JAKARTA - Menjawab kebutuhan tempat tinggal masyarakat berpenghasilan rendah di Kalimantan Selatan, sejumlah pengembang menawarkan rumah tipe 36 dengan harga sangat terjangkau dan lahan luas, mulai dari Rp153 juta hingga Rp182 juta per unit. Hunian ini menjadi alternatif ideal bagi keluarga kecil yang membutuhkan dua kamar tidur tanpa harus menguras tabungan.
Menurut data dari Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang), seperti dilansir detikProperti, lokasi strategis seperti Pelaihari, Banjar, Alalak, dan Batu Licin menyediakan rumah kecil namun fungsional dengan lahan mulai dari 100 sampai 160 meter persegi. Contohnya, di Pelaihari tersedia rumah tipe 36 dengan luas tanah 150–160 m² seharga Rp164,5 juta, lengkap dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. “Harga ini sudah termasuk fasilitas standar yang memenuhi kebutuhan keluarga kecil,” jelas manajer pemasaran pengembang di sana.
Harga dan Kualitas: Lebih dari Sekadar Angka
Berikut harga rumah tipe 36 di berbagai lokasi Kalsel per Juli 2025:
Pelaihari: Rp164,5 juta (36/150–160 m²)
Alalak: Rp160–164,5 juta (36/150 m²)
Batu Licin: Rp153 juta (36/126 m²) — harga terendah
Banjar: Rp177–182 juta (36/113–120 m²)
Meskipun tergolong simpel, rumah tipe 36 ini menawarkan fasilitas dasar yang sehat dan layak huni, seperti ventilasi memadai, sanitasi lengkap, atap spandek atau multiroof, dinding bata ringan atau batako, pondasi batu kali atau galam, dan lantai keramik 40×40 cm.
Para pengembang juga memastikan kualitas bangunan sesuai standar, walaupun dengan harga pasar ekonomis. Namun pengamat properti setempat menyoroti pentingnya tetap menjaga mutu agar tidak menimbulkan biaya perbaikan di masa depan. Pemerintah daerah diminta ikut mengawasi kualitas serta mempercepat proses sertifikasi agar hunian ini benar-benar layak huni.
Skema KPR Memudahkan Miliki Rumah
Salah satu daya tarik utama hunian tipe 36 ini adalah kemudahan akses melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Di Banjarmasin Utara, misalnya, tersedia rumah tipe 36 berharga Rp120 juta, lahan 100 m², dengan estimasi cicilan hanya Rp823 ribu per bulan dan uang muka mulai dari Rp6 juta.
“Skema KPR memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah dengan cicilan yang ringan dan terjangkau,” tulis detikProperti. Model pembiayaan serupa juga ditawarkan di daerah lain, baik lewat KPR reguler bank maupun program subsidi pemerintah.
Dengan skema cicilan rendah ini, hunian tipe 36 menjadi pilihan realistis agar keluarga muda dapat segera punya tempat tinggal sendiri. Bukan lagi sekadar menyewa, tetapi benar-benar memperbaiki kondisi ekonomi keluarga melalui aset produktif.
Rumah Tipe 36: Solusi Kendati Ada Tantangan
Rumah tipe 36 memang memenuhi kebutuhan dasar: nyaman, layak, dan ekonomis. Hunian ini ideal bagi keluarga beranggotakan tiga hingga empat orang karena sudah mencakup dua kamar tidur meski ukurannya terbatas.
Namun, beberapa tantangan masih membayanginya. Salah satunya adalah ketersediaan stok di area strategis yang masih terbatas, menyebabkan banyak masyarakat kecil harus menunggu kesempatan mendapatkan lokasi yang baik.
Pengamat properti menyarankan agar pemerintah daerah bersama pengembang memperluas wilayah perumahan, menjaga mutu bangunan, dan memperlancar proses sertifikasi. Sinergi ini penting agar tak hanya jumlah rumahnya cukup, tetapi juga berkualitas dan nyaman.
Akses Kepemilikan Rumah Makin Terbuka
Program rumah tipe 36 murah di Kalsel menawarkan kontribusi nyata terhadap peningkatan rasio kepemilikan rumah nasional. Harga Rp153 juta–Rp182 juta dan dukungan KPR memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah memiliki hunian layak tanpa terbebani biaya besar.
Rumah ini bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar keluarga kecil, tapi juga menjadi batu loncatan untuk mandiri dan stabil secara finansial. Selama kualitas dan proses administratifnya dijamin, hunian tipe 36 bisa menjadi solusi efektif mengurangi disparitas kepemilikan rumah, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menyediakan akses perumahan yang lebih inklusif dan merata.