Saham BNI Diskon, Potensi Dividen Bisa Capai Rp 288 per Saham di 2025

Jumat, 27 Juni 2025 | 10:18:12 WIB
Saham BNI Diskon, Potensi Dividen Bisa Capai Rp 288 per Saham di 2025

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih bank only sebesar Rp 1,6 triliun pada Mei 2025, turun 7% secara tahunan (year on year/yoy) namun naik 6% dibandingkan bulan sebelumnya (month on month/mom). Kinerja ini membawa total laba bersih BBNI selama lima bulan pertama 2025 mencapai Rp 8,5 triliun, sedikit menurun 1% yoy.

Meski demikian, angka tersebut masih berada di bawah ekspektasi konsensus analis yang memperkirakan laba bersih konsolidasi BBNI tahun 2025 bisa tumbuh 4% yoy. Hal ini menjadi perhatian pasar dan investor mengingat potensi pertumbuhan yang melambat.

Dalam laporan analis Stockbit Sekuritas yang dikutip Jumat, 26 Juni 2025, disebutkan, “Secara bulanan, laba bersih BBNI pada Mei 2025 menunjukkan pemulihan pasca-Lebaran, tetapi dengan pemulihan yang relatif lebih lemah.”

Perlambatan Pertumbuhan Kredit dan Likuiditas Ketat

Stockbit Sekuritas mengungkapkan pertumbuhan kredit BBNI per Mei 2025 berada di level 7% yoy, lebih lambat dibandingkan Maret 2025 yang masih di angka 9% yoy. Pertumbuhan ini juga lebih rendah dari target manajemen BBNI yang memproyeksikan pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 8-10% yoy untuk tahun ini.

Salah satu faktor utama perlambatan ini adalah kondisi likuiditas yang masih ketat. Dana Pihak Ketiga (DPK) BBNI hanya tumbuh tipis 1% yoy pada Mei 2025, menurun dibandingkan pertumbuhan 5% yoy pada Maret 2025. Kondisi ini membuat Loan-to-Deposit Ratio (LDR) bank kembali naik ke level 94,5%, mendekati batas maksimum target manajemen di 95%.

“Perlambatan ini terjadi seiring masih ketatnya likuiditas yang tercermin pada DPK yang tumbuh tipis. Kenaikan LDR hampir mencapai batas atas guidance 2025 dari manajemen,” jelas Stockbit Sekuritas.

Valuasi Saham BNI dan Potensi Dividen Menarik

Dari sisi valuasi, saham BBNI saat ini diperdagangkan pada rasio Price to Book Value (P/BV) forward satu tahun sebesar 0,8 kali per Kamis (26 Juni 2025). Posisi ini hampir menyentuh level -1 standar deviasi (0,77x) di bawah rata-rata historis lima tahun, yang menandakan saham BBNI sedang diskon.

Stockbit Sekuritas menilai valuasi yang murah ini memberikan peluang bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil menarik dari dividen BBNI. Mereka memperkirakan dividend yield minimal sebesar 7% berdasarkan harga saham BBNI yang diparkir di level Rp 4.120 pada akhir perdagangan 26 Juni 2025.

Jika dividend yield tersebut terealisasi, maka potensi dividen yang dapat diterima investor minimal sekitar Rp 288,4 per saham. Angka ini memberikan nilai tambah yang menarik bagi investor yang mengincar pendapatan tetap dari dividen di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Sebagai perbandingan, pada tahun buku 2024, BBNI membagikan dividen sebesar Rp 374,05 per saham yang telah dibayarkan pada 25 April 2025. Meskipun dividen tahun ini diperkirakan lebih rendah, peluang dividen tetap menjadi daya tarik utama saham BBNI.

Prospek dan Tantangan BBNI ke Depan

Bank BUMN ini menghadapi tantangan likuiditas yang masih ketat di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih setelah pandemi dan ketidakpastian global. Namun, pengelolaan aset dan likuiditas yang hati-hati serta fokus pada peningkatan kualitas kredit diyakini dapat menjaga stabilitas kinerja bank.

Manajemen BBNI juga masih optimistis dengan target pertumbuhan kredit dan pendapatan di sisa tahun 2025, meskipun perlu adanya pelonggaran likuiditas agar ruang ekspansi bisnis dapat kembali terbuka.

Dengan valuasi yang relatif murah dan potensi dividen menarik, saham BBNI menjadi salah satu pilihan bagi investor yang mencari kombinasi pertumbuhan dan pendapatan.

Saham BNI saat ini diperdagangkan dengan valuasi diskon, namun menawarkan potensi dividen yang menarik hingga Rp 288 per saham untuk 2025. Meskipun laba bersih mengalami perlambatan, terutama akibat ketatnya likuiditas dan melambatnya pertumbuhan kredit, bank ini tetap menjadi pilihan menarik di pasar modal. Investor disarankan untuk memperhatikan perkembangan likuiditas dan kebijakan manajemen ke depan sebagai faktor kunci kinerja BBNI.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB