JAKARTA - Dalam upaya memperkuat pengembangan energi terbarukan di Indonesia, Badan Pengelola Investasi Danantara menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan ACWA Power, perusahaan energi terbesar asal Arab Saudi. Kesepakatan kemitraan strategis ini bernilai US$10 miliar atau setara Rp162 triliun, yang dilakukan oleh CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, bersama Vice Chairman dan Managing Director ACWA Power, Raad Al Saady.
MoU ini merupakan langkah konkret untuk mendorong inovasi dan investasi di sektor energi bersih, sekaligus mendukung target net zero emission Indonesia pada 2060. “Kesepakatan ini memperkuat kemitraan strategis kedua negara, mendorong inovasi dan investasi di sektor energi serta mendukung visi net zero emission 2060,” ujar Rosan.
Penandatanganan dilakukan berbarengan dengan kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Arab Saudi pada awal Juli 2025, sebagai bagian dari agenda diplomasi energi dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi.
Langkah Nyata Mempercepat Transisi Energi Bersih
Menurut Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, kemitraan ini tidak hanya soal nilai investasi besar, tetapi juga mencakup pertukaran teknologi dan pengetahuan guna meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi hijau di Tanah Air. Hal ini menjadi bagian dari strategi Danantara untuk memperluas portofolio investasi di sektor energi terbarukan, termasuk pengembangan panas bumi dan sumber energi lainnya.
Danantara juga telah menjalin kerja sama investasi dengan anak usaha PT Pertamina, seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Dalam pertemuan dengan jajaran direksi PGEO, Danantara membahas proyek pengembangan energi panas bumi hingga kapasitas 3 GW. CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera meneken Head of Agreement (HoA) dan MoU untuk proyek-proyek prioritas PGEO yang masuk dalam pipeline investasi.
“Kami melihat ini sebagai langkah penting dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan,” ujar Rosan.
Selain aspek investasi, kerja sama ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk mengadopsi teknologi terbaru dan praktik terbaik di bidang energi terbarukan dari mitra internasional seperti ACWA Power, yang memiliki rekam jejak kuat di sektor energi terbarukan di Timur Tengah dan sekitarnya.
Implikasi Diplomasi Energi di Tingkat Global
Kesepakatan ini turut menjadi bagian dari agenda diplomasi energi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Arab Saudi, di mana selain membahas kerja sama energi, isu geopolitik dan penyelenggaraan ibadah haji juga menjadi agenda penting. Setelah kunjungan ini, Presiden dijadwalkan menghadiri KTT BRICS di Brasil dan peringatan Hari Revolusi Prancis, menunjukkan peran aktif Indonesia dalam diplomasi global.
Kerja sama Danantara dan ACWA Power mencerminkan tren global yang makin menempatkan energi terbarukan sebagai fokus utama investasi dan kolaborasi antarnegara. Dengan nilai kemitraan yang besar dan dukungan pemerintah, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pemain penting dalam transisi energi bersih di kawasan Asia.
Melalui langkah ini, Indonesia tidak hanya mendapat tambahan investasi dalam sektor energi, tetapi juga memperkokoh kerja sama internasional yang mendukung target lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi strategis antara Danantara dan ACWA Power membuka peluang baru untuk percepatan inovasi dan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan secara optimal.