JAKARTA - PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), salah satu emiten batu bara terkemuka di Indonesia, mencatat kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan keberhasilan melampaui target produksi dan penjualan. Perusahaan membukukan produksi batu bara sebesar 21,35 juta metrik ton (MT), setara 103,34% dari target tahunan. Selain itu, volume penjualan mencapai 20,79 juta MT atau 101,96% dari target, memperkuat posisi BSSR di pasar energi nasional dan internasional.
Direktur Utama BSSR, Widada, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut tak lepas dari efisiensi operasional dan dukungan cuaca yang kondusif. "Kami bersyukur bisa mencatatkan produksi yang melampaui target tahun ini. Keberhasilan ini mencerminkan sinergi seluruh tim serta strategi pengelolaan tambang yang efektif," ujarnya dalam paparan kinerja tahunan perusahaan.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para pemegang saham, BSSR mengumumkan pembagian dividen final sebesar USD75 juta, atau sekitar Rp1,2 triliun. Dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 4 Juli 2025. Pembayaran akan dilakukan maksimal 30 hari kalender setelah penetapan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2024.
Kebijakan dividen ini menunjukkan komitmen BSSR untuk tetap memberikan imbal hasil positif kepada investor, meskipun di tengah dinamika harga batu bara global. Widada menegaskan bahwa keberlanjutan pembagian dividen akan terus dikaji berdasarkan laba bersih, kondisi pasar, dan proyeksi kebutuhan operasional perusahaan. “Kami berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan kepentingan pemegang saham,” ujarnya.
Kinerja operasional BSSR tahun 2024 juga ditopang oleh kondisi infrastruktur dan kesiapan alat berat yang mendukung produktivitas. Sepanjang tahun, perusahaan berhasil mengefisiensikan operasional melalui optimalisasi rantai pasok dan pengelolaan tambang berkelanjutan. Hal ini turut memperkuat daya saing BSSR di tengah persaingan ketat industri batu bara, baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor.
Menatap tahun 2025, BSSR telah menetapkan strategi ekspansi dan modernisasi operasional dengan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD81 juta. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk kegiatan pembukaan lahan baru (land clearing), pembangunan infrastruktur tambang, serta pengadaan dan peremajaan alat berat. Dana capex sebagian besar akan bersumber dari kas internal perusahaan, mencerminkan posisi keuangan yang solid dan sehat.
Widada menyatakan optimisme bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum pertumbuhan lanjutan bagi perusahaan. “Kami yakin dengan kesiapan infrastruktur dan cadangan batu bara yang tersedia, kami mampu mempertahankan bahkan meningkatkan volume produksi,” tuturnya. Ia juga menambahkan bahwa perusahaan akan terus memperkuat implementasi prinsip ESG (environmental, social, and governance) dalam seluruh kegiatan operasionalnya sebagai bagian dari komitmen bisnis berkelanjutan.
Dalam rangka menjaga kesinambungan pasokan dan menjawab permintaan pasar, BSSR juga akan memperluas pangsa pasar ekspor ke kawasan Asia Timur dan Asia Selatan. Dengan permintaan yang masih tinggi dari negara seperti India dan China, BSSR melihat potensi pertumbuhan volume penjualan luar negeri tetap terbuka lebar.
Kinerja cemerlang BSSR tahun ini tidak hanya memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain kunci di sektor batu bara nasional, tetapi juga menjadi cerminan keberhasilan strategi bisnis yang adaptif dan progresif. Di tengah tantangan fluktuasi harga komoditas dan dinamika global, BSSR terus membuktikan kemampuannya menjaga kinerja positif sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dengan pencapaian tersebut, BSSR optimis menghadapi tahun 2025 dengan semangat baru dan strategi yang semakin tajam untuk menjaga keberlanjutan bisnis serta meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.