JAKARTA - Industri fesyen Muslim di Indonesia sedang mengalami transformasi luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia tidak hanya mencatat pertumbuhan pesat di pasar modest fashion, tetapi juga berhasil menempatkan diri sebagai salah satu pemain utama di panggung ekonomi halal global. Hal ini menegaskan bahwa Indonesia bukan sekadar pasar besar, melainkan juga pusat inovasi dan produksi busana Muslim yang mampu bersaing di tingkat dunia.
Menurut laporan terbaru dari State of the Global Islamic Economy Indicator (SGIE) 2024 yang diterbitkan DinarStandard, Indonesia menunjukkan perkembangan spektakuler khususnya dalam sektor modest fashion. Prestasi ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi halal terbesar ketiga secara keseluruhan, tetapi juga menandai keberhasilan negara ini dalam mengembangkan industri fesyen Muslim yang inovatif dan berkualitas tinggi.
Strategi Kolaboratif dan Pengembangan Ekosistem Halal
Keberhasilan Indonesia di sektor modest fashion tidak datang secara kebetulan. Menurut Ahmad Haikal Hasan, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri dalam membangun ekosistem halal nasional.
Salah satu kunci utama adalah program Indonesia Global Halal Fashion (IGHF), sebuah inisiatif strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari desainer, produsen kain, hingga pemerintah. Program ini telah sukses menggelar fashion week di berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, hingga negara-negara mode utama Eropa seperti London, Milan, dan Paris pada tahun 2024.
Muhammad Aqil Irham, Sekretaris Utama BPJPH, menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hanya dari sisi produk jadi, tetapi juga dari penguatan rantai pasok bahan baku halal yang memastikan kualitas dan standar produk busana Muslim Indonesia di pasar global.
Selain itu, langkah proaktif dalam memastikan sertifikasi halal pada produk fesyen merupakan persiapan penting menghadapi regulasi sertifikasi wajib mulai Oktober 2026. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing, tapi juga menjamin kepercayaan konsumen global terhadap produk modest fashion nasional.
Momentum Pertumbuhan Modest Fashion dan Ekonomi Halal Indonesia
Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar dan menjadi sumber kreativitas dalam fesyen Muslim. Produk-produk modest fashion Indonesia kini tampil tidak hanya memenuhi syariat, tapi juga mengikuti tren dunia dan memadukan desain yang modis serta kualitas terbaik.
Selain modest fashion, kemajuan signifikan juga terlihat di sektor wisata ramah Muslim. Indonesia berhasil naik ke peringkat kedua dunia, memperlihatkan kemampuan negara ini dalam menyediakan layanan wisata yang sesuai kebutuhan wisatawan Muslim global. Ini menjadi bukti nyata bahwa strategi ekonomi halal Indonesia menyentuh berbagai sektor, tidak hanya fesyen.
Meski begitu, tantangan tetap ada di sektor makanan halal dan media serta rekreasi, yang mengalami penurunan peringkat. Hal ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk terus berinovasi dan memperkuat daya saing agar Indonesia dapat mempertahankan posisinya dalam kancah ekonomi halal global.
Indonesia sebagai Pemain Kunci Ekonomi Halal Global
Secara keseluruhan, pencapaian di sektor modest fashion dan kemajuan ekonomi halal Indonesia mencerminkan momentum positif yang sangat menjanjikan. Kolaborasi lintas sektor, regulasi yang progresif, dan dukungan penuh dari pemerintah membuka peluang besar agar Indonesia dapat terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar modest fashion dunia.
Indonesia tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga kualitas dengan membangun ekosistem lengkap dari hulu ke hilir. Hal ini memberi dampak positif tidak hanya bagi pelaku industri, tetapi juga bagi perekonomian nasional dan masyarakat luas.
Dengan fondasi yang kuat, Indonesia siap memimpin dan membentuk masa depan ekonomi halal global yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.