Garuda Indonesia Disuntik Dana oleh Danantara

Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:43:00 WIB
Garuda Indonesia Disuntik Dana oleh Danantara

JAKARTA - PT Garuda Indonesia mendapat suntikan dana dari Danantara, anak perusahaan pemerintah yang dibentuk untuk mendukung sejumlah BUMN strategis. Dalam aksi korporasi yang berlangsung pada pertengahan 2025, Danantara memberikan pendanaan berupa shareholder loan senilai US$405 juta atau setara Rp 6,65 triliun untuk operasional PT Garuda Indonesia dan anak usahanya, PT Citilink. Suntikan ini merupakan bagian dari total dukungan pendanaan sekitar US$1 miliar atau setara Rp16,3 triliun.

Suntikan dana ini memberikan angin segar bagi Garuda Indonesia yang selama ini dikenal kerap merugi meski sudah beberapa kali mendapat penyuntikan dana dari pemerintah. Namun, langkah ini juga memicu skeptisisme di kalangan publik, mengingat rekam jejak kinerja maskapai pelat merah tersebut yang belum menunjukkan perbaikan signifikan. Harga saham Garuda sempat anjlok di level Rp36, namun setelah kabar investasi Danantara, harga saham naik hampir dua kali lipat menjadi Rp70 pada 26 Juni 2025.

Biaya Avtur Jadi Beban Terbesar Maskapai

Menurut data dari Inaca (Indonesia National Air Carrier Association), biaya bahan bakar avtur menjadi komponen terbesar dalam pengeluaran operasional maskapai, mencapai 40-45 persen dari total biaya. Di Indonesia, penjualan avtur didominasi oleh PT Pertamina, sehingga harga avtur sangat berpengaruh terhadap kesehatan keuangan maskapai, termasuk Garuda Indonesia.

"Biaya avtur yang tinggi berkontribusi besar terhadap mahalnya harga tiket pesawat dan kerugian yang dialami maskapai," ujar pengamat penerbangan. Ini menunjukkan bahwa keberlangsungan Garuda Indonesia sangat bergantung pada kebijakan harga dan rantai pasok avtur yang dikelola oleh Pertamina.

Harapan dari Pemerintah: Sinergi Garuda dan Pertamina

Dengan masih hangatnya kontroversi harga bahan bakar Pertamax dan Pertalite yang sempat menghebohkan publik sepanjang 2025, para pengamat menilai pemerintah perlu melakukan langkah lebih strategis. Tidak cukup hanya menyuntik dana ke Garuda Indonesia, tetapi juga perlu membenahi rantai pasok avtur agar biaya operasional maskapai bisa ditekan.

Beberapa kalangan menyarankan agar pemerintah menginstruksikan PT Pertamina untuk ikut berperan aktif dalam Garuda Indonesia, misalnya dengan menjadi pemegang saham minoritas atau bahkan mengambil alih saham mayoritas di anak usaha seperti Citilink. Hal ini dipandang sebagai langkah agar Pertamina juga ikut bertanggung jawab atas nasib maskapai nasional.

“Pertamina juga punya maskapai PT Pelita Air Service yang berhasil mencatatkan laba di 2024. Jika Pertamina mengambil peran lebih besar di Garuda, hal ini bisa memperkuat ekosistem transportasi udara nasional,” kata analis industri BUMN.

Potensi Bisnis Bio Avtur dan Sinergi Masa Depan

Selain itu, Pertamina telah melakukan uji coba bio avtur di Garuda Indonesia, yang membuka peluang kolaborasi bisnis di masa depan. Pengembangan bio avtur dinilai bisa menjadi solusi jangka panjang untuk menekan biaya bahan bakar dan mendukung penerbangan yang lebih ramah lingkungan.

"Kajian mendalam dan sinergi antara Garuda dan Pertamina sangat penting untuk mengatasi persoalan harga avtur dan tiket yang masih mahal," tambahnya.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meskipun suntikan dana Danantara memberikan angin segar, tantangan terbesar Garuda Indonesia tetap ada pada struktur biaya dan efisiensi operasional. Langkah sinergi dengan Pertamina dianggap kunci agar maskapai pelat merah ini dapat keluar dari lingkaran kerugian.

Jika pemerintah serius mendorong integrasi ini, maka tidak hanya Garuda yang untung, tetapi Pertamina pun berpotensi meraih keuntungan dari stabilitas rantai pasok dan peningkatan bisnis avtur.

Dengan demikian, suntikan dana oleh Danantara kepada Garuda Indonesia di tahun 2025 harus disertai langkah komprehensif untuk memperbaiki rantai pasok bahan bakar, khususnya oleh Pertamina, agar tujuan penguatan maskapai nasional benar-benar tercapai dan tidak hanya menjadi solusi sementara.

Terkini

Harga HP Infinix Terbaru September 2025 Semua Seri

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:14 WIB

POCO C85 Resmi Masuk Indonesia, Baterai Besar 6000mAh

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:12 WIB

Ramalan Shio 11 September 2025: Energi Positif Tiap Shio

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:11 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai dan Bawang Naik

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:10 WIB

Cek Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Mudah Cepat

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:09 WIB