Saham Perbankan Tekan IHSG, Indeks Melemah 0,18 persen

Rabu, 02 Juli 2025 | 10:26:30 WIB
Saham Perbankan Tekan IHSG, Indeks Melemah 0,18 persen

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan sebesar 0,18% pada perdagangan sesi pertama Selasa, 1 Juli 2025, berakhir di level 6.915,36 atau turun 12,32 poin dari posisi penutupan sebelumnya. Meskipun sempat menguat di awal sesi mengikuti jejak Wall Street yang meraih rekor dan optimisme di Bursa Asia, indeks akhirnya terkoreksi akibat tekanan di beberapa saham unggulan.

Pergerakan IHSG hari ini cukup volatil dengan total transaksi yang relatif rendah, hanya mencapai Rp 11,39 triliun dengan volume 17,17 miliar saham dan 1,11 juta kali transaksi. Dari jumlah saham yang diperdagangkan, 245 saham berhasil menguat, 356 saham melemah, dan 191 saham lainnya stagnan.

Mayoritas sektor perdagangan mengalami tekanan, khususnya sektor finansial, konsumer primer, dan industri yang mencatat penurunan terdalam. Di sisi lain, sektor bahan baku menjadi satu-satunya sektor yang mampu mencatatkan penguatan positif.

Saham Perbankan dan Blue Chip Jadi Penghambat

Penurunan IHSG hari ini banyak ditopang oleh melemahnya emiten perbankan dan saham blue chip. Emiten besar seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Astra International (ASII) menjadi faktor utama yang membebani indeks. Kinerja kurang menggembirakan dari saham-saham tersebut menyebabkan koreksi IHSG relatif terbatas.

Namun, ada sejumlah saham yang justru menjadi penahan koreksi indeks. Amman Mineral Internasional (AMMN), Telkom Indonesia (TLKM), Chandra Asri Pacific (TPIA), dan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) berkontribusi menahan pelemahan IHSG lebih dalam, menciptakan keseimbangan di pasar hari ini.

Pasar Asia-Pasifik Tampil Beragam

Sementara itu, di kawasan Asia-Pasifik, pasar saham bergerak bervariasi pada hari yang sama. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,58%, dan indeks Kosdaq naik 0,66%. Pasar Australia mencatat kenaikan indeks S&P/ASX 200 sebesar 0,15%. Begitu pula dengan bursa Singapura yang mencatat kenaikan STI sebesar 0,64%, diikuti Malaysia yang menguat 0,54%. Bursa Thailand dan Taiwan mencatatkan penguatan yang lebih signifikan dengan masing-masing naik 1,81% dan 1,34%. Pasar China juga mengalami penguatan; Shanghai Composite dan Shenzhen Composite masing-masing naik 0,39% dan 0,11%.

Di sisi lain, bursa saham Jepang, Hongkong, dan Australia tercatat mengalami pelemahan. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,24% setelah menembus level tertinggi dalam lebih dari 11 bulan pada sesi sebelumnya. Indeks Topix juga turun 0,56%. Bursa Hang Seng Hongkong melemah 0,87%, dan pasar saham Australia mengalami penurunan tipis.

Sentimen dan Kebijakan yang Membayangi Perdagangan

Pergerakan pasar keuangan hari ini juga dipengaruhi oleh antisipasi terhadap sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis. Para pelaku pasar menaruh perhatian besar pada kebijakan-kebijakan baru dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang diharapkan dapat menjadi stimulus positif bagi perekonomian dan pasar modal.

Selain itu, keberhasilan Wall Street mencatat rekor tertinggi baru setelah investor meredakan kekhawatiran terkait kondisi pasar saham AS menjadi sentimen positif yang diharapkan mampu menahan pelemahan lebih dalam di pasar Indonesia.

Memasuki semester kedua tahun 2025, pasar modal domestik mendapat tambahan amunisi dari tiga kebijakan besar yang diumumkan pada 30 Juni 2025. Kebijakan tersebut meliputi deregulasi sektor impor, regulasi tunggal perizinan investasi, dan penataan ulang perusahaan BUMN. Ketiganya berpotensi memberikan arah kebijakan struktural yang jelas ke depan dan meningkatkan kepercayaan investor.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB