JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tren pelemahan pada perdagangan pagi ini, Jumat, 20 Juni 2025. IHSG dibuka pada posisi 6.948,28 dan langsung turun tajam ke level 6.930,94 hingga pukul 09.07 WIB, terkoreksi sebesar 37,69 poin atau 0,54 persen.
Sesi perdagangan pagi ini memperlihatkan 256 saham emiten mengalami penurunan harga, sementara 149 saham menguat dan 188 saham stagnan. Aktivitas perdagangan juga cukup tinggi dengan nilai transaksi mencapai Rp867,39 miliar dan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 1,52 miliar lembar saham.
BNI Sekuritas Prediksi Rebound IHSG Secara Teknis
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyampaikan bahwa meski IHSG mengalami koreksi tajam dalam beberapa hari terakhir, masih ada peluang untuk rebound secara teknikal dalam jangka pendek.
“IHSG hari ini berpotensi melakukan rebound teknikal ke kisaran level 7.000-7.050, setelah penurunan signifikan kemarin,” jelas Fanny di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.
Namun, ia juga mengingatkan investor untuk berhati-hati karena ada potensi koreksi lanjutan ke level support di kisaran 6.800 dalam waktu dekat.
“Support IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berada di level 6.900-6.950, sementara resistance berada di kisaran 7.000-7.050,” tambahnya.
Tekanan Asing dan Kondisi Pasar Global
Penurunan IHSG juga dipengaruhi oleh aksi jual investor asing yang cukup besar pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025. Pada hari tersebut, IHSG ditutup melemah 1,96 persen dengan net sell asing mencapai Rp1,3 triliun. Saham-saham unggulan seperti BBRI, ANTM, BMRI, BBCA, dan BBNI menjadi yang paling banyak dijual asing.
Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat juga bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,10 persen, S&P 500 melemah tipis 0,03 persen, sedangkan Nasdaq Composite justru menguat 0,13 persen.
Kondisi ini dipengaruhi oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan inflasi harga barang berpotensi meningkat selama musim panas. Hal ini terkait dengan diberlakukannya tarif baru oleh Presiden Donald Trump yang akan berdampak langsung pada daya beli konsumen.
Rekomendasi Saham untuk Hari Ini
Mengantisipasi volatilitas pasar, BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi menjadi pilihan trading pada hari ini. Berikut adalah rekomendasi lengkapnya:
-BRMS
Spec Buy dengan area beli di Rp420-Rp422, cut loss di bawah Rp418. Target profit di kisaran Rp430-Rp438.
-BKSL
Spec Buy pada rentang harga Rp131-Rp134, cut loss di bawah Rp129. Target profit dekat di Rp137-Rp139.
-PGEO
Spec Buy dengan area beli di Rp1.460-Rp1.470, cut loss di bawah Rp1.435. Target profit di kisaran Rp1.500-Rp1.515.
-MEDC
Buy jika harga menembus Rp1.460, dengan target di Rp1.490-Rp1.515. Jika belum breakout di Rp1.460, sebaiknya hindari dulu.
-PANI
Spec Buy pada area Rp11.600-Rp11.750, cut loss di bawah Rp11.500. Target profit di Rp12.025-Rp12.325.
-AMMN
Spec Buy dengan harga beli di Rp7.825-Rp7.900, cut loss di bawah Rp7.800. Target profit di Rp8.000-Rp8.100.
Strategi Trading di Tengah Ketidakpastian
Fanny Suherman menegaskan pentingnya strategi trading yang disiplin di tengah volatilitas pasar yang masih tinggi. Investor disarankan untuk menggunakan level cut loss guna meminimalkan risiko kerugian dan tetap memantau pergerakan pasar secara aktif.
“Koreksi IHSG kali ini memberikan peluang take profit bagi investor yang sudah masuk lebih awal, namun tetap perlu waspada terhadap potensi koreksi lanjutan,” ujarnya.
Meski pasar saham pagi ini mengalami tekanan, peluang rebound secara teknikal masih terbuka. Investor disarankan untuk cermat memilih saham-saham dengan fundamental dan teknikal yang kuat seperti rekomendasi di atas.
Pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh sentimen global, terutama kebijakan moneter AS dan dinamika perang dagang yang masih berlangsung. Oleh sebab itu, kewaspadaan dan strategi investasi yang matang menjadi kunci untuk menghindari kerugian besar.