Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 13 Juni 2025: Prediksi Volatilitas dan Saham Pilihan Investor

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:58:06 WIB
Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 13 Juni 2025: Prediksi Volatilitas dan Saham Pilihan Investor

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak volatil pada perdagangan Jumat, 13 Juni 2025, setelah ditutup melemah pada hari sebelumnya. Para investor disarankan untuk mencermati sejumlah saham pilihan yang berpotensi memberikan peluang menarik di tengah dinamika pasar yang masih dipengaruhi berbagai faktor global dan domestik.

Pada Kamis, 12 Juni 2025, IHSG ditutup turun 0,25% atau melemah 18 poin ke level 7.204,37. Meskipun demikian, secara year-to-date (YtD), indeks utama Bursa Efek Indonesia ini masih mencatat penguatan sebesar 1,76%. Pelemahan kemarin terjadi di tengah aksi jual bersih asing sebesar sekitar Rp212 miliar yang menjadi salah satu faktor utama penurunan IHSG.

Pergerakan Pasar Global dan Pengaruhnya pada IHSG

Sentimen global masih menjadi penggerak utama IHSG hari ini. Di bursa Amerika Serikat, indeks Wall Street justru mencatat penguatan pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Indeks S&P 500 naik 0,38%, Nasdaq Composite menguat 0,24%, sementara Dow Jones Industrial Average justru melemah 0,24%. Kenaikan di pasar saham AS tersebut didukung oleh penguatan saham perusahaan teknologi Oracle serta laporan inflasi yang lebih baik dari perkiraan, yang mengerek optimisme pasar.

Sementara itu, bursa saham Asia bergerak mixed. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,65%, Topix melemah 0,21%, namun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,45% dan Kosdaq menguat 0,40%. Di sisi lain, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,31%, Hang Seng Hong Kong melemah cukup dalam sebesar 1,36%, CSI 300 China turun tipis 0,06%, dan Taiex Taiwan juga mengalami koreksi 0,81%.

Sentimen dari Kebijakan Perdagangan Amerika Serikat

Pasar global dan regional juga masih dibayangi ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat, terutama menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan potensi kenaikan tarif impor dari China hingga 55%. Meski Trump menyatakan kesediaan memperpanjang tenggat waktu negosiasi dagang hingga 8 Juli 2025, namun ia juga menyebut bahwa kesepakatan dagang dengan China telah “selesai”. Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor akan adanya eskalasi ketegangan dagang yang dapat berdampak negatif pada pasar saham global.

Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG oleh BNI Sekuritas

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menilai penurunan IHSG kemarin didorong oleh aksi jual asing, terutama pada saham-saham unggulan seperti ADRO, PGAS, PGEO, BBRI, dan ASII. “IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan selama dapat bertahan kuat di support 7.200,” kata Fanny dalam risetnya pada Jumat, 13 Juni 2025.

Untuk hari ini, BNI Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 7.150 hingga 7.200, dengan resistance di level 7.240 hingga 7.260. Kondisi pasar yang masih fluktuatif menuntut investor untuk selektif dalam memilih saham.

Adapun saham yang direkomendasikan untuk dicermati oleh investor hari ini antara lain adalah SMBR (Semen Baturaja), CUAN (Cuan Berkah Internasional), BREN (Barito Resource), AMRT (Sumber Alfaria Trijaya), MDKA (Merdeka Copper Gold), dan PANI (Panin Financial).

Strategi dan Saran bagi Investor

Menghadapi volatilitas pasar yang masih tinggi dan sentimen eksternal yang beragam, investor disarankan untuk menjaga portofolio dengan strategi diversifikasi dan fokus pada saham-saham dengan fundamental kuat dan prospek kinerja yang baik. Penguatan pasar Amerika Serikat dan kecenderungan pelemahan bursa Asia harus diantisipasi dengan hati-hati.

“Pergerakan IHSG hari ini sangat dipengaruhi oleh sentimen global dan kebijakan perdagangan AS, sehingga penting bagi investor untuk selalu memantau berita dan perkembangan terbaru serta melakukan analisis teknikal sebelum mengambil keputusan,” tambah Fanny.

IHSG pada Jumat, 13 Juni 2025, diprediksi akan mengalami volatilitas yang cukup tinggi, didorong oleh ketidakpastian global dan aksi jual asing. Namun, dengan adanya dukungan teknikal di level support 7.200 dan rekomendasi saham pilihan, para investor masih memiliki peluang untuk meraih keuntungan dengan melakukan seleksi saham yang tepat.

Investor disarankan untuk terus memantau dinamika pasar secara real-time dan mengantisipasi perubahan sentimen, terutama dari perkembangan kebijakan dagang AS dan laporan ekonomi global yang dapat berpengaruh signifikan terhadap pasar modal Indonesia.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB