaya Karya Ditetapkan Peringkat idSD oleh Pefindo

Senin, 14 Juli 2025 | 13:01:04 WIB
Wijaya Karya Ditetapkan Peringkat idSD oleh Pefindo

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), perusahaan konstruksi besar nasional, kembali menjadi sorotan akibat kesulitan memenuhi kewajiban finansialnya. Peringkat kredit WIKA resmi turun ke level Selective Default (idSD) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Kondisi ini mencerminkan adanya kegagalan pembayaran sebagian utang yang telah jatuh tempo, meski perusahaan masih menjalankan kewajiban lain secara terbatas.

Penurunan peringkat ini terutama disebabkan oleh belum terbayarnya beberapa surat utang seperti obligasi dan sukuk. Contohnya, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A tetap berada pada level idD(sy) karena belum ada persetujuan dari pemegang sukuk terkait usulan perpanjangan jatuh tempo pokok yang semestinya dibayar pada 18 Februari 2025. Ini menunjukkan ketidakpastian dalam penyelesaian utang yang berimbas pada posisi kredit perusahaan.

Obligasi Berkelanjutan I, II, dan III mendapatkan peringkat idCCC, menandakan risiko gagal bayar yang sangat tinggi. Beberapa sukuk lainnya seperti Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I, Tahap I dan Tahap II Seri B dan C, serta Tahap III juga diperingkat idCCC(sy). Kondisi ini mengindikasikan tekanan keuangan yang cukup berat dan memperlihatkan risiko nyata kegagalan pembayaran yang harus diwaspadai oleh investor dan pemangku kepentingan.

Meski mengalami tekanan keuangan, Pefindo masih mengakui bahwa WIKA memiliki posisi yang relatif kuat di sektor konstruksi nasional. Namun, ambisi perusahaan untuk melakukan ekspansi besar-besaran di masa lalu, dikombinasikan dengan kondisi industri yang semakin menantang, membuat kemampuan pemenuhan kewajiban keuangan menjadi terbatas.

Dalam keterangannya, Pefindo menegaskan akan melakukan peninjauan ulang terhadap peringkat kredit WIKA apabila perusahaan dapat menyelesaikan pembayaran pokok sukuk yang sudah jatuh tempo. Hal ini menjadi sinyal penting bahwa penyelesaian kewajiban utang merupakan kunci untuk mengembalikan kepercayaan pasar dan memperbaiki rating kredit.

Langkah Strategis WIKA Menyikapi Situasi Keuangan

Menanggapi situasi ini, manajemen WIKA mengambil sikap cepat dan strategis. Sekretaris Perusahaan WIKA, Ngatemin, menyatakan bahwa perseroan akan segera mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk sebagai langkah untuk mengajukan permohonan persetujuan.

Tujuannya adalah mendapatkan persetujuan untuk pengesampingan atas pemenuhan kewajiban keuangan serta penyelesaian pelunasan pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A yang telah jatuh tempo. Proses ini diharapkan bisa memberikan ruang gerak bagi WIKA untuk menata kembali kewajiban utangnya dan mencari solusi penyelesaian yang disepakati bersama para kreditur.

Langkah RUPO dan rapat sukuk ini menjadi momen penting bagi WIKA untuk menjaga hubungan baik dengan para pemegang obligasi dan sukuk sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyelesaikan masalah keuangan yang sedang dihadapi. Upaya ini juga mencerminkan keseriusan WIKA dalam mengelola risiko dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang semakin dinamis.

Dalam jangka panjang, perbaikan posisi keuangan WIKA akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan mengoptimalkan operasional dan menyesuaikan strategi bisnisnya dengan tantangan industri konstruksi yang tengah mengalami tekanan. Meski demikian, posisi WIKA sebagai salah satu pemain utama di sektor ini tetap menjadi modal penting dalam upaya pemulihan.

Penetapan peringkat idSD oleh Pefindo atas WIKA menandai fase sulit yang harus dilalui perusahaan konstruksi ini terkait kewajiban utangnya. Meski begitu, masih terdapat peluang perbaikan jika WIKA mampu menyelesaikan pembayaran pokok sukuk yang jatuh tempo serta melakukan manuver strategis untuk menjaga kepercayaan investor.

Langkah cepat manajemen dengan menggelar RUPO dan rapat pemegang sukuk menjadi bukti kesiapan WIKA untuk menghadapi tantangan ini secara transparan dan terstruktur. Masa depan perusahaan sangat bergantung pada keberhasilan negosiasi dan penataan ulang kewajiban finansialnya agar dapat kembali stabil dan mempertahankan perannya di industri konstruksi nasional.

Terkini

Harga HP Infinix Terbaru September 2025 Semua Seri

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:14 WIB

POCO C85 Resmi Masuk Indonesia, Baterai Besar 6000mAh

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:12 WIB

Ramalan Shio 11 September 2025: Energi Positif Tiap Shio

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:11 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai dan Bawang Naik

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:10 WIB

Cek Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Mudah Cepat

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:09 WIB