5 Cara Staking Crypto Terbaik di 2025 untuk Hasilkan Pendapatan Pasif

Jumat, 27 Juni 2025 | 11:11:19 WIB
5 Cara Staking Crypto Terbaik di 2025 untuk Hasilkan Pendapatan Pasif

JAKARTA - Staking cryptocurrency terus menjadi strategi populer bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan pasif dari aset digital mereka. Dengan staking, para pengguna menyumbangkan token mereka untuk memperkuat jaringan blockchain berbasis proof-of-stake (PoS) dan menerima imbalan berupa token sebagai kompensasi.

Di tahun 2025, ada berbagai metode staking yang bisa dipilih sesuai dengan tingkat kenyamanan, modal, dan keahlian teknis. Berikut ini lima cara staking crypto terbaik yang wajib diketahui para pemula maupun investor berpengalaman.

1. Staking Melalui Crypto Broker atau Exchange Terpercaya

Cara paling mudah untuk memulai staking adalah menggunakan layanan dari exchange atau broker kripto yang sudah terpercaya. Setelah membeli token populer seperti Ethereum (ETH) atau Solana (SOL), pengguna dapat langsung memilih opsi staking pada platform tersebut. Prosesnya sederhana dan reward biasanya dibayarkan secara berkala, mulai dari mingguan hingga bulanan.

Contohnya, platform seperti Pintu Web3 Wallet menyediakan fitur in-app browser yang memudahkan pengguna melakukan staking secara fleksibel dengan koneksi langsung ke berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Namun, perlu diperhatikan bahwa banyak exchange menetapkan lock-in period (masa penguncian) dan mengenakan biaya (fee) dari imbal hasil yang didapat. Oleh karena itu, penting untuk membaca syarat dan ketentuan staking, termasuk durasi, jumlah minimal token, dan jadwal pembayaran imbalan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

2. Bergabung dengan Staking Pool di Platform DeFi

Bagi yang ingin mendapatkan hasil staking tanpa repot menjalankan node validator, staking pool di platform DeFi bisa menjadi pilihan. Dengan menggabungkan aset dengan investor lain, kamu bisa meningkatkan peluang mendapatkan reward sekaligus mengurangi risiko.

Namun, setiap platform memiliki aturan berbeda seperti minimal staking, masa penguncian, dan biaya pool. Pastikan memilih platform DeFi terpercaya seperti Compound atau Aave yang memiliki struktur governance transparan dan risiko teknologi seperti bug smart contract yang sudah diminimalisir.

3. Staking Mandiri di Jaringan Proof-of-Stake

Untuk investor dengan pengetahuan teknis, staking langsung di jaringan blockchain seperti Cardano (ADA), Cosmos (ATOM), atau Polkadot (DOT) menawarkan kendali penuh atas aset. Kamu dapat menjalankan validator node sendiri atau mendelegasikan token ke validator terpercaya.

Meski potensi imbal hasil lebih tinggi, metode ini mengharuskan kamu mengelola node dan menghadapi risiko seperti slashing—pengurangan reward atau denda akibat kesalahan validator. Ini cocok untuk yang ingin mendalami teknologi blockchain sekaligus memperoleh hasil maksimal.

4. Staking Aset Populer Seperti Ethereum dan Solana

Jaringan besar seperti Ethereum sudah bertransformasi ke model proof-of-stake melalui upgrade Ethereum 2.0, yang memungkinkan staking dengan minimal 32 ETH (sekitar Rp525 juta). Jika modal besar jadi kendala, staking pool di exchange bisa menjadi alternatif.

Solana juga menawarkan staking dengan modal lebih kecil dan imbal hasil menarik. Namun, kedua jaringan ini rentan terhadap biaya transaksi yang tinggi dan fluktuasi reward akibat lonjakan penggunaan jaringan. Oleh sebab itu, penting untuk mengikuti perkembangan upgrade protokol agar performa staking tetap optimal.

5. Staking Token Infrastruktur dan DeFi Menjanjikan

Selain token besar, sejumlah token infrastruktur dan DeFi juga membuka peluang staking, seperti The Graph (GRT), Kusama (KSM), Near Protocol (NEAR), dan Polygon (MATIC). Misalnya, GRT memungkinkan staking bagi indexer dan delegator yang mengamankan data di Ethereum.

Namun, tiap token memiliki risiko tersendiri, mulai dari perubahan protokol hingga volatilitas harga yang tinggi. Sebelum staking, pelajari mekanisme reward, durasi, dan reputasi validator untuk menghindari kerugian.

Manfaatkan Pintu Web3 Wallet untuk Staking Lebih Mudah

Dengan perkembangan ekosistem cryptocurrency, aplikasi seperti Pintu Web3 Wallet memudahkan pengguna mengakses berbagai protokol staking dalam satu platform terintegrasi tanpa harus berpindah aplikasi. Fitur in-app browser memungkinkan staking langsung ke dApps populer sehingga pengalaman pengguna lebih seamless.

Pengguna bisa staking berbagai aset populer seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan token PoS lainnya sesuai preferensi dengan tingkat keamanan terjamin.

Staking cryptocurrency di tahun 2025 menawarkan berbagai pilihan sesuai kebutuhan, mulai dari metode paling sederhana hingga teknikal penuh. Penting untuk selalu menyesuaikan metode staking dengan profil risiko dan tujuan investasi agar hasil optimal dapat tercapai.

Jangan lupa untuk selalu melakukan riset dan memahami risiko yang ada, termasuk durasi lock-in, potensi slashing, dan biaya yang dikenakan. Dengan demikian, staking bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang menguntungkan dalam ekosistem kripto yang terus berkembang.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB