JAKARTA - Pisa SC akhirnya berhasil meraih tiket promosi ke Serie A Italia untuk musim 2025/2026 setelah perjuangan panjang yang penuh tantangan. Setelah bertahun-tahun berkutat di Serie B dan bahkan sempat terdegradasi ke kasta ketiga, klub ini mampu bangkit dan menunjukkan performa yang konsisten selama musim 2024/2025. Kesuksesan ini menjadi tonggak penting karena Pisa terakhir kali tampil di Serie A sudah terjadi lebih dari tiga dekade lalu.
Meskipun menghadapi persaingan ketat dari klub-klub yang juga berambisi naik ke kasta teratas, Pisa SC mampu membuktikan bahwa kerja keras dan strategi tepat dapat membawa hasil positif. Kunci keberhasilan mereka pun bisa dirangkum dalam empat fakta penting yang menunjukkan bagaimana klub berjuluk I Nerazzurri ini berhasil kembali ke Serie A.
Konsistensi dan Peran Pelatih dalam Kesuksesan Pisa
Salah satu faktor utama keberhasilan Pisa SC adalah konsistensi permainan yang mereka tunjukkan sepanjang musim 2024/2025. Sejak awal musim, Pisa berhasil menempatkan diri di posisi papan atas klasemen Serie B dan mempertahankan performa tersebut hingga akhir musim. Bahkan pada pekan ketiga hingga pekan ke-13, mereka sempat memuncaki klasemen, walau akhirnya harus puas sebagai runner-up di bawah Sassuolo.
Selain itu, kehadiran pelatih Filippo Inzaghi sejak musim panas 2024 membawa angin segar bagi tim. Inzaghi, yang menggantikan Alberto Aquilani, sukses meracik strategi efektif dan memaksimalkan potensi pemain yang ada, termasuk integrasi empat pemain baru yang tiba pada musim panas tersebut. Formasi favoritnya yang mengandalkan 3-4-3 dan 3-4-2-1 terbukti mampu memperkuat daya serang dan pertahanan Pisa secara signifikan.
Keberhasilan Inzaghi ini pun menjadi sorotan, meski ia memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dan memutuskan melatih klub Serie B lain, Palermo, mulai Juni 2025. Namun peran besarnya tetap menjadi salah satu fondasi penting bagi pencapaian Pisa SC.
Kontribusi Pemain Kunci dalam Tim
Walaupun Pisa bukan klub dengan pemain bintang berharga mahal, mereka berhasil menemukan dan mengembangkan talenta potensial yang memberi dampak besar pada performa tim. Alexander Lind, yang didatangkan menggantikan Lorenzo Lucca, menjadi andalan di lini depan dengan torehan delapan gol dan lima assist dari 32 laga. Adaptasi cepat Lind menunjukkan kemampuannya sebagai striker yang handal.
Di lini tengah, Stefano Moreo menjadi motor serangan dengan tujuh gol, sementara Marius Marin menjalankan tugas penting sebagai gelandang bertahan. Lini belakang pun solid dengan duet Simone Canestrelli dan Antonio Caracciolo sebagai bek tengah, serta kiper Adrian Semper yang baru bergabung memperkuat pertahanan.
Soliditas lini belakang ini menjadi kunci mengapa Pisa mampu mempertahankan gawangnya dari gempuran lawan sepanjang musim dan menjaga konsistensi hasil positif.
Menyongsong Tantangan Baru di Serie A
Kembalinya Pisa SC ke Serie A setelah 34 tahun tentu membawa kebahagiaan besar bagi pendukung dan klub. Namun, ini juga menjadi awal babak baru dengan tantangan yang jauh lebih berat. Persaingan di kasta tertinggi Liga Italia jauh lebih ketat dan menuntut perbaikan menyeluruh, terutama di lini serang yang perlu diperkuat.
Dengan Alberto Gilardino yang kini menjadi pelatih, Pisa SC diharapkan mampu memanfaatkan momentum ini untuk berbenah dan meningkatkan kualitas tim agar mampu bertahan dan bersaing di Serie A musim depan.
Secara keseluruhan, kisah promosi Pisa SC ke Serie A adalah bukti bahwa kerja keras, konsistensi, strategi tepat, dan kontribusi pemain bisa membawa perubahan besar bagi sebuah klub. Keberhasilan ini menjadi babak baru yang penuh harapan bagi Pisa dan para pendukungnya.